Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
SEIRING munculnya wacana pembentukan Kementerian Kebudayaan, nama Hilmar Farid mencuat sebagai kandidat yang memiliki potensi besar untuk menjabat sebagai Menteri Kebudayaan.
Pendapat itu diungkapan akademisi dan intelektual Rocky Gerung. Meski bersikap skeptis terhadap pembentukan kementerian yang secara khusus menangani kebudayaan, Rocky menegaskan pentingnya kehadiran seorang menteri yang benar-benar terampil dan memahami bidang kebudayaan secara mendalam.
"Jika ditanya siapa yang lebih layak menjadi Menteri Kementerian Kebudayaan, tentu saja yang memiliki pemahaman yang dalam, seperti teman saya Fay (sapaan akrab Hilmar Farid, yang saat ini menjabat Direktur Jenderal Kebudayaan RI saat ini). Dia yang benar-benar mengerti dibanding mencari orang yang ditunjuk oleh partai politik," tegas Rocky dalam diskusi yang digelar oleh Aliansi Budaya Rakyat (ABRA) bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) berjudul “Menyongsong Kementerian Kebudayaan” Dalam Perspektif Budayawan, Seniman, Politisi, dan Intelektual Publik, Senin (18/3).
Baca juga : Kemendikbudristek Pertegas Komitmen untuk Memperkuat Dunia Film Indonesia di Panggung Internasional
Jadi, siapa sebenarnya Hilmar Farid? Dia bukanlah sosok yang asing dalam dunia seni, sejarah, dan budaya. Aktivis, sejarawan, dan pengajar kelahiran Bonn, Jerman Barat, itu merupakan anak dari Agus Setiadi, seorang penerjemah buku cerita anak.
Pada 1993, ia menyelesaikan studinya di Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia dengan skripsi berjudul “Politik, Bacaan, dan Bahasa Pada Masa Pergerakan: Sebuah Studi Awal”.
Pada 31 Desember 2015, Hilmar dilantik sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sebuah posisi yang diembannya hingga saat ini.
Baca juga : Lestarikan dan Majukan Kebudayaan Tari Saman dan Ratoh Jaroe
Keberhasilannya menempati kursi tersebut menjadi pencapaian luar biasa, mengingat ia merupakan orang pertama dari luar pegawai kementerian yang berhasil mendudukinya.
Sebagai Direktur Jenderal, Hilmar telah menorehkan sejumlah prestasi. Salah satu pencapaian utamanya adalah repatriasi artifak lokal Indonesia dari Belanda. Melalui program itu, empat koleksi artifak, termasuk 132 koleksi seni Bali Pita Maha, Patung Singasari, pusaka kerajaan Lombok, dan keris Puputan Klungkung, berhasil dikembalikan ke Indonesia.
Tidak hanya itu, di masa jabatannya sebagai dirjen kebudayaan, Undang-Undang pemajuan kebudayaan ditetapkan setelah selalu didiskusikan selama lebih dari 30 tahun, hal ini menegaskan posisi Pemerintah sebagai fasilitator.
Saat ini, Hilmar Farid telah memusatkan perhatiannya pada Pelindungan warisan budaya Indonesia dengan gigih. Dirinya dipercaya untuk mensupervisi badan layanan umum yang dibentuk khusus untuk merevitalisasi museum dan cagar budaya di Indonesia sehingga menjadi ruang publik yang nyaman dikunjungi.
Sebagai seorang penulis, cendekiawan, dan penggiat budaya yang aktif, ia secara konsisten mendukung dan mengembangkan kegiatan-kegiatan kebudayaan di seluruh nusantara. (RO/Z-1)
Fadli Zon juga berpesan agar para siswa selalu menjaga kebinekaan yang ada yang merupakan kekayaan bangsa.
Fadli Zon menegaskan bahwa WR Supratman telah berpesan kepada keluarga sebelum meninggal bahwa ia mewariskan lagu Indonesia Raya untuk bangsa Indonesia.
Menbud mengatakan ekosistem lagu anak penting bagi perkembangan anak, terutama untuk menghadirkan pesan-pesan moral yang membangun karakter anak.
Keberadan Candi Cangkuang dan makam embah dalem Arief Muhammad dapat menjadi bagian literasi tentang masa lalu sekaligus destinasi wisata kebudayaan.
KETUA DPR RI Puan Maharani meminta Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk menjelaskan penetapan Hari Kebudayaan pada 17 Oktober.
MENTERI Kebudayaan, Fadli Zon, mengharapkan agar melalui buku sejarah dapat menemukan kembali jati diri bangsa.
Melalui Polantas Menyapa, kampanye keselamatan diwujudkan dalam format dialog yang santai dan kreatif di tengah pusat keramaian.
MENGINJAK usia 80 tahun Indonesia merdeka dan berdemokrasi, Laboratorium Indonesia 2045 menilai hubungan partai politik dan konstituen semakin memburuk.
Indonesia tercatat memiliki 2.213 warisan budaya tak benda, meski baru 16 yang diakui UNESCO mulai dari wayang, batik, keris, hingga jamu dan reog.
Direktur SIPA Irawati Kusumorasri menyebut Patricia Arstuti sebagai representasi generasi Z yang mampu menjembatani nilai-nilai tradisional dengan ekspresi kekinian.
Thai Trade Center Jakarta, di bawah naungan Department of International Trade Promotion (DITP) Ministry of Commerce Thailand resmi membuka acara Thailand Week 2025 di Jakarta.
Penasihat Festival Bedhayan dari Swargaloka, Suryandoro, mengatakan, Bedhayan merupakan seni tari yang memiliki makna mendalam dan berbeda dengan tarian lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved