Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Peningkatan Kapasitas SDM Jadi Kunci Tata Kelola Riset

Media Indonesia
24/11/2023 23:19
Peningkatan Kapasitas SDM Jadi Kunci Tata Kelola Riset
Pembicara berfoto bersama dengan peserta diskusi seusai diskusi publik di Universitas Djuanda, Bogor, Jawa Barat.(Ist)

PERKEMBANGAN zaman turut mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia menjadi salah satu pusat riset dan inovasi yang bertujuan mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Riset dan inovasi di BUMN juga menjadi faktor utama yang diharapkan dalam mendorong dan membangun fondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi nasional berkelanjutan.

Demikian mengemuka dalam diskusi publik bertema Mendorong tata kelola riset dan inovasi yang baik di BUMN dalam rangka menuju Indonesia Emas yang digelar Universitas Djuanda bersama PT Dinamika Nusantara Abadi, di Universitas Djuanda, Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/11).

Baca juga: InaRI Expo 2023: Dari Riset dan Inovasi untuk Indonesia yang Lebih Baik

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Djuanda Prof Dr Sri Harini Dra MSi menyampaikan riset dan inovasi tak bisa dilepaskan dari talenta yang dimiliki setiap sumber daya manusia (SDM).

"Untuk mewujudkan tata kelola riset dan inovasi yang baik dalam menuju Indonesia Emas, yang pertama yakni peningkatan kapasitas SDM," katanya.

Manajemen talenta dalam hal peningkatan kapasitas SDM menjadi penting karena dapat membentuk manusia unggul dan berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Peningkatan kapasitas atau talenta setidaknya dapat dilakukan dengan edukasi dan pelatihan, mentoring, pembentukan generasi masa depan, serta pembentukan pemimpin organisasi dan perusahaan." kata Sri.

Baca juga: PTPN III Berkomitmen terus Kembangkan Riset dan Inovasi di Bidang Perkebunan

Kedua, usaha membangun ekosistem riset yang sehat dan baik. Salah satu masalah yang sering terjadi pada proses riset dan inovasi adalah belum adanya ekosistem yang baik sehingga mudah ditemukan masalah, seperti tindakan korupsi dalam riset, riset yang tidak dilakukan berdasarkan kebutuhan, serta SDM yang tidak profesional.

Menurut praktisi hukum Dr Bambang Widjojanto SH MSc, ekosistem riset salah satunya dapat dibangun dengan beberapa cara. Pertama, kepatuhan terhadap hukum.

Kedua, riset yang akan dilakukan harus dipastikan tidak menyebabkan kerugian dan kerusakan pada lingkungan. Ketiga, riset yang dilakukan jangan mengganggu agenda pembangunan.

Di sisi lain, ekosistem yang juga harus dibangun bersamaan ekosistem riset adalah ekosistem lingkungan. Itu meliputi fasilitas dan sarana prasarana.

Baca juga: Duh! Anggaran Riset Tahun 2023 Terendah Sepanjang Sejarah Iptek

Riset juga harus mampu menjawab masalah secara keseluruhan hingga akar masalah. Dengan begitu, riset benar-benar dilakukan sesuai kebutuhan.

"Ketiga, penguatan perencanaan riset dan inovasi secara strategis. Hal ini menjadi penting karena perencanaan yang baik pada kegiatan riset dan inovasi akan menciptakan ekosistem kondusif dan menjawab berbagai kebutuhan yang ada," ungkap Wakil Ketua KPK periode 2011-2015 tersebut.

Dalam konteks BUMN, Vice President Planning and Commercial Pertamina Ahmad Azhar ST MBA mengatakan dalam melakukan riset, pihaknya berusaha mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk disesuaikan.

Pasalnya, itu menjadi salah satu cikal bakal dalam menentukan perencanaan. Perencanaan itu jadi penting karena perencanaan yang terkendali dengan mempertimbangan ketentuan pada setiap tahap penelitian dan pengembangan dapat mencegah riset-riset pemerintah dan BUMN dikapitalisasi secara berlebihan. (RO/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono
Berita Lainnya