Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
DALAM semangat peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw., sejumlah lembaga dan organisasi termasuk Yayasan Melati Pertiwi (YMP), Majelis Nasional Forum Alumni Korps HMI Wati (MN Forhati), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dompet Dhuafa, bersatu untuk mendukung pondok pesantren dalam upaya tanggap bencana.
Acara ini berlangsung pada Sabtu (23/9) di Pondok Pesantren (Ponpes) Cendekia Mandiri, Desa Prabugantungan, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Kegiatan ini juga melibatkan berbagai kegiatan mulai dari bakti sosial, penghijauan, simulasi siaga bencana, dongeng, hingga bantuan perlengkapan sekolah bagi santri.
Baca juga: Keturunan Syekh Sewulan, Muhadjir Mengaku Akrab dengan Tradisi NU
Acara ini tidak hanya mencerminkan semangat untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad Saw., tetapi juga menyambut bulan kelahiran beliau.
Lebih dari 140 orang berpartisipasi dalam kegiatan ini, termasuk santri, pengelola, asatidz, karang taruna, dan karyawan di Ponpes Cendekia Mandiri.
Para Santri Diharap Milliki Wawasan Tanggap Kebencanaan
Acara ini juga mengundang perwakilan guru dari sekolah-sekolah di sekitar ponpes, serta perwakilan dari Majelis Taklim dan warga sekitar.
Andi Maraida, Ketua Umum Yayasan Melati Pertiwi, mengungkapkan,"Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah membantu santri untuk memiliki wawasan kebencanaan, mengembangkan sikap profesional dalam bidang tanggap bencana, memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana, serta menangani dampak buruk yang mungkin timbul."
Baca juga: Kolaborasi dengan Ratusan Pesantren, Behaestex Luncurkan Program Gebyar Sarung Atlas Merah Putih
"Selain itu, kami ingin mewujudkan kepedulian berbagi kepada para santri, yang mayoritas merupakan anak yatim piatu dan yatim dan dhuafa," jelas Andi.
Baca juga: Menag : Program Kemandirian Pesantren Pertahankan Ideologi dan Independensi Pesantren
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa tokoh termasuk Hj. Cut Emma Mutia Ratna Dewi, Koordinator Majelis Nasional Forhati, Ahmad Daelami, Pengasuh Ponpes Cendekia Mandiri, Basuki Rahmat dari BPBD DKI, Koordinator Majelis Nasional Forhati Hj. Cut Emma Mutia Ratna Dewi, SH., MH, dan Andi Tenri Ajeng, SE, Ketua Panitia Pelaksana.
Sinergi antara lembaga-lembaga ini bertujuan untuk memperkuat pesantren sebagai pusat pembelajaran dan penanggulangan bencana yang tangguh, serta meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.
Dengan semangat kolaborasi ini, diharapkan pesantren-pesantren di seluruh Indonesia dapat menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana. (RO/S-4)
Maulid Nabi: Susunan Acara Meriah & Penuh Berkah! Susunan Acara Maulid Nabi Muhammad SAW: Panduan lengkap & contoh terbaik! Raih keberkahan, susun acara Maulid tak terlupakan. Klik di sini!
SEJAK awal musim kenduri Maulid Nabi memperingati kelahiran Rasulullah SAW, sebulan terakhir, permintaan ayam kampung di Provinsi Aceh meningkat luar biasa.
Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kamis (3/10) menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan Baayun Maulid tahun ini yang diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah di Kalsel.
Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengaku bersyukur, di tahun ini, Pegadaian bisa kembali menggelar kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H.
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut juga dapat menjadi momentum dalam meningkatkan akhlak yang baik di masyarakat.
MAULID Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam ternyata sejak dulu dirayakan oleh penduduk kota suci Mekah dan Madinah. Bahkan tradisi itu berjalan hingga ratusan tahun.
West Java Back-Arc Thrust di Jawa Barat berpotensi memicu gempa hingga magnitudo 7. Pelajari penyebab, dampak, dan langkah mitigasi bencana untuk masyarakat di sekitar jalur sesar aktif ini.
Langkah pertama adalah mempertimbangkan opsi untuk meningkatkan status siaga bencana. Karena selain gempa bumi, wilayah Cimahi juga rawan dampak bencana hidrometeorologi.
Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 kembali digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
Hal ini diperkirakan karena saat ini sedang memasuki masa pancaroba dari cuaca kemarau ke penghujan
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa memicu terjadinya banjir.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved