Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SMK NU Banat Kudus melalui brand Zelmira kembali berpartisipasi dalam ajang tahunan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) dengan konsep modest wear yang berbeda daripada tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini, Zelmira mengusung konsep sustainable fashion pada Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 yang resmi digelar pada 19-21 Oktober 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD) City, Kabupaten Tangerang, Banten.
Konsep sustainable fashion disajikan dalam koleksi Zelmira yang diberi nama “Saeba” yang artinya adalah sebuah pesona. Seluruh koleksi tersebut dikerjakan oleh siswa-siswi SMK NU Banat Kudus- yang merupakan salah satu SMK binaan Djarum Foundation.
Baca juga: Karya Desainer SMK NU Banat Kudus Jadi Pembuka Vokasiland 2022
Pemilihan konsep sustainable fashion ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan para siswa-siswi SMK NU Banat Kudus akan masalah sampah pakaian.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh salah satu platform berita dan data lingkungan, ada 92 juta ton pakaian berakhir di tempat pembuangan sampah. Inilah yang akhirnya mendorong para siswa-siswi SMK NU Banat Kudus untuk berpikir kreatif guna mengurangi sampah pakaian.
Hasil dari Penerapan Kurikulum Merdeka
“Keberhasilan siswa-siswi SMK NU Banat Kudus ini tidak lepas karena penerapan Kurikulum Merdeka yang mampu mendorong mereka memiliki hard skills dan soft skills yang sangat berguna untuk bersaing di industri," kata Primadi H. Serad, Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation dalam keterangan pers, Senin (23/10)/
.Mereka telah menunjukkan kemampuan mampu bekerja dalam tenggat waktu yang ketat, menerjemahkan keinginan klien, berpikir kritis, dan berkreasi di luar kebiasaan sampai akhirnya mampu membuat koleksi berkonsep sustainable fashion ini,” kata Primadi H. Serad, Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation.
Baca juga: Fashion Karya Siswa SMK NU Banat Kudus Tak Kalah dari Desainer Ternama
Pada koleksi “Saeba” ini, siswa-siswi SMK NU Banat Kudus mengumpulkan pakaian batik yang sudah tidak terpakai dan kemudian mengubahnya menjadi desain baru yang dipadukan dengan potongan kain sisa praktik di sekolah.
Bahkan, para siswa juga memanfaatkan pakaian yang tidak lolos quality control dari koleksi Zelmira sebelumnya.
Siswa-siswi SMK NU Banat Kudus menyelesaikan pembuatan koleksi dengan tenggat waktu yang ketat, dimulai dari proses pembuatan desain, proses kurasi, hingga produksi dalam waktu satu bulan.
Para siswa SMK NU Banat Kudus telah dibekali kemampuan berkolaborasi dan cara berpikir yang kritis sehingga mereka mampu menyelesaikan koleksi baru secara efektif.
Baca juga: Siswa SMK asal Kudus Raih Pesanan di Hong Kong Fashion Week
Adalah Adelia Dwi Azkia Rahma, Faradina Shohibah, Tasya Raudatul Jannah, dan Mega Rahmawati, empat siswa visioner jurusan Tata Busana kelas 12 di SMK NU Banat Kudus yang berhasil mewujudkan koleksi sustainable fashion pertama dari Zelmira.
“Koleksi kali ini sangat menantang untuk saya dan teman-teman karena kami harus bisa memadukan beberapa pakaian yang sudah tidak terpakai menjadi desain pakaian baru yang bisa diterima oleh konsumen sehingga kami juga harus bekerja keras mengasah ide kreatif kami,” tutur Mega Rahmawati, salah satu desainer.
Siswa SMK NU Banat Kudus juga mendapatkan kesempatan spesial untuk merancang busana yang juga dikenakan Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc. selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) saat acara perhelatan fashion show JMFW 2024.
“Tujuan kita memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi anak-anak kita, sambil memperkenalkan kepada masyarakat bahwa anak SMK, anak-anak vokasi, itu bisa menghasilkan karya-karya yang juga diakui oleh bisnis atau dunia fashion,” tutur Kiki usai menghadiri fashion show di JMFW 2024.
Baca juga: Siswa SMK NU Banat Kudus Berjaya di Singapura
Kemampuan para siswa-siswi SMK NU Banat Kudus yang secara konsisten menghasilkan konsep baru desain modest wear dari tahun ke tahun menjadi salah satu bukti bahwa SMK di Indonesia berkualitas tinggi.
Lulusan SMK tidak hanya siap bekerja di industri fashion di tanah air, tetapi juga menguasai pengetahuan dan keterampilan untuk menghasilkan karya-karya baru yang potensial mendorong produk fashion dari Indonesia bersaing di pasar global.
Apalagi, didukung adanya kegiatan-kegiatan rutin yang membuka ruang bagi para desainer muda untuk unjuk karyanya seperti Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).
Ajang tahunan yang didukung Kementerian Perdagangan (Kemendag) tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan industri fashion tanah air khususnya agar Indonesia menjadi pusat tren modest wear dan menguasai pasar pakaian muslim di dunia. (RO/S-4)
Universitas Widyatama (UTama) memberikan kesempatan kepada hampir 1.000 siswa SMA dan SMK dari sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) ikuti program Trial Class “Satu Hari Menjadi Mahasiswa”.
Alat yang mereka ciptakan diberi nama alarm tanah longsor (ATL ) Necam. Ini berfungsi untuk memberikan peringatan dini bahaya bencana tanah longsor.
SMK ini memiliki kelengkapan laboratorium teknologi informasi komunikasi (TIK)
Siswa-siswa SMK yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) ini menjalani Patriot selama satu tahun kalender pendidikan.
Secara nyata jika tidak mengindahkan network etiquette (netiket) akan merugikan penggunanya, karena membuahkan sanksi sosial dan sanksi hukum
Pelatihan yang merupakan kerja sama PT Telkom unit CDC dengan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) ini menghadirkan pemateri pelatihan Syifa Afifah Qalbi dari PT Telkom Indonesia.
Pemberian kental manis untuk balita didorong oleh masih tingginya persepsi salah dari orang tua yang menganggap kental manis kandungannya sama dengan susu sapi.
Nahdatul Ulama yang telah memasuki usia ke-101 menekankan komitmen NU terhadap 4 pilar kebangsaan, yang menjadi landasan dalam perjalanan organisasi,
Pengurus baru berkomitmen untuk mengembangkan organisasi dan memperjuangkan kepentingan pelajar NU.
Selain sebagai Mustasyar PCNU, KH Choirul Anam juga aktif di Lembaga Dakwah Pengurus Besar NU.
RATUSAN kyai muda Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai kecamatan di eks Karesidenan Kedu menyatakan dukungan kepada pasangan calon Ahmad Luthfi dan Taj Yasin
Sugi Nur dinilai telah menghina NU di acara dialog di kanal YouTube Munjiat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved