Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SCHNEIDER Electric mengumumkan kerja samanya dengan 15 politeknik negeri di bawah binaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Selasa (5/12).
Kerja sama dua tahunan itu bertujuan untuk pengembangan kompetensi SDM vokasi nasional dalam penerapan teknologi untuk mendukung transisi energi terdesentralisasi. Kemitraan antara Schneider Electric dengan ke-15 politeknik negeri ditandai dengan penyerahterimaan hibah solusi PIX12 dan RM6 kepada perwakilan politeknik dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama yang diwakili oleh Business Vice President Power Systems Schneider Electric Indonesia Surya Fitri, dan Direktur dari ke-15 politeknik yang bekerja sama.
Politeknik tersebut ialah Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Banjarmasin, Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Bosowa, Politeknik Negeri Cilacap, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Madiun, Politeknik Negeri Madura, Politeknik Negeri Padang, Politeknik Negeri Samarinda, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Schneider Electric akan menjadi mitra pendidikan Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) khususnya politeknik jurusan Elektro dalam hal dukungan sarana prasarana; penyelarasan kurikulum berbasis industri; pelatihan untuk pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik; sertifikasi kompetensi hingga praktik kerja lapangan bagi peserta didik.
"Teknologi digital untuk sistem kelistrikan terus berkembang, karena itu perlu diimbangi dengan pengetahuan dan kapabilitas sumber daya manusia dalam mengoperasikan teknologi tersebut. Schneider Electric aktif dalam pengembangan pendidikan dan peningkatan kapasitas melalui berbagai jenis pelatihan di sektor kelistrikan, otomasi industri dan energi baru terbarukan. Komitmen kami tertuang dalam Schneider Sustainability Impact dimana kami memiliki target untuk memberikan pelatihan terkait manajemen energi kepada 1 juta orang di seluruh dunia hingga tahun 2025. Di Indonesia sendiri, kami sudah cukup lama menjadi mitra Kemendikbud Ristek dalam pengembangan SDM muda Indonesia utamanya di pendidikan vokasi. Hari ini, kami kembali mengukuhkan komitmen jangka panjang kami dalam mencetak ahli-ahli kelistrikan muda Indonesia yang siap mengikuti perkembangan sektor kelistrikan masa depan,” tutur Surya.
Solusi PIX12 dan RM6 yang dihibahkan ini merupakan bagian dari solusi distribusi listrik berkelanjutan dan digital yang dimiliki oleh Schneider Electric. Melalui solusi ini, para peserta didik dapat mempelajari sistem/perangkat distribusi listrik tegangan menengah yang kerap digunakan pada jaringan kelistrikan di Indonesia.
Baca juga:
> Kemenperin Lantik 385 Calon Tenaga Kerja Otomotif yang Siap Kerja
> Akibat Pandemi Seluruh Negara Alami Penurunan Hasil Belajar
Suplai energi terbarukan membutuhkan hubungan jaringan kelistrikan dengan konfigurasi yang kompleks, sehingga membutuhkan peralatan hubung listrik yang fleksibel dan aman. Adanya fitur digital pada sistem listrik dapat dikembangkan untuk memudahkan pemantauan berkelanjutan, yang dapat meningkatkan masa guna perangkat dan keamanan jaringan listrik. Hal ini mendukung transisi energi terdesentralisasi yang akan terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun kedepan.
RM6 merupakan Panel Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB TM) yang memenuhi kebutuhan distribusi hingga 24kV. RM6 merupakan Panel PHB TM dengan insulasi gas yang mengkombinasikan beberapa fungsi untuk memungkinkan koneksi, suplai dan proteksi trafo pada jaringan radial. RM6 dapat memenuhi kebutuhan pada distribusi tegangan menengah yang memungkinkan fungsi untuk menghubungkan jaringan dengan konfigurasi kompleks yang terhubung dengan suplai energi baru terbarukan.
Sebagai tambahan pada Gardu Induk, yang digunakan untuk membatasi efek dari kesalahan jaringan, operasi pada jaringan distribusi terkadang membutuhkan beberapa titik peralihan.
“Kemendikbud Ristek terus menggalakkan program-program kolaboratif antara pelaku industri dengan lembaga pendidikan. Kami mengapresiasi Schneider Electric atas komitmennya yang berkelanjutan dalam mendukung kemajuan sistem pendidikan Indonesia agar terus mengikuti perkembangan jaman. Hibah solusi dan penyelarasan kurikulum berbasis industri ini akan sangat membantu para tenaga pendidik dan peserta didik dalam praktik langsung, serta menumbuhkan kreativitas dan inovasi. Kami harap kerja sama ini dapat menginspirasi industri lain untuk berkontribusi dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten” ucap Direktur Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Kemendikbud Ristek Uuf Brajawidagda.
Adapun dalam kurun waktu 2 (dua) tahun kerja sama ini, Schneider Electric menargetkan dapat memberikan pelatihan kepada 100 tenaga pendidik, dan 1.500 peserta didik. Sejak 2018 hingga saat ini, perusahaan telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 450 tenaga pendidik dan lebih dari 27.000 peserta didik pada lembaga vokasi di bidang kelistrikan, otomasi dan energi terbarukan melalui program Centre of Excellence. (Z-6)
Melalui perjanjian kerja sama diharapkan Unhan dapat menjadi partner untuk mengembangkan industri pertahanan agar semakin besar lagi
Kolaborasi ini tidak hanya antara Atlantic dan PT Bio Farma, namun juga antara Ghana dan Indonesia,
Primaya Hospital Group bekerja sama dengan Universitas Padjdadjaran Bandung dalam program pendidikan dokter spesialis.
Tujuan kerja sama untuk memberikan pembinaan dan pemahaman tentang ideologi Pancasila di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa yang berkuliah di UPI Kampus Cibiru.
Dalam kerja sama itu, kedua pihak bersepakat untuk meningkatkan pembinaan, pelatihan dan pendampingan koperasi dan pelaku UMKM.
Kunjungan tersebut membahas penguatan kolaborasi antara Pos Indonesia dan Japan Post, khususnya di sektor layanan pos, kurir, dan logistik.
Raden Ajeng Kartini, seorang Pahlawan Nasional Indonesia, memperjuangkan hak pendidikan, kesetaraan gender, dan hak-hak perempuan di masa penjajahan Belanda.
Agar anak-anak lebih semangat belajar, Bunda bisa memanfaatkan konten video pembelajaran yang dikemas menarik. Dengan cara itu, proses belajar menjadi lebih menyenangkan.
Hingga saat ini, melalui penjualan pakaian yang diproduksi oleh One Fine Sky bersama para dreamers atau kolaborator, telah berhasil mendonasikan 22.557 seragam
Program kuliah online bisa menjadi alternatif cara bagi para pekerja untuk meraih gelar sarjana. Seperti apa prosesnya?
Sedang memilih sekolah untuk si kecil? Idealnya, lokasinya jangan terlalu jauh dari rumah untuk mencegah kelelahan anak maupun orang tua.
Di tengah kondisi rakyat Indonesia yang membutuhkan protein untuk mengatasi stunting, potensi kekayaan harus dimanfaatkan optimal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved