Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid mengungkapkan bahwa ramuan Tanah Air, yakni jamu, akan segera ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
"Ini bocoran sedikit ya, jamu akan ditetapkan tahun ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda atau Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh UNESCO," kata Hilmar, Kamis (16/11) malam.
Hal itu merupakan kabar baik, bahwa akhirnya jamu berhasil meraih gelar WBTB setelah sejak 7 April 2022 lalu didaftarkan untuk kategori tersebut, bersamaan dengan enam nominasi lainnya.
Baca juga: Berkah Jamu Kian Mendunia
Meski tidak merinci tanggal resmi pengumuman perolehan titel baru tersebut, Hilmar memastikan hal itu akan dilaksanakan tahun ini, yang hanya tersisa satu setengah bulan lagi.
Hilmar menyebut, yang dianggap sebagai Warisan Budaya Tak Benda bukan jamu dari suatu daerah tertentu, melainkan jamu secara keseluruhan, terutama tentang kemampuan masyarakat untuk menciptakan jamu itu sendiri.
Seperti halnya budaya Indonesia yang lain, Hilmar mengatakan jamu adalah warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya. Jamu terbukti secara historis sebagai pengetahuan asli bangsa Indonesia yang telah digunakan selama ribuan tahun dari generasi ke generasi.
Baca juga: Tanamkan Kepercayaan, Sido Muncul Undang para Dokter
Budaya Sehat jamu adalah suatu praktik menjaga kesehatan yang bersifat preventif sekaligus promotif. Jamu adalah buah perjalanan sejarah peradaban masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari tali-temali kebudayaan Nusantara.
"Yang ditetapkan sebagai warisan itu adalah kemampuan masyarakat untuk menciptakan itu, jadi bukan produknya atau bendanya, tapi keahlian orang meracik, meramu, dan itu tentu ada berbagai teknik yang digunakan, itu yang didaftarkan, pengetahuannya yang didaftarkan bukan produknya," jelas Hilmar.
Lebih lanjut, Hilmar menyebut tenun Indonesia juga akan segera didaftarkan sebagai WBTB, menyandang titel yang sama seperti Batik, yang telah lebih dulu meraih predikat tersebut sejak 2009.
"Sudah ada upaya untuk mendaftarkan tenun, apakah mungkin tenun saja, atau tenun Nusantara, atau tenun hanya dari NTT (Nusa Tenggara Timur), kami sedang lihat itu, untuk menemukan landasan bersamanya, apa yang mau didaftarkan, dan laporan-laporan itu yang sekarang kita masih dalam proses riset dan menyusun," ungkapnya.
"Mudah-mudahan harapannya tenun Nusantara secara keseluruhan," tambah Hilmar. (Ant/Z-1)
Sebagai Direktur Jenderal, Hilmar telah menorehkan sejumlah prestasi. Salah satu pencapaian utamanya adalah repatriasi artifak lokal Indonesia dari Belanda.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengemukakan tugas generasi muda saat ini adalah menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ditinggalkan oleh leluhur.
Kemendikbud Ristek melepas 29 Laskar Rempah dalam pelayaran batch 1 Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 dengan rute Jakarta – Belitung Timur – Dumai.
KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri dan KBRI Suva melalui program Harmony in the Pacific.
Para pelaku budaya menggalang dukungan melalui petisi dari agar Hilmar Farid menjadi menteri kebudayaan dalam kabinet Prabowo Subianto.
Menyusuri kawasan M Bloc Space, Jakarta Selatan, yang kini mendenyutkan kehidupan kaum urban, kita akan menemukan Suwe Ora Jamu di antara jajaran kafe di sana.
Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia, Inggrid Tania, menekankan pentingnya pemahaman yang baik dalam mengonsumsi jamu dan herbal.
Hari Jamu Nasional, yang diperingati setiap tanggal 27 Mei, menggarisbawahi pentingnya budaya jamu dalam menjaga kesehatan dan kebugaran masyarakat Indonesia.
Belum banyak orang yang mengonsumsi jamu, salah satunya karena belum terbiasa dengan rasanya yang pahit
Orang tua perlu mengetahui kapan sebaiknya anak diberikan obat herbal atau obat konvensional.
PENELITI Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional (PRBBOT) BRIN Suharmiati mengungkapkan khasiat ramuan tradisional Madura baik untuk kesehatan perempuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved