Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SALAH satu jenis penyakit jantung yang paling banyak menyerang masyarakat adalah penyakit jantung koroner.
Penyakit jantung koroner menjadi salah satu penyebab tertinggi kematian di Indonesia, terutama pada usia produktif yang tinggal di perkotaan. Pemicu utamanya yaitu gaya hidup, rokok, manajemen stress yang buruk, dan pola makan yang tidak sehat.
Kondisi ini terjadi akibat adanya penyempitan atau penyumbatan di dinding nadi koroner karena adanya endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplai darah ke jantung menjadi terganggu. Penderita penyakit jantung koroner berpotensi mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac death.
Baca juga: Hari Jantung Sedunia, Beginilah Sejarah dan Temanya
Selama masa pandemi covid-19, orang dengan penyakit penyerta (komorbid) jantung koroner, memiliki tingkat perburukan hingga kematian lebih tinggi saat terpapar virus.
Penyakit jantung koroner adalah jenis penyakit jantung ketika arteri jantung tidak dapat mengalirkan cukup darah yang kaya oksigen ke jantung. Kondisi ini mempengaruhi arteri koroner yang lebih besar pada permukaan jantung.
Masalah gangguan jantung ini dapat menimbulkan sejumlah keluhan. Mulai dari nyeri dada, sesak napas dan gejala serangan jantung.
Baca juga: Menari, Cara Mudah Cek Kesehatan Jantung Anda
Selain itu, penyakit ini menjadi salah satu momok serius yang perlu diwaspadai. Sebab, tanpa penanganan yang tepat, penyakit ini dapat menyebabkan gagal jantung.
Ada banyak penyebab penyakit ini. Meski begitu, penelitian telah menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang bisa memicunya, seperti:
Itu semua merupakan faktor utama yang melukai dinding arteri, sehingga menyebabkan penyakit jantung koroner.
Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah menempel pada arteri sehingga lambat laun menebal.
Penyempitan pembuluh kemudian akan menghambat aliran darah kaya oksigen ke jantung.
Jika plak ini pecah, trombosit akan menempel pada luka di arteri dan membentuk gumpalan darah yang memblokir arteri. Ini dapat menyebabkan angina semakin parah.
Ketika bekuan darah cukup besar, maka arteri akan tertekan yang menyebabkan infark miokard atau kematian otot jantung.
Lalu, apa saja ciri-ciri dan gejala penyakit jantung koroner? Berikut ini diantaranya:
Beberapa obat dapat dokter rekomendasikan untuk mengatasi penyakit jantung koroner, meliputi:
Obat-obatan penurun kolesterol
Penggunaan obat untuk mengatasi penyakit jantung koroner termasuk statin, niasin, dan fibrat. Obat-obatan ini membantu mengurangi kadar kolesterol darah, sehingga mengurangi jumlah lemak yang menempel pada pembuluh.
Aspirin
Obat ini atau pengencer darah lainnya membantu untuk melarutkan darah yang tersumbat, dan mencegah risiko stroke atau infark miokard.
Namun, dalam beberapa kasus, aspirin mungkin bukan pilihan yang baik. Beritahu dokter jika keluarga atau kerabat mengidap gangguan pembekuan darah.
Beta blockers
Obat ini menurunkan tekanan darah dan mencegah risiko infark miokard.
Nitrogliserin dan inhibitor enzim yang mengubah angiotensin
Obat ini dapat membantu mencegah risiko infark miokard.
Operasi
Pemasangan stent untuk memperlebar arteri koroner yang menyempit ataupun bedah koroner seperti operasi bypass jantung adalah pengobatan yang paling umum untuk penyakit jantung koroner.
Dokter juga dapat melakukan angioplasty bila pengidap memerlukannnya. (Z-1)
Pneumonia bisa menjadi invasif dan berat bagi orang dewasa, terlebih bagi individu yang memiliki penyakit komorbid misalnya HIV atau penyakit jantung pada usia lanjut.
Gejala pneumonia berbeda dengan flu dan pada kasus berat, penyakit bisa menyebar ke organ tubuh lain.
Gejala awal pneumonia pada anak sering disalahartikan sebagai batuk pilek biasa, sehingga tidak jarang kondisi ini disepelekan begitu saja.
Pada dasarnya, ciri-ciri campak pada orang dewasa dan anak-anak memang hampir sama. Namun, gejala pada orang dewasa biasanya lebih berat dan bertahan lebih lama.
Aktris asal Korea Selatan, Kang Seo Ha, meninggal dunia di usia 31 tahun. Sebelum meninggal, Kang Seo Ha berjuang melawan kanker lambung.
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Ablasi jantung dapat dilakukan untuk mengatasi aritmia dengan detak jantung yang terlalu cepat.
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
Faktor risiko penyakit jantung pada populasi dewasa muda sama dengan mereka yang berusia lebih tua, yaitu obesitas, merokok, diabetes atau kadar gula darah tinggi,
Teknologi AI dan digital sangat penting untuk menutup kesenjangan layanan jantung di Indonesia
Cara tidur seseorang dapat menjadi sinyal awal adanya masalah pada jantung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved