Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan ada gap dalam target penyediaan air minum di perumahan. Dari target 10 juta pada 2024, terang Suharso, saat ini penyediaan air minum baru tersambung ke 3,8 juta perumahan.
"Sehingga ada gap sekitar hampir 6,2 juta. Gap ini kita mau coba atasi pada tahun depan tanpa harus membangun air baku karena kebetulan sumber airnya kita sudah punya," ujar Suharso seusai menghadiri rapat terbatas mengenai pengadaan air minum di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/10).
Rapat itu dipimpin oleh Presiden Joko Widodo juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca juga : Masih Ada Daerah Bohongi Data Stunting
Suharso mengatakan ada persediaan air baku yang tidak terpakai sekitar 38 ribu liter. Menurut Suharso air baku itu bisa disambungkan hingga ke 3 juta sambungan rumah. Adapun perumahan yang diprioritaskan adalah sanitasi untuk daerah-daerah yang angka stuntingnya tinggi.
"Arahan presiden adalah sasaran rumah yang mendapatkan ini adalah di daerah, termasuk daerah yang tingkat stuntingnya tinggi, terutama yang membutuhkan intervensi pengadaan air bersih yang lebih baik," jelas Suharso.
Presiden sambungnya, akan mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Air Minum yang nanti akan diusulkan Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pemerintah menargetkan proyek itu bisa selesai pada 2024 untuk sambungan air ke 3 juta rumah.
Baca juga : Bappenas: RI Kekurangan Tenaga Kerja Terampil yang Ahli di Bidangnya
"Sehingga bisa 62% lah paling tidak dari yang sudah ditargetkan yang tadinya 10 juta, mudah-mudahan itu bisa kita capai," ujarnya.
Besaran anggaran yang dibutuhkan untuk target itu, ujar Suharso sebesar Rp17 triliun. Sebesar Rp16 triliun untuk sambungan air ke perumahan dan Rp1,2 triliun untuk penyediaan air baku. Suharso mengaku daerah tidak punya kapasitas untuk membangun instalasi rumah untuk air. Sejauh ini, pembiayaan, ujar Suharso, akan dianggarkan oleh pemerintah pusat.
"Tapi apakah kita akan semuanya, kita akan sisir dulu sudah dialokasikan hari ini seperti apa, baik melalui dana alokasi khusus maupun yang ada di Kementerian PUPR," terangnya. (Z-4)
Vinilon membangun sistem perpipaan dari hulu ke hilir dan sarana air bersih yang memadai sepanjang 4,5 km di Desa Banuan, Nusa Tenggara Timur.
210 pondok pesantren di wilayah Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur menunjukkan bahwa hanya 54% pesantren yang memiliki akses terhadap air bersih yang layak,
Tujuannya untuk menarik investasi asing dari beberapa negara, seperti Turki, Tiongkok, dan Eropa yang memiliki minat berinvestasi di bidang air di Tanah Air.
Selama bertahun-tahun, masyarakat di wilayah Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen sangat bergantung pada suplai air donasi dari perusahaan yang berada di sekitar warga.
Kondisi ini menuai keluhan dari warga. Rani, 36, warga Perumahan Taman Raya, mengaku kesulitan menjalani aktivitas sejak pagi lantaran air di rumahnya tidak mengalir.
Sungai Akelamo dan Danau Karo, dua sumber air warga Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, menunjukkan kualitas yang sangat baik.
MENTERI PPN/ Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa pemerintahan tengah mendorong swasta untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tahap 2.
Indonesia siap membangun kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara di Kawasan Pasifik. Salah satunya adalah Solomon Islands.
Di sela-sela pertemuan High Level Forum on Multistakeholder Partnership (HLF MSP), tercapai kesepakatan pembelian pesawat N-219 buatan Indonesia untuk digunakan di Kongo.
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa membeberkan sejumlah program hasil terbaik cepat (PHTC) yang telah disetujui oleh presiden terpilih Prabowo Subianto bisa dieksekusi pada 2025
KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) merespons pernyataan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa yang menyebut sekitar 46 persen penerima bantuan sosial (bansos) tidak tepat sasaran
ANALIS Utama Ekonomi Politik dari Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) Reyhan Noor menilai pelaksanaan program yang kurang tepat tak semata kesalahan dari satu pihak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved