Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
HARI Pengentasan Kemiskinan Internasional atau International Day for the Eradication of Poverty adalah peringatan hari penting pada bulan Oktober 2023 yang diperingati di seluruh dunia. Seperti hari penting lainnya, Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional memiliki sejarah dan tema peringatannya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional, simak informasinya berikut ini.
Baca juga: NasDem Minta Heru Budi Fokus Atasi Kesenjangan Sosial di Jakarta
Tema peringatan Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional tahun ini adalah 'Decent Work and Social Protection: Putting dignity in practice for all', atau 'Pekerjaan Layak dan Perlindungan Sosial: Menerapkan Martabat Bagi Semua Orang'. Tema tahun ini lebih berfokus menyuarakan tentang pekerjaan layak dan perlindungan sosial dengan lebih memprioritaskan masyarakat yang rentan.
Seringkali orang-orang yang terjebak kemiskinan bekerja dengan waktu lama dan melelahkan, apalagi tidak sebanding dengan upahnya. Berdasarkan beberapa kesaksian tentang kondisi tersebut, maka tema tahun ini ditetapkan untuk mengatasinya. Tema tahun ini menjadi kesempatan untuk mendengarkan perjuangan keseharian orang-orang terjebak kemiskinan dan memperbaharui komitmen untuk ekonomi yang lebih adil dan dan lebih menyejahterakan.
Baca juga: Tercatat 4,26%, Angka Kemiskinan di Padang Turun pada 2022
Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional berawal pada 17 Oktober 1987. Pada hari itu, lebih dari seratus ribu orang berkumpul di Trocadéro, Paris. Di mana Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia ditandatangani tahun 1948, untuk menghormati para korban kemiskinan ekstrem, kekerasan, dan kelaparan.
Mereka menyatakan kemiskinan adalah pelanggaran hak asasi manusia dan menegaskan perlunya bersatu untuk memastikan bahwa hak-hak ini dihormati. Keyakinan ini tertulis dalam batu peringatan yang diresmikan pada hari tersebut tanggal 17 Oktober sebagai Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional.
Merayakan Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional adalah cara yang baik untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap upaya-upaya global dalam mengatasi kemiskinan. Berikut beberapa cara untuk merayakan hari tersebut:
(Z-3)
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Pakar Sebut RUU KUHAP Harus Hargai Nilai HAM
Ketika masyarakat adat ditinggalkan dan tidak diakui, demokrasi akan menurun
Pendeta Sue Parfitt, dari Bristol, ditahan karena memegang plakat bertuliskan "Saya menentang genosida. Saya mendukung Palestine Action".
KEMENTERIAN Hak Asasi Manusia (HAM) menegaskan bahwa hubungan kerja antara perusahaan aplikator dan pengemudi ojek online (ojol) saat ini sudah tidak layak untuk dipertahankan.
Contoh termudah memahami personalisasi konten, adalah tawaran konten yang tersaji di media digital. Di platform tersebut preferensi disesuaikan kepada tiap-tiap khalayak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved