Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Penelitian Pengembangan dan Pendidikan Latihan (Balitbang Diklat) Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika-Amerika Latin di Kota Bandung, Jawa Barat, pada 19-22 Desember 2023, guna menghadirkan agama sebagai solusi atas berbagai konflik dan permasalahan di dunia.
"Kami ingin ikut andil dalam proses perdamaian dunia. Karena kita tahu bahwa dunia global sedang tidak baik-baik saja. Kami ingin memberikan andil untuk mewujudkan itu," ujar Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo seperti dikutip Antara di Jakarta, Jumat (15/12).
Wibowo mengatakan, pelaksanaan Konferensi Moderasi Beragama ini menjadi ikhtiar Kemenag yang ingin menyampaikan kepada dunia mengenai praktik-praktik baik tentang keberagaman dan keberagamaan di Indonesia.
Indonesia, kata dia, mampu mengolah isu keberagaman bisa dipelihara dan berjalan dengan baik. Selain itu, Indonesia bisa menjadi proyek percontohan bagi dunia, apalagi tak sedikit negara yang belajar praktik moderasi beragama ke Indonesia.
Dalam penyelenggaraannya, lanjut dia, Kemenag menggandeng Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang telah sukses menggelar kegiatan serupa serta menjadi daya tambah untuk memperkuat dialog antartokoh agama dunia.
"Tidak hanya akan dihadiri oleh tokoh lokal, tapi mengundang tokoh internasional untuk mendiskusikan dan mencoba mencari cara atau solusi atas penyelesaian perdamaian dunia," katanya.
Sementara itu, Kepala Balitbang Diklat Kemenag Amien Suyitno mengatakan ada tiga alasan diselenggarakannya Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika-Amerika Latin.
Baca juga: Perlu Pemetaan Situasi Kerentanan dan Rehabilitasi bagi Anak yang Alami Masalah Sosial
Pertama, eskalasi konflik di berbagai belahan dunia yang bisa berkembang kepada politik identitas, sehingga diperlukan langkah nyata, terutama dari sisi agama.
Kedua, Kemenag ingin membuat rencana aksi yang tak hanya pada permasalahan lokal seperti intoleransi, kekerasan, dan politik identitas, tapi sudah saatnya menjadi solusi permasalahan dunia.
"Kemudian momentumnya menjadi pas, Konferensi Moderasi Beragama yang melibatkan tokoh-tokoh agama untuk berbicara sesuai kapasitas, mencari solusi untuk perdamaian di belahan dunia," kata Amien.
Ketiga, Kemenag ingin kembali mengobarkan semangat Dasasila Bandung. Jika dahulu para pendiri negara berhasil meredam konflik pada masanya dan membuat negara-negara di Asia dan Afrika merdeka, maka Konferensi Moderasi Beragama ini ingin menjadikan agama sebagai jembatan penyelesaian konflik.
"Maka semangat Dasasila Bandung jadi dasar kita menggelar Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika-Amerika Latin," katanya.
Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla mengatakan sejumlah negara yang akan hadir antara lain Mesir, Maroko, Arab Saudi, Tiongkok, Thailand, India, Brasil, hingga Meksiko.
Negara-negara yang diundang itu dianggap memiliki pengaruh kuat dalam penguatan moderasi beragama di negaranya masing-masing. Ia mencontohkan Brasil dan Meksiko yang jumlah penduduk beragama Katolik besar, memiliki bobot tinggi untuk melibatkan agama sebagai nilai hidup masyarakat.
"Kami tak mau mengundang negara yang tak memiliki dampaknya, tapi punya peran strategis. Global South (Dunia Selatan) sedang mencari peran yang lebih positif dalam gelanggang politik dunia," katanya. (I-1)
SBM-ITB merupakan satu dari empat sekolah bisnis di Indonesia yang telah mendapat akreditasi AACBS sejak 2021
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memerintahkan anggotanya tidak arogan dengan membawa senjata laras panjang saat melakukan konferensi pers pengungkapan kasus.
Konferensi itu dilaksanakan sebagai ajang bertemu dan diskusi para ahli air dunia dengan para pengambil kebijakan di kota-kota besar (megacities).
Negara-negara Asia kini sangat aktif dalam membentuk norma-norma hukum internasional.
Direktur Eksekutif Sekretariat APEC, Rebecca Fatima Sta Maria, mengatakan keselamatan dan kesejahteraan Cile dan ekonomi anggota adalah prioritas utama APEC
Hal tersebut dilakukan untuk mendorong hubungan yang lebih baik dengan pemerintah, sekaligus meningkatkan citra dalam isu keamanan.
Penguatan dan pengembangan moderasi beragama memiliki tujuan yang sangat penting.
Moderasi beragama bertujuan menyamakan cara pandang masyarakat terkait perbedaan agama.
Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda
Tujuan FGD ialah memperkuat pemahaman dan praktik moderat dalam beragama.
Tema diskusi ialah "Penguatan Moderasi Beragama sebagai Komitmen Menjaga Kerukunan, Toleransi dan Nilai Luhur Kebangsaan".
Fadil mampu meredam tensi antarkelompok yang sempat memanas karena adanya paksaan kepentingan atas nama ideologi dan agama tertentu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved