Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2023 Tetapkan Empat Pemenang

Deri Dahuri
24/11/2023 19:43
L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2023 Tetapkan Empat Pemenang
L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2023 telah menetapkan empat peneliti menjadi pemenang.(Ist)

BERIRINGAN dengan momentum peringatan Hari Pahlawan Nasional, L’Oréal-UNESCO For Women in Science kembali mendukung kiprah para perempuan peneliti Indonesia yang merupakan para sosok pahlawan di bidang sains.

Tahun ini, empat perempuan yang berhasil memenangi pendanaan riset senilai Rp100 juta adalah Karlia Meitha, Ph.D. (Institut Teknologi Bandung), Dr. Widiastuti Setyaningsih S.T.P., M.Sc (Universitas Gadjah Mada), Dr. Fitri Aulia Permatasari, M.Eng. (Institut Teknologi Bandung), dan Pietradewi Hartrianti, S.Farm, M.Farm, Ph.D.(Indonesia International Institute for Life Sciences).

Empat pemenang tersebut mengusung penelitian dengan memanfaatkan potensi biodiversitas yang menghadirkan berbagai terobosan inovatif di bidang ketahanan pangan dan kesehatan yang berkelanjutan.

Baca juga: Indofood Berikan Dana Riset kepada 70 Mahasiswa Terpilih

Sejak tahun 2004, L’Oréal-UNESCO For Women in Science yang merupakan kerja sama L’Oréal Indonesia dan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) serta dan Kemendikbudristek telah memberikan dukungan pendanaan kepada 71 ilmuwan perempuan di Indonesia.

Dukungan ini telah membantu para perempuan peneliti dalam melakukan penelitian dan eksplorasi ilmiah, mendorong inovasi, dan mengatasi tantangan di bidang ilmu pengetahuan.

Lebih lanjut, kegiatan L’Oréal-UNESCO For Women in Science dirancang untuk mengakselerasi pertumbuhan jumlah perempuan peneliti di Indonesia.

Kuantitas dan kompetensi peneliti perempuan terus menjadi perhatian, karena pada tahun 2021, UNESCO mencatat bahwa hanya 33,3%  dari peneliti di seluruh dunia adalah perempuan,.

Namun  di Indonesia, berdasarkan Data Badan Riset dan Inovasi Nasional 2023, terjadi peningkatan persentase perempuan peneliti 45%.

Baca juga: Indofood Berikan Dana Riset kepada 70 Mahasiswa Terpilih

Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/626071/indofood-berikan-dana-riset-kepada-70-mahasiswa-terpilih

“Ini menunjukkan bahwa program L’Oréal-UNESCO For Women in Science memberikan dampak positif melalui platform khusus untuk mendorong inovasi dalam kemajuan ilmu pengetahuan, baik dalam kategori life sciences maupun non life sciences,"  kata Dr. Itje Chodidjah, M.A., Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Kemendikburistek dalam keterangan, Jumat (24/11).

“Kami percaya bahwa dunia membutuhkan sains dan sains membutuhkan perempuan. Dalam mencapai kesuksesan program For Women in Science di Indonesia, kami sangat bersyukur atas kemitraan kami dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dan Kemendikbud Ristek," ujar Junaid Murtaza, President Director, L’Oréal Indonesia.

.Pada tahun ini, dengan memanfaatkan potensi keanekaragaman hayati Indonesia, keempat proposal penelitian National Fellows L'Oréal-UNESCO For Women In Science 2023 menghadirkan terobosan di bidang ketahanan pangan dan kesehatan.

Baca juga: Peneliti UI Masuk Top 2% Scientist Worldwide 2023

“Selain itu, penggunaannya dapat mendukung keberlanjutan sumber daya dan berpotensi menggantikan bahan-bahan konvensional yang kurang ramah lingkungan. Indonesia juga dikenal sebagai negara mega-biodiversitas," jelas Prof. Dr. Fenny M. Dwivany selaku Dewan Juri For Women in Science.

.Keempat perempuan peneliti yang dianugerahkan gelar L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2023 National Fellows adalah sebagai berikut:

Karlia Meitha, Ph.D. Dosen dari Institut Teknologi Bandung

Melalui penelitian ini, Meitha melakukan eksplorasi pengembangan  biokontrol untuk mengatasi penyakit pada buah kakao, komoditas vital bagi petani di Indonesia.

Biokontrol yang akan dikembangkan terinspirasi dari interaksi alami antara patogen dengan tanaman kakao yaitu komunikasi dengan menggunakan miRNA untuk saling melemahkan satu sama lain. 

Dr. Widiastuti Setyaningsih S.T.P., M.Sc, Dosen dari  Universitas Gadjah Mada

Berangkat dari keresahan terhadap penurunan kondisi mental masyarakat pasca pandemi Covi-19, Widiastuti memanfaatkan bunga pisang tinggi triptofan sebagai sumber prekursor neurotransmitter serotonin.

Ekstraksi komponen ini dalampengembangan ingredien fungsional, mempermudah formulasinya dengan beragam bentuk produk pangan untuk menjaga kesehatan mental. 

Pietradewi Hartrianti, S.Farm, M.Farm, Ph.D  Dosen dari Indonesia International Institute for Life Sciences

Pietra  meneliti material untuk bio-printing, yaitu teknologi yang mencetak jaringan biologis untuk aplikasi seperti skrining obat, fokus pada pengembangan metode dan material untuk pencetakan jaringan buatan inovatif untuk uji obat kanker.

Penelitian bertujuan menciptakan model 3D jaringan kanker dengan menggunakan keratin dari rambut manusia, meningkatkan akurasi pengujian obat dengan pertimbangan biaya efektif dan dukungan keberlanjutan. 

Dr. Fitri Aulia Permatasari, M.Eng. Dosen dari Institut Teknologi Bandung

Pada tahun 2018, Fitri berhasil merancang material karbon kuantum dot (carbon dots) yang memiliki potensi sebagai agen terapi kanker berbasis fototermal.

Selama 10 tahun meneliti terkait material carbon dots dan berbagai potensi aplikasinya, Fitri melakukan penelitian lanjutan dengan meneliti tentang penggabungan kurkumin, senyawa yang ditemukan dalam kunyit dan memiliki potensi sebagai agen terapi kanker berbasis fotodinamik. (RO/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya