Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER Gigi Spesialis Periodontik dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Indah Kusuma Pertiwi mengungkapkan sekitar 50% populasi dunia memiliki masalah yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut.
"Data WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menunjukkan masalah gigi dan mulut sebagai salah satu dari masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Kurang lebih 50% warga dunia memiliki masalah gigi dan mulut," kata Indah, dikutip Kamis (14/9).
Indah mengatakan penyakit gigi dan mulut, yang mencakup gigi berlubang, masalah jaringan penyangga gigi, masalah gusi dan tulang penyangga (periodontal), kehilangan gigi (ompong), hingga kanker rongga mulut, termasuk ke dalam lima besar jumlah kasus penyakit tidak menular di dunia.
Baca juga : Ini Tips Merawat Mulut dan Gigi yang Benar
Di Indonesia, kata dia, terdapat sekitar 87 juta kasus gigi berlubang yang ditemukan di masyarakat.
Dia menyebut ketidakrutinan masyarakat dalam memeriksakan gigi (dental check up) ke dokter gigi menjadi salah satu penyebab tingginya angka masalah gigi dan mulut.
"Kemudian kita juga menghadapi fenomena pascapandemi covid-19 yang menyebabkan beberapa fasilitas pelayanan kesehatan ada yang terganggu, termasuk fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut," ujar Indah.
Baca juga : Ini Saat yang Tepat Mengenalkan Menyikat Gigi pada Anak
Selama masa pandemi covid-19, kata Indah, terdapat sejumlah pasien yang sebelumnya rutin memeriksakan kesehatan giginya, namun terkendala lantaran pandemi yang belum mereda.
"Oleh karena itu, lanjutnya, bertepatan dengan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional (HKGMN) pada 12 September 2023, Indah mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Salah satu cara terpenting, ucapnya, dengan melakukan pemeriksaan gigi rutin ke dokter gigi, sebagai pemeriksaan dan pembersihan secara profesional, serta upaya pencegahan dengan tujuan kondisi rongga mulut menjadi sehat dan prima.
Baca juga : Obat Kumur Ternyata Tingkatkan 20 Persen Kebersihan Gigi
"Kenapa penting? Karena sebagian besar masalah kondisi gigi dan mulut bisa dicegah, pencegahan primer adalah nomor satu dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut," ujarnya. (Ant/Z-1)
Plak tidak bisa hilang dengan berkumur saja, tetapi plak gigi bisa hilang dengan menyikat gigi.
GTM menyebabakan asupan nutrisi harian menjadi terbatas karena anak enggan mengonsumsi makanan yang diberikan.
Gigi yang tidak rapi membuat penampilan jadi kurang maksimal. Tak hanya itu, kondisi tersebut juga menjadi akar sejumlah masalah kesehatan gigi.
Pemasangan behel amat mempengaruhi penampilan dan kepercayaan diri pasien, termasuk jelita yang tergabung di komunitas.
Pemeriksaan dan perawatan gigi tersedia bagi 50 anak dan remaja usia 10-18 tahun secara gratis di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rusun Benhil 2, Jakarta.
Salah satu keunggulan teknologi AquaCare yakni kemampuan mengurangi rasa ngilu saat prosedur perawatan seperti scaling, tambal gigi, dan pemutihan gigi (teeth whitening).
Mouth wash disebut dapat mengurangi setidaknya 99,9% kuman penyebab bau mulut dan plak.
Morning sickness dapat menyebabkan asam lambung menggerogoti email gigi, sehingga gigi mudah rusak.
Bakteri Porphyromonas gingivalis dapat merangsang produksi sitokin. Sitokin menimbulkan penyumbatan pembuluh darah yang berpengaruh ke jantung.
Saat ini, kesehatan gigi dan mulut masih menjadi problematika serius karena minimnya edukasi dan pengetahuan masyarakat.
Masalah gigi dan mulut meningkat sepanjang 5 tahun terakhir. Rata-rata setiap orang Indonesia mengalami kerusakan 5 gigi.
Menjalani perawatan ortodontik artinya harus melakukan perawatan ekstra untuk gigi daripada biasanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved