Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
CITA-CITA bangsa Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045 tertuang dalam Visi Indonesia Emas 2045. Tepat tahun itu, Indonesia yang akan mencapai usia kemerdekaan ke-100 tahun itu diproyeksikan menuai bonus demografi dengan didominasi oleh penduduk berusia produktif.
Visi tersebut diyakini dapat dicapai secara nyata dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peran pendidikan perguruan tinggi agar dapat memacu pertumbuhan ekonomi secara merata.
Meski berkuliah tidak menjamin kesuksesan seseorang, akan tetapi sejumlah data menunjukkan bahwa belajar di perguruan tinggi membuka peluang ekonomi dan sosial yang lebih baik di masa depan. Lulusan perguruan tinggi diyakini dapat menjadi sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Baca juga: Peminat Beasiswa OSC Media Group di Universitas Ciputra Membludak
CEO Media Group Mohammad Mirdal Akib mengatakan, mayoritas penduduk berusia produktif itu menjadi modal kuat mewujudkan Indonesia emas yang akan diisi oleh generasi muda saat ini. Guna memaksimalkan potensi itu, dibutuhkan penguatan karakter generasi muda melalui pendidikan.
“Pendidikan karakter menjadi kunci dalam membangun kualitas SDM. Ketika semua hal bisa digantikan oleh Artificial Intelligence (AI), hanya karakter yang tidak bisa tergantikan. Maka penting membangun jati diri, mentalitas, integritas, etos, dan budi pekerti sehingga lahir SDM yang berdaya saing,” katanya dalam acara Roadshow Beasiswa OSC di Universitas Trisakti Jakarta pada Selasa (31/10).
Baca juga: Itenas Bidik Calon Mahasiswa Berprestasi Lewat OSC Medcom
Menurut Mirdal, dalam pendidikan karakter, sangat penting menekankan kesadaran atas kemandirian, tujuan, cita-cita yang jelas dan rasa kebangsaan yang tinggi bagi anak muda. Baginya, mentalitas dan karakter menjadi faktor penentu dalam mencapai kemajuan bangsa.
“Harus mempunyai tujuan yang jelas dan besar. Cita-citanya bukan lagi mau menjadi apa, tapi apa karya yang mau dihasilkan, apa prestasi yang mau diberikan untuk bangsa. Dan di masa perkuliahan lah pembentukan karakter itu akan lebih dibangun,” imbuhnya.
Sementara itu, pemimpin Redaksi Medcom.id, Indra Maulana, mengatakan bahwa langkah pemberian beasiswa menjadi salah satu upaya menghadirkan generasi unggul untuk Indonesia Emas 2045 guna melompat maju ke masa depan.
“Pada Indonesia emas 2045 akan terjadi sebuah bonus demografi, tentu bisa dikatakan menjadi bonus jika anak muda berusia produktif itu memiliki kualitas pendidikan yang bagus, tapi jika tidak justru akan menjadi bencana demografi,” jelasnya.
Indra menjelaskan bahwa salah satu cara meningkatkan kualitas pendidikan anak muda saat ini guna mencapai Indonesia Emas 2045 adalah dengan memberikan dana bantuan belajar berupa beasiswa supaya bisa memantik semangat bagi semua lulusan SMA/K dan sederajat untuk mengenyam bangku kuliah.
“Sebagai wujud dan komitmen kita terutama sebagai media, kami membuat program beasiswa Online Scholarship Competition (OSC) untuk membangun manusia dan hal itu bisa diwujudkan lewat pendidikan,” tutur dia.
Universitas Trisakti merupakan salah satu perguruan tinggi yang telah bekerjasama dengan OSC sejak 2015. Kerjasama yang menginjak tahun ke-8 ini telah melahirkan banyak lulusan berkualitas. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor, Prof. Dr. drg. Tri Erri Astoeti, M.Kes pada acara roadshow OSC di ruang Auditorium Universitas Trisakti.
“Kita punya 160 awardee, setiap tahun kita dapat 20 kuota beasiswa untuk mahasiswa baru. Kami juga mendapatkan mahasiswa dari beasiswa OSC yang berprestasi, lulus tepat waktu dan sangat perform. Diharapkan anak-anak muda bisa menjadi penerus bangsa yang berkualitas sesuai dengan cita-cita Indonesia Emas 2024,” ungkapnya.
Tri mengatakan bahwa mahasiswa dan lulusan dengan beasiswa OSC memiliki tanggung jawab yang besar untuk belajar lebih giat dan mencetak prestasi. Hal itu yang selalu mampu diperlihatkan oleh para awardee sehingga membanggakan kampus.
“Mereka punya tanggung jawab karena itu tidak mudah bisa bisa lolos kompetisi beasiswa ini. Mereka adalah orang-orang terpilih yang mampu melewati berbagai tahap seleksi, anak-anak yang unggul, jadi program OSC ini sangat bagus sekali untuk membantu mencetak SDM yang berkualitas,” tuturnya. (Dev/Z-7)
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerukan penghentian praktik pekerja anak di wilayahnya dalam rangka peringatan Hari Dunia Menentang Pekerja Anak
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya membangun ekosistem yang menyeluruh untuk mewujudkan konsumsi gizi seimbang di masyarakat adalah upaya menurunkan stunting
Anak-anak masa depan bangsa harus mampu melahirkan inovasi dan cara berfikir baru dalam menghadapi tantangan global.
Muqowam berharap, pendidikan di Indonesia fokus mengejar industrialisasi strategis dan menguasai teknologi tinggi. Selain itu, perlu aturan dan regulasi yang jelas untuk mengawal ini.
AI memudahkan tetapi tidak menggantikan Bapak-Ibu sekalian. Banyak hal bisa menjadi mudah karena AI. Tapi tidak semua bisa dihilangkan, digantikan oleh AI.
Wapres menyampaikan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk terus melibatkan generasi muda dalam pembangunan nasional.
Proses mempertemukan pelaku usaha atau business matchmaking dianggap menjadi jurus ampuh bagi Indonesia untuk bisa keluar dari jebakan pendapatan menengah atau middle income trap.
TANTANGAN para pencari kerja di era bonus demografi disebut akan semakin kompleks. Peluang kerja konvensional kini semakin terbatas akibat tingginya persaingan dan kuota yang minim.
DI negeri ini, waktu tampak sedang berbaik hati.
Program ini akan memastikan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik sejak dini, memperkuat peran keluarga dalam pengasuhan, serta memberdayakan kelompok lansia.
Masa awal tumbuh kembang anak merupakan periode krusial dalam kehidupan yang tidak hanya berdampak pada masa depan anak
JEROME Champagne gagal mencalonkan diri sebagai Presiden FIFA setelah kurangnya dukungan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved