Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
YAYASAN Mahapadma Parartha (MaPa) Foundation merayakan Hari Literasi Internasional 2023 di Desa Wisata Pinge, Tabanan, Bali, pada Minggu, (15/10). Acara ini dihadiri oleh Runner Up II Puteri Remaja Indonesia Bali 2023, Ni Putu Luna Valerie Bennier dan Ketua Mapa Foundation, Juliani W. Luthan.
Juliani mengatakan, dalam semangat Literasi Internasional, MaPa Foundation mendorong budaya gemar membaca dan memupuk kemampuan literasi anak sejak usia dini. MaPa Foundation bergerak dengan memberikan ratusan buku seperti buku cerita anak, dongeng nusantara, ensiklopedia pengetahuan alam, umum dan sosial, buku tentang budi pekerti, berbagai komik tematik dan sejarah, kamus serta buku pelajaran keterampilan.
“Dengan banyak membaca, anak dibekali kemampuan mengumpulkan informasi dan literasi yang memadai, khususnya dalam menghadapi gempuran media sosial yang serba cepat dan instan,” kata Juliani melalui keterangannya, Sabtu, (21/10).
Baca juga: Konten Kreator Ini Luncurkan Buku Khusus Untuk Pasutri
Ia melihat anak-anak yang hadir dalam acara ini sangat bersemangat melihat ratusan buku yang disumbangkan. “Mereka langsung sibuk memilih buku, asik membaca dan saling bercerita apa yang sedang mereka baca,” tutur Juliani.
“Saat ditanya, apakah mereka punya buku cerita di rumah, dengan polos menjawab, ‘Tidak punya Bu, saya hanya punya buku pelajaran dari sekolah’,” lanjutnya.
Juliani menyampaikan, semua pihak perlu mengulurkan tangan untuk mengatasi darurat akses buku berkualitas untuk anak-anak Indonesia khususnya mereka yang tinggal di desa dan pelosok. “Karena minat baca buku masyarakat Indonesia adalah salah satu yang terendah di dunia, salah satu sebabnya karena kurangnya akses buku bacaan”, ujarnya.
Adapun berdasarkan riset Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2021 dan UNESCO tahun 2022, indeks minat baca masyarakat Indonesia disebutkan hanya mencapai 0,001 persen, atau dari 1000 orang Indonesia, hanya satu orang yang gemar membaca.
Di sisi lain, Luna memandang pentingnya budaya literasi bagi anak-anak Indonesia, khususnya Bali. “Untuk itu, dengan pembukaan Taman Baca di Desa Pinge ini, anak-anak bisa membaca buku dengan mudah, dan diharapkan dapat meningkatkan tingkat literasinya," tutur Luna.
Baca juga: Indonesia Boikot Pameran Buku Frankfurt karena Memihak Zionis Israel
“Budaya sangat banyak sekali wujudnya, apalagi di Pulau Bali yang sangat kental adat istiadat dan teguh memelihara nilai luhur masyarakatnya. Budaya Literasi menjadi unsur penting yang harus disosialisasikan juga, apalagi dalam pengembangan pendidikan dan meningkatkan kualitas kami, anak-anak sebagai generasi penerus,” jelas Luna.
Untuk menambah minat kreatif dan minat baca pada anak-anak, acara rutin membaca tiap minggu akan dikombinasikan dengan pelatihan Tari Bali, yang dipandu oleh Ibu Jro Yuni Widiastuti.
Adapun pembukaan Taman Baca Desa Wisata Pinge ini bekerjasama dengan Kepala Pengelola Desa Wisata Pinge, Kabupaten Tabanan yang dipimpin oleh Agung. (Z-6)
Melalui platform online seperti Shopee, brand kecantikan lokal semakin berkembang dan memperluas pasar dengan berbagai fitur dan program yang ditawarkan.
Kehadiran anak-anak sebagai kidsfluencer ini rupanya memicu kekhawatiran akan potensi eksploitasi anak
Studi menunjukkan semakin banyak waktu yang dihabiskan remaja di media sosial, semakin besar kemungkinan mereka mengalami perundungan terkait berat badan.
Perubahan ini tidak hanya mencakup penggunaan kata-kata, tetapi juga pada pola komunikasi secara keseluruhan
Slogan pick me mengarah kepada perilaku atau sikap seseorang yang berusaha mendapatkan perhatian dan penerimaan dengan cara menonjolkan diri sebagai pribadi yang berbeda.
BUDAYAWAN Banten Uday Suhada mengecam eksploitasi perempuan Badui yang kini marak dilakukan oleh para konten kreator ke media sosial (medsos).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2024 mengalami peningkatan sebesar 5,36%
tari bali yang berjumlah 127 tarian dan masing-masing menampilkan keunikan serta cerita tersendiri yang menjadi ciri kebudayaan Bali
pakaian adat Bali yang terdiri dari berbagai variasi dengan filosofi tersendiri yang menggambarkan budaya dan karakter masyarakat Bali
senjata tradisional Bali sebagai wujud peninggalan sejarah yang masih dijaga hingga kini, jenis dan fungsinya pun beragam
PAKAIAN-pakaian pria bernuansa pantai yang terinspirasi dari nuansa Bali dan pakaian yang terinspirasi dari busana kaftan, hingga dilengkapi dengan aksesori bernuansa pantai
“Jadi kolaborasinya dalam bentuk perhiasan, teknik pembuatannya memang berdasar dari para perajin di desa Taro, berbeda dengan teknik yang kami lakukan."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved