Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KEMUDAHAN akses dan kualitas pendidikan harus terus didorong untuk ditingkatkan demi pemerataan hak setiap warga negara mendapatkan pendidikan yang layak.
"Berbagai upaya untuk pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak harus terus dilakukan dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, serta masyarakat," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/10).
Sejumlah upaya dilakukan pemerintah pusat dan daerah dalam rangka memberikan kemudahan masyarakat mengakses pendidikan sejak dini. Di Jakarta, misalnya, saat ini tercatat memiliki 167 pendidikan anak usia dini (PAUD) negeri dan 4.000 PAUD swasta yang tersebar di lima wilayah kota dan satu kabupaten yang mendapatkan bantuan biaya operasional dari pemda untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan itu.
Baca juga: Mendambakan Wajah Museum yang Inklusif dan Inovatif
Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga mendorong sekolah adat di Indonesia bisa menjadi salah satu sarana untuk mengentaskan buta huruf. Pada 2022 angka buta huruf masyarakat Indonesia usia 15-59 tahun mencapai 2.666.859 orang atau 1,5% dari total keseluruhan penduduk.
Pemerintah menargetkan pada 2030 angka buta huruf menjadi 0,40% atau yang belum dientaskan sekitar 711 ribu orang. Program pengentasan buta aksara ini bisa berlanjut untuk mengikuti program kejar paket sehingga yang bersangkutan bisa mendapatkan ijazah.
Baca juga: Perguruan Tinggi Berperan Penting Ciptakan Pemimpin Berkualitas
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, kemudahaan akses pendidikan bagi masyarakat merupakan langkah strategis yang mampu membuka peluang pengembangan potensi yang dimiliki setiap warga negara. Upaya membuka akses seluas-luasnya agar masyarakat menikmati layanan pendidikan sejak dini, seperti PAUD misalnya, menurut Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah, membuka peluang bagi negara untuk sedini mungkin memperluas upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan bagi generasi penerus bangsa.
Sedangkan upaya konsisten menekan angka buta huruf, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya melalui pendidikan. Dengan kemampuan membaca, menulis dan berhitung masyarakat yang lebih luas, ujar Rerie, peluang untuk bekerja di sektor formal pun semakin terbuka.
Rerie berharap upaya mempermudah akses pendidikan kepada masyarakat konsisten dilakukan dengan dukungan semua pihak, pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, demi mengakselerasi proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing dan berakhlak mulia. (Z-2)
MASA pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) siswa baru di beberapa daerah sudah akan dimulai, bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, upaya pencegahan kasus kekerasan pada anak dan perempuan harus dilakukan oleh semua pihak secara bersama-sama.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Perlu penguatan kualitas guru dengan mekanisme yang transparan, sehingga mudah diakses.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved