Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEMAJUAN teknologi digital membuat informasi dan pengetahuan menjadi sangat canggih. Namun ironisnya, kemajuan teknologi digital tidak hanya berdampak positif bagi kehidupan umat manusia, tapi juga ekses negatif. Contohnya, banyak negara di dunia yang kondisinya saat ini hancur lebur hanya karena penduduknya tidak mampu memfiltrasi informasi secara kritis dan bijak, tak terkecuali Indonesia.
Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho, menjelaskan bahwa dalam momen Sumpah Pemuda yang baru saja diperingati, bangsa Indonesia perlu belajar dari berbagai negara yang sama-sama menghadapi tantangan di dunia digital.
"Banyak negara yang kemudian mengalami kekacauan, karena masyarakatnya tidak bisa menyaring konten hoaks yang datang, lalu ikut menyebarkan dan memercayainya sebagai sebuah kebenaran. Dampaknya kemudian melahirkan polarisasi yang kuat bahkan akhirnya menuju pada dehumanisasi yang menjelekkan hingga menjatuhkan orang lain," ujar Septiaji dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/11).
Menurutnya, isu-isu semacam itu sangat mudah untuk dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu, apalagi menjelang pemilihan umum 2024. Maka dari itu, anak-anak muda harus mau berkomitmen untuk menjadi agen dan duta perdamaian. Mereka perlu mulai dari sekarang menentukan sikap tentang peran apa yang akan mereka ambil dalam mengusung perdamaian dan anti-hoaks.
Ia menambahkan bahwa banyak cara untuk menjadi agen perdamaian. Misalnya dengan menjadi kreator konten yang menyajikan narasi-narasi kebangsaan, kepercayaan, atau pun persaudaraan, dengan cara-cara yang asik. Para pemuda bisa turut serta membumikan konten positif dengan mengunggahnya di berbagai media sosial seperti TikTok dan Instagram. Mereka juga bisa ambil bagian dalam menyosialisasikan penggunaan media sosial secara langsung terhadap masyarakat sekitarnya.
Alumnus dari Technische Universitaet Muenchen ini menambahkan bahwa pendekatan anti hoax yang dilakukan anak muda terhadap masyarakat bisa dilakukan di banyak kesempatan. Banyak acara keagamaan seperti pengajian, sekolah minggu atau di kesempatan lain yang banyak orang hadir, para agen perdamaian bisa menularkan pengetahuan mereka tentang indahnya toleransi.
"Ada banyak sekali momen ataupun kegiatan yang sebenarnya perlu kita datangi untuk mensosialisasikan ini. Bisa juga dengan cara bergabung menjadi relawan dari beberapa organisasi yang secara konsisten menyuarakan tentang bahayanya sebaran kebohongan dan kebencian, serta pentingnya berpikir kritis," jelasnya.
Baca juga: Jelang Hari Pahlawan, Ini Kata-Kata bijak dari Tokoh Kemerdekaan
Septiaji mengungkapkan bahwa harus diakui konflik Palestina-Israel adalah suatu kekejian yang sangat luar biasa. Imbas lainnya juga terjadi berbagai tekanan terhadap masyarakat yang menjadi kelompok minoritas di negara lain sebagai aksi solidaritas terhadap Palestina dan balasan terhadap Israel.
"Tapi seringkali hal semacam ini dibumbui dengan narasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kelompok radikal dan intoleran mengemas ini menjadi konten-konten yang dibuat untuk mengiring masyarakat, bahwa kamu harus memilih dan mendukung mereka."
"Jika tidak begitu, berarti kamu sama saja tidak berempati kepada umatmu dan agamamu. Hal-hal yang dapat membakar emosi semacam ini lalu didukung dengan teknologi digital sekarang yang sudah semakin canggih, membuat kemampuan melakukan persuasi serta mengiring emosi orang banyak, menjadikan dampaknya lebih kompleks dari sebelumnya," tutur Septiaji.
Untuk itu, ia mengingatkan, kalau masyarakat, khususnya generasi muda, tidak punya ketahanan dan pengalaman menghadapi konten kebohongan dan kebencian semacam itu, sangat mungkin akan larut dan termakan konten-konten tersebut. Dikhawatirkan dengan kondisi itu seseorang juga ikut menjadi bagian dari masalah.
"Potensi risiko yang seperti ini sangat mungkin terjadi di era digital, dan biasanya terakumulasi antara hoaks yang berkembang dan kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah yang semakin menurun," tukasnya.
Selain itu, lanjut Septiaji, penggiringan isu negatif yang sedang trending biasanya juga dipoles dengan politik identitas, untuk mengiring banyak orang ke suatu arah tertentu. Sasarannya adalah mereka yang sebenarnya peduli, tetapi karena mereka tidak memiliki pengetahuan atau ilmu yang komprehensif, akhirnya rasa kepedulian banyak orang bisa dibelokkan menjadi suatu aksi yang tidak produktif.
Dia pun berpesan agar generasi muda tidak menjadi seperti katak dalam tempurung, menganggap dirinya tahu segalanya, tapi sebenarnya memiliki pemahaman yang sempit karena tidak pernah mempertimbangkan perspektif dari selain yang ia yakini.
"Orang atau kelompok yang selalu merasa benar sendiri akan cenderung membentuk pemikirannya menjadi sempit atau seperti katak dalam tempurung. Dari sinilah biasanya isu-isu radikalisme akan mudah sekali ditanamkan kepada orang yang demikian dan mereka memiliki tendensi menolak pemikiran yang berbeda dengannya," tandasnya. (RO/I-1)
Wali Kota juga menegaskan pentingnya memberi ruang dan wadah untuk anak-anak muda di Kupang agar terus berkarya, berani tampil, dan mengekspresikan diri.
Laporan keuangan tidak hanya berfungsi sebagai dokumen formal, tetapi juga sebagai alat komunikasi strategis kepada masyarakat dan calon investor.
RATUSAN kader Pemuda Katolik dari berbagai daerah mengikuti Diklat Dasar Pasukan Komando Pemuda Katolik (Diklatsar Paskokat) yang digelar di Wisma Kinasih, Bogor
Banyak anak muda memilih menggunakan uang untuk hal-hal yang dirasa dapat membuat mereka melupakan tekanan hidup, misalnya dengan belanja online.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Kemendikdasmen mengapresiasi AIA Healthiest Schools 2025, kompetisi yang bertujuan untuk mencetak generasi penerus Indonesia yang lebih sehat.
PT Eratex Djaja Tbk, produsen tekstil yang memasok untuk merek global seperti Uniqlo dan H&M, membantah kabar yang menyebut perusahaan tengah menghadapi permohonan PKPU
Dosen Komunikasi Universitas Dian Nusantara ini memaparkan hoaks kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana jadi contoh nyata disinformasi bisa memicu gejolak di tengah publik.
Burhanuddin menganggap hoaks itu sebagai isu miring biasa. Saat ini, Jaksa Agung tetap bekerja memberikan arahan kepada bawahannya.
Masyarakat diimbau agar selalu melakukan double cross check dan tidak mudah mengklik link yang mencurigakan.
MK memutuskan tindakan penyebaran informasi atau dokumen elektronik yang memuat pemberitahuan bohong atau hoaks dapat dipidana jika menimbulkan kerusuhan di ruang fisik. UU ITE
Perempuan di Indonesia masih merasa malu atau enggan membicarakan topik seputar menstruasi atau gangguan reproduksi yang berakibat pada kesehatan di masa mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved