Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Hari ke-4 gelaran Bazar Kreasi Bhayangkari Nusantara (KBN) 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (23/9) masaih saja diramaikan oleh pengunjung.
Baca juga : Gaspol, Brebes Jadi Juara 1 Nasional Penurunan Stunting
Sebanyak 488 UMKM Bhayangkari dari seluruh Indonesia, termasuk dari jajaran 34 Polda jajaran mulai dari berbagai provinsi di Tanah Air seperti batik, kain tenun, bordiran, bahan daur ulang, kue kering, kue basah, makanan bergizi Filo dan makanan khas daerah berbagai kuliner menggugah selera, seperti makanan khas Sunda Cek Kokom dengan rasa istimewanya mendapat antusias besar dari para pengunjung yang datang ke Bazar KBN di JCC. Tak ketinggalan stan Dapoer Umum yang juga dipenuhi pengunjung.
Dalam event tersebut juga diadakan Talkshow Makanan Sehat Bergizi Praktis untuk Mengatasi Kondisi Stunting Pada Anak-Anak Indonesia bersama Wakil Sekretaris Umum (Sekum) Bhayangkari, Kiki Wahyu Hadiningrat, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Lovely Daisy, Widi Mulia (Artis) dan Aliyah Latief.
Disampaikan Kiki Wahyu Hadiningrat, Bhayangkari sangat konsern membantu pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia. “Stunting ini dari tahun ke tahun alami peningkatan. Karena itu kami adakan takshow ini bersama dengan ibu-ibu untuk menedukasi dan juga mendukung Ibu Indonesia untuk memenuhi gizi anak-anak demi mencegah terhambatnya tumbuh kembang anak-anak Indonesia. Makanan bergizi dan berprotein tiinggi snagat baik mendukung pertumbuhan Anak Indonesia,” kata Kiki Wahyu Hadiningrat, Sabtu (23/9).
“Kami (Bhayangkari) juga selalu mengadakan penyuluhan ke berbagai daerah guna menekan angka stunting melalui posyandu-posyandu di berbagai wilayah. Kita lakukan penyuluhan sampai ke pelosok-pelosok untuk menjaga tumbuh kembang anak-anak Indonesia,” sambungnya.
Ditambahkan dr. Lovely Daisy, tanda-tanda anak stunting yakni terlihat dari tinggi dan juga panjang badannya. Bila tumbuh kembangnya terlihat tidak proposional, maka bisa dipastikan anak tersebut kurang gizi.
“Alat ukurnya tinggi dan panjang badan saja. Sudah akan terlihat kalau anak tidak tumbuh dengan baik, maka bisa dikatakan kurang gizi atau stunting. Inilah yang pemerintah terus lakukan untuk pemberian makanan gizi sekaligus penyuluhan kepada para ibu di berbagai daerah agar terus memperhatikan gizi dan protein pada anak dengan sebaik-baiknya,” kata Lovely Daesy.
Dia menambahkan jika mendapatkan gizi cukup akan bagus ptumbuhannya. ASI 6 bulan wajib dilakukan. Lalu setelah 6 bulan bayi mendapat asupan makanan. Inilah yang benar-benar harus diperhatikan para ibu agar anak tumbuh dengan baik. Sampai saat ini, kami terus menekan angka stunting dengan sebaik-baiknya,” lanjut Lovely Daesy.
Hal yang sama juga disampaikan Widi Mulia. Personel grup vokal B3 ini mengaku, selalu mempersiapkan makanan praktis dengan gizi tinggi seperti Filo. Makanan ini menurutnya praktis disiapkan dan memunuhi gizi dan protein untuk tumbuh kembang anak-anaknya. “Kita kadangkan suka terlewat masak ya. Selalu di rumah saya siapkan makanan ini. Gizi dan proteinnya sangat baik dan bagus untuk dikonsumsi anak-anak. Karena itu, anak kedua aku ini cepet tumbuh kembangnya, sudah lebih tinggi dari mamanya,” ucap Widi yang juga diamini Iis Dahlia. (B-4)
ASRP berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan, salah satunya di Kota Bogor, Jawa Barat.
bila dibandingkan tahun 2024 dengan 2023 maka stunting berhasil diturunkan dari 4,8 juta menjadi 4,4 juta atau berhasil menurun 357.705 balita.
DISPARITAS prevalensi stunting antara provinsi masih sangat besar. Provinsi Bali menjadi provinsi terbaik dalam hal penurunan stunting, bahkan jauh di bawah angka nasional.
PREVALENSI stunting pada kelompok Kuintil 1 (Q1) atau yang relatif miskin jauh lebih tinggi, sekitar 26%. Sementara di kelompok Kuintil 5 (Q5) atau kelompok yang relatif lebih kaya hanya 13%.
Kegiatan ini menjangkau 8 titik lokasi di Kabupaten Banyuwangi dan berkolaborasi dengan tiga Puskesmas: Genteng Kulon, Singojuruh, dan Gitik.
ANGKA prevalensi stunting Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil mengalahkan Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved