Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Magister Kenotariatan Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar seminar bertajuk The Notary of Tomorrow: The Contribution of New Technologies to The Evolution of The Notarial Profession. Kegiatan tersebut dilaksanakan berbarengan dengan perayaan Dies Natalis ke-10 yang jatuh pada 8 September lalu.
Acara yang berlangsung di UPH Kampus Pascasarjana, Jakarta, itu menghadirkan Associate Professor of Commercial Law di University of Trento Italy, Corrado Malberti. Dalam pemaparannya, Corrado mengatakan perkembangan teknologi digital menuntut para notaris untuk bisa beradaptasi.
“Dengan perkembangan teknologi, sekarang ini notaris tidak perlu harus bertemu klien secara langsung. Mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dari jarak jauh, di mana pun dan kapan pun. Hal ini juga semakin lumrah dilakukan sejak pandemi Covid-19 melanda,” ujar Corrado.
Baca juga: Universitas LIA Sukses Gelar KouKou Champion 2023
Di Eropa, ia mengungkapkan, ada e-signature dan e-identification yang telah dikembangkan untuk verifikasi data digital. Meski demikian, notaris tetap harus jeli dan teliti dalam proses tersebut karena keamanan digital menjadi aspek yang sangat penting.
“Di internet, kita harus mewaspadai semua orang. Pasalnya, notaris bekerja dengan data pribadi klien yang sensitif dan berbahaya jika sampai bocor dan bahkan digunakan untuk hal-hal yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Baca juga: Dua Dekan UMJ Dikukuhkan sebagai Guru Besar
Meskipun bekerja dari jarak jauh, notaris tetap harus mengidentifikasi setiap kliennya secara langsung dan personal. Digitalisasi memang mempermudah pekerjaan, tetapi pada akhirnya yang harus bertanggung jawab tetaplah notaris. Itulah alasan profesi tersebut sangat penting dan tidak mudah digantikan teknologi.
Magister Kenotariatan UPH terus mengupayakan agar lulusannya menjadi notaris andal yang mengikuti perkembangan zaman. Selain menjadi notaris profesional, karier yang dapat dimiliki oleh lulusan Magister Kenotariatan adalah Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), Dosen Hukum, Pengacara, Diplomat, Peneliti, Staf Kementerian, dan Staf Legal.
Salah satu alumni Magister Kenotariatan, Reza Boentoro, mengatakan ilmu yang ia dapat selama studi telah mendukung kariernya sebagai pengecara.
“Ilmu Kenotariatan yang dipelajari di Magister Kenotariatan UPH relevan dengan pekerjaan saya sebagai Pengacara. Karena kasus yang sering saya tangani di pengadilan adalah kasus di bidang hukum keluarga dan sengketa bisnis,” terang Managing Partner Boentoro & Associates itu. (RO/Z-11)
Selain memberikan akses pendidikan tinggi, Perguruan Tinggi memiliki peranan untuk membawa angin perubahan di dalam masyarakat yang tentunya melalui karya
Universitas Widyatama (UTama) memberikan kesempatan kepada hampir 1.000 siswa SMA dan SMK dari sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) ikuti program Trial Class “Satu Hari Menjadi Mahasiswa”.
Kawasan Metropolitan Rebana adalah wilayah tujuh kota/kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Subang, Indramayu, Majalengka, Sumedang, Cirebon, Kuningan, dan Kota Cirebon.
UPI meraih peringkat 5 tertinggi dari 21 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia dalam kategori Liga PTN Badan Hukum.
Banyak kampus terbaik berdiri di Jawa Barat. Kami berharap mereka memberi kontribusi dalam pembangunan di daerah tempatnya berada
INDONESIA memiliki potensi produk invensi dan inovasi yang sangat besar. Namun sayangnya, banyak diantaranya hanya berujung pada purwa rupa dan jurnal ilmiah.
Korban membuat laporan ke Polda Metro Jaya dengan Nomor: 2750/V/YAN.2.5./2021/SPKT PMJ, tanggal 28 Mei 2021.
Ketua IKA Notariat UI yang baru saja terpilih harus semakin menghidupkan organisasi dengan meningkatkan kinerja serta menjalankan program unggulan yang lebih variatif.
Batavia juga tidak hanya terdapat kantor dagang, tetapi juga dewan-dewan kota, lembaga keagamaan, dan institusi-institusi hukum, salah satunya notaris.
Salah satu program prioritas yang telah disiapkan yakni mengembangkan cyber notary sesuai perkembangan revolusi industri 4.0.
Digitalisasi menjadi salah satu tantangan yang tak bisa dielakkan para notaris.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved