Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
JUMLAH perokok dewasa di Indonesia bertambah sebanyak 8,8 juta orang selama 10 tahun terakhir, dari 60,3 juta pada 2011 menjadi 69,1 juta perokok pada 2021. Hal itu diketahui dari data Global Adult Tobacco Survey (GATS) Tahun 2021 Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dalam data itu, pada 2020 diketahui persentase merokok pada penduduk umur di atas 15 tahun mencapai 28,69% meningkat menjadi 28,96% di tahun 2021. Persentase ini hanya sedikit menurun menjadi 28,26% di tahun 2022.
"Di Bali, persentase merokok pada penduduk umur di atas 15 tahun 2021 mencapai 19,58% kemudian sedikit menurun di tahun 2022 menjadi 17,91%," kata Ketua Udayana CENTRAL - dr. Putu Ayu Swandewi Astuti, MPH, PhD saat membuka kegiatan Diseminasi Studi Perkembangan Rokok Elektrik dan Upaya Berhenti Merokok di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Kamis (30/11/2023).
Baca juga : 12 Ormas Desak RPP Kesehatan Disahkan untuk Lindungi Anak dari Rokok
Menurut Ayu, selain rokok konvensional, tren rokok elektrik kini menjadi salah satu ancaman besar bagi peningkatan perilaku merokok, khususnya di kalangan remaja.
Prevalensi penggunaan rokok elektronik (elektrik) pada orang dewasa di Indonesia meningkat 10 kali dari 0.3% pada tahun 2011
menjadi 3.0% pada tahun 2021 (GATS 2021).
Baca juga : WHO Minta Pemerintah Larang Rokok dan Vape di Sekolah
"Prevalensi penggunaan rokok elektronik di Bali 4,2% lebih besar dari rata-rata nasional 2,8%. Berdasarkan Data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018 di Indonesia, penggunaan rokok elektronik pada usia remaja justru angkanya lebih tinggi. Pada remaja di Indonesia usia 10 hingga 18 tahun angkanya 10.9%, sedangkan di Bali usia 10 hingga 18 tahun presentasenya sebesar 20,18%," ujarnya.
Menurutnya, perilaku merokok telah diketahui menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas hidup manusia, baik dari segi kesehatan dan ekonomi yang kemudian berpengaruh pada produktivitas.
"Upaya pengendalian tembakau harus terus dilakukan. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Udayana Central dalan upaya mengendalikan tembakau seperti pembentukan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), Evaluasi dan Monitoring Kebijakan KTR, Workshop dan Sosialisasi Kebijakan terkait KTR, dan lain sebagainya," imbuhnya.
Ayu menjelaskan, berbagai program masih terus dilakukan untuk menekan perilaku merokok. Selain program tersebut, Udayana Central juga melakukan berbagai penelitian, yang bertujuan untuk mengevaluasi program yang sudah berjalan maupun menggali informasi terkini tentang perkembangan rokok konvensional maupun elektrik.
"Data hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun strategi berkelanjutan dalam
upaya pengendalian tembakau," jelasnya. (Z-4)
KPAI meminta agar pemerintah daerah bisa menegakkan regulasi yang terang benderang soal komitmen menjauhkan anak dari industri rokok.
PERIZINAN rokok dengan berbagai rasa seperti buah-buahan, melalui vape dan pods meningkatkan penjualan rokok bentuk lain dikalangan anak dan remaja.
Salah satu tantangan terbesar dalam kesehatan masyarakat saat ini adalah daya tarik produk tembakau, nikotin, dan turunannya seperti rokok dan vape, terutama bagi anak muda.
BERBAGAI upaya telah dilakukan pemerintah untuk mencegah peningkatan kasus perokok di kalangan remaja. Namun kasus perokok pada remaja terus meningkat.
Unggahan para pesohor mengenai rasa dan sensasi mengonsumsi rokok elektronik atau vape, akan dengan mudah ditonton dan bahkan ditiru oleh anak muda.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, DIY tercatat sebagai provinsi dengan prevalensi perokok anak tertinggi kedua di Indonesia.
DIREKTUR Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ina Agustina menyampaikan, 76% kasus HIV di Indonesia terkonsentrasi di 11 provinsi prioritas.
Kemenkes mencatat pada Maret 2025 sebanyak 356.638 orang dengan HIV (ODHIV) dari total estimasi 564 ribu ODHIV yang harus ditemukan pada 2025 untuk segera diberi penanganan.
Kemenkes) berkomitmen untuk mengeliminasi HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) pada 2030. Edukasi, deteksi dini, dan pengobatan menjadi kunci dalam mencapai target ini
Kemenkes) mengakselerasi program vaksinasi human papiloma virus atau HPV nasional demi menekan angka kematian akibat kanker serviks.
Para peserta CKG yang terbukti memiliki masalah kesehatan, mereka dapat secara gratis mengakses layanan lanjutannya mengikuti skema BPJS Kesehatan.
Direktur Jenderal Kesehatan Layanan Primer dan Komunitas Kemenkes, Endang Sumiwi, menjelaskan bahwa Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka kematian ibu dan bayi tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved