Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Bursa Karbon Berpotensi Besar Bantu Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

Atalya Puspa
13/9/2023 19:44
Bursa Karbon Berpotensi Besar Bantu Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Ilustrasi bursa karbon(Freepik.com)

BURSA karbon memiliki potensi yang besar untuk membantu pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Agus Justianto.

“Alam ini kan dianggap sebagai solusi pengurangan emisi gas rumah kaca, karena ternyata untuk mengurangi emisi dari transportasi dan industri gak mudah. Tapi sebenarnya itu kan gak fair, karena kita harus sama-sama. Karenanya industri juga harus terlibat,” kata Agus.

Menurut dia, bursa karbon menjadi jalan tengah, agar industri bisa tetap berjalan sambil tetap mengedepankan prinsip lingkungan. Pasalnya, jika industri dipangkas habis, maka kegiatan perekonomian akan jatuh.

Sementara itu, Indonesia memiliki target penurunan emisi gas rumah kaca yang tertuang dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) sebesar 31,89% dengan upaya sendiri dan sebesar 43,20% dengan dukungan internasional. 

Baca juga : CIMB Niaga Dorong Penerapan Bisnis Berkelanjutan

Hal itu merupakan komitmen Indonesia dalam perjanjian Paris yang mengamanatkan setiap negara diminta untuk meningkatkan target NDC sebagai upaya agar selaras dengan skenario mencegah kenaikan suhu global tidak lebih dari 1,5 derajat celcius.

Target tersebut juga telah tercantum dalam Peraturan Presiden 98/2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor 21 Tahun 2022 tentang Tata Laksana Penerapan Nilai Ekonomi Karbon yang menjadi aturan turunan dari Perpres 98/2022.

Baca juga : BEI Resmi Daftarkan Diri Jadi Penyelenggara Bursa Karbon

Menurut Agus, untuk perdagangan bursa karbon di tahap awal, yang sudah siap ialah sektor kehutanan dan ketenagalistrikan. Sementara, untuk sektor lainnya masih perlu disiapkan aturannya. Ia berharap, bulan ini perdagangan bursa karbon akan segera dilaunching.

“KLHK sebagai vocal point perubahan iklim. Kita harus mendorong sektor-sektor ini untuk mempunyai target pengurangan emisi gas rumah kaca. Baru ada dua sektor yang berjalan, kita harap sektor lain menyusul,” pungkas Agus.

Sebagai informasi, pada 6 September 2023 lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun telah menerbitkan surat edaran tentang Tata Cara Penyelenggaraan Perdagangan Karbon Melalui Bursa Karbon. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik