Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
DEPUTI Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan KemenkoPMK Y.B Satya Sananugraha mengatakan bahwa perbaikan perilaku makan dan gaya hidup sehat bisa melalui edukasi gizi pada anak usia sekolah dasar serta di tingkat masyarakat.
Indonesia saat ini memiliki 24,1 juta anak usia sekolah dasar (usia 6-12 tahun) yang merupakan bagian dari peserta didik wajib belajar Sembilan tahun. Anak-anak tersebut rentan mengalami masalah kekurangan gizi makro dan mikro serta masalah jajan yang berisiko tidak sehat.
Saat ini ada berbagai model intervensi gizi anak sekolah, seperti pendidikan gizi, kebun sekolah, kantin sehat sekolah, keamanan dan mutu makanan jajanan, makan bersama di sekolah, pemberian makanan, serta pemberian suplemen gizi.
Baca juga : Susun Prioritas Saat Anak Mulai Susah Makan
"Pendekatan pendidikan gizi bagi anak sekolah dapat dilakukan melalui sekolah (UKS), atau melalui keluarga inti yang merupakan lingkup terkecil," kata Satya, Jumat (17/11).
Baca juga : Kader Posyandu Garda Terdepan Pemberantasan Stunting
Oleh karena itu, dibutuhkan juga langkah-langkah strategis dalam upaya perbaikan gizi dan kesehatan bagi anak sekolah dasar, supaya tumbuh kembang anak balita dan remaja dapat menjadi perhatian, serta perluasan akses pelayanan gizi dan kesehatan yang berkualitas bagi anak sekolah dasar.
"Implementasi nyata di lapangan sangat diperlukan sebagai tindak lanjut dari forum ini, sehingga tidak sebatas sampai dalam forum ini rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dapat diimplementasikan secara nyata di lapangan," ujarnya.
Sementara itu Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum mengatakan perlunya kolaborasi dari berbagai elemen untuk mewujudkan peningkatan gizi anak.
"Mari menciptakan penguatan gizi anak sekolah dasar dengan melibatkan seluruh pihak untuk meningkatkan kemampuan hidup peserta didik dalam lingkungan hidup sehat," ujarnya. (Z-8)
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
"Misalnya selain ada nasi sebagai makanan pokok juga ada lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah serta minum air putih,"
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya membangun ekosistem yang menyeluruh untuk mewujudkan konsumsi gizi seimbang di masyarakat adalah upaya menurunkan stunting
Banyak orang fokus pada perawatan luar seperti sampo atau masker rambut, padahal rahasia utama rambut yang sehat dan lebat justru berasal dari dalam tubuh.
Saat berolahraga, tubuh mengeluarkan racun melalui keringat, sekaligus meningkatkan sirkulasi darah dan memperbaiki kerja organ detoksifikasi seperti hati dan ginjal.
Sebelumnya, program serupa dilaksanakan di SLB Negeri 7 Jakarta dan kini tengah diperluas ke lebih banyak sekolah
Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang sangat melimpah dan beragam. Potensi ini mencakup berbagai jenis bahan pangan dari berbagai kategori utama.
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Ajang Peduli Gizi 2025 kembali digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap individu, institusi, dan pelaku industri yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata.
Konsekuensi dari konsumsi susu berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak seimbang.
Pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga sangat menentukan perkembangan kognitif, motorik, hingga sosial emosionalnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved