Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
GURU Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor Prof Hardinsyah menyarankan orang-orang mengonsumsi 100 gram ikan setiap hari atau minimal empat kali sepekan untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung koroner hingga anemia.
"Bukan ikan asin, ikan teri, bukan satu potong kecil, tetapi, penelitian menunjukkan jumlahnya minimal 100 gram sehari. Minimal empat hari atau kali dalam satu minggu. Kalau bisa setiap hari lebih baik lagi," kata Hardinsyah, dikutip Senin (30/10).
Menurut dia, orang-orang bahkan bisa mengurangi risiko meninggal dunia akibat penyakit jantung koroner (PJK) yang saat ini dikatakan sebagai pembunuh nomor satu di Indonesia dengan rutin mengonsumsi ikan.
Baca juga: Anak Sudah Bisa Dikenalkan Makan Ikan Sejak Dalam Kandungan
Hardinsyah menyebutkan ikan mengandung belasan nutrisi seperti protein, lemak baik seperti omega-3, DHA, vitamin D untuk meningkatkan ketahanan tubuh, mineral, kalsium, zat besi, dan zink. Zat besi, zink, kemudian vitamin B12 dan B9 yang dibutuhkan tubuh, terutama oleh ibu hamil demi mencegah anemia, semuanya ada di dalam ikan.
"Di Indonesia hampir separuh ibu hamil mengalami kekurangan darah atau anemia. Anemia itu bisa dicegah kalau cukup protein, cukup konsumsi vitamin B12, B9, zat besi, juga ada di ikan," tutur Hardinsyah.
Anemia sendiri bisa menyebabkan sejumlah masalah pada seseorang mulai dari membuatnya kesulitan berkonsentrasi, menangkap pesan, tubuh lesu, lemah, letih, dan lunglai.
Baca juga: Pemkab Purwakarta Dorong Anak Konsumsi Ikan untuk Cegah Stunting
Selain itu, berbagai penelitian membuktikan konsumsi ikan yang cukup oleh ibu hamil berpengaruh pada pencegahan stunting pada bayi, hingga berdampak positif pada pertumbuhan dan perkembangan saraf otak janin dan anak.
"Kebiasaan konsumsi ikan yang cukup sejak dini turut membantu menciptakan generasi yang sehat dan cerdas," kata Hardinsyah.
Oleh karena itu, imbuh dia, penting agar semua pihak di masyarakat mendukung edukasi dan kampanye makan ikan sehingga terjadi peningkatan makan ikan yang berdampak pada status gizi dan kesehatan masyarakat yang lebih baik. (Ant/Z-1)
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah kelainan pada struktur jantung yang sudah ada sejak lahir.
Chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Kanker payudara merupakan diagnosis yang menakutkan bagi banyak perempuan. Itu menimbulkan rasa takut dan ketidakpastian.
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Chikungunya jarang berakibat fatal dan virus yang dibawa oleh nyamuk ini tidak menyebar melalui udara.
Coelacanth Indonesia adalah ikan bersirip lobus (bukan tetrapoda sarkopterigi) perairan dalam sedang yang jarang terdokumentasi, yang awalnya dianggap endemik di wilayah Sulawesi.
Kandungan lemak dalam ikan dapat membantu menjaga kesehatan, misalnya kesehatan jantung.
Salmon, sarden, cod, dan tuna adalah ikan kaya omega-3 yang aman untuk penderita gula darah tinggi. Bantu stabilkan glukosa dan jaga kesehatan jantung.
Sedimen dari aktivitas tambang bisa menutup terumbu karang dan padang lamun, yang merupakan habitat penting bagi ikan kerapu untuk memijah dan berlindung.
Kertas bekas berpotensi mencemari ikan pindang. Kertas ini bisa membawa cemaran mikrobiologis maupun kimiawi yang mempercepat kerusakan pangan dan mengganggu kesehatan konsumen.
Rangkaian kegiatan HUT ke-16 KNTI yang dilaksanakan di Pemalang ini diawali dengan Konsolidasi Koperasi yang diikuti oleh Pengurus Koperasi KNTI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved