Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan dampak El Nino di Indonesia baru akan terasa pada 2024 mendatang. Pasalnya, saat ini El Nino yang ada di Indonesia masih dalam taraf low to moderate. Sementara, tahun depan ada ancaman El Nino dengan level moderate to high.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, yang perlu disiapkan dari tahun ini ialah kesiagaan menghadapi karhutla.
Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, kejadian karhutla akan meningkat pesat saat El Nino. Misalnya saja pada 2019 di mana ada El Nino moderat, ada sebanyak 346 kejadian karhutla, lalu pada 2018 ada sebanyak 190 kejadian karhutla.
Baca juga : BNPB: Peningkatan Kejadian Karhutla Akibat Ulah Manusia
“Makanya exercise kesiapsiagaan tahun ini sangat penting. Kalau kita selama ini melakukan dan memberikan atensi lebih ke daerah gambut seperti Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, sekarang Riau dan Jambi terkendali karena ada hujan. Yang kita pelajari di sini, Provinsi Jawa juga perlu membentuk satgas pengendalian karhutla,” kata Abdul dalam Disaster Briefing, Senin (11/9).
Ia mengungkapkan, penanganan karhutla di pulau Jawa memang terkadang luput dari prioritas. Padahal, berdasarkan histori kejadian karhutla di pulau Jawa juga tinggi. Itu disebabkan karena banyak kawasan padang rumput di Pulau Jawa.
Baca juga : Gubernur Kalsel Instruksikan Pemadaman Karhutla Lebih Optimal
Pada 2018 sampai 2023, BNPB mencatat ada sebanyak 373 kejadian karhutla di Jawa Timur seluas 76.604 hektare. Lalu 228 kejadian karhutla di Jawa Tengah seluas 13.670 hektare dan 140 kejadian karhutla di Jawa Barat seluas 19.412 hektare.
“Secara historis harus ada atensi lebih dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kawasan mereka banyak kawasan padang rumput dan lingkungan tanaman yang cukup rawan terhadap karhutla,” beber dia. (Z-5)
BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, NusaTenggara Timur (NTT), mengeluarkan peringatan dini ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyusul aktifnya angin monsun timur pekan ini.
Karhutla kembali melanda wilayah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kali ini, lahan gambut seluas 4 hektare (ha) di Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar
Tim berjibaku menjangkau kebakaran lahan di kawasan Pastoran, Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai. Tim di lapangan berjibaku memadamkan lahan yang terbakar di tengah kondisi cuaca panas.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan alat berat untuk membantu para petani melakukan pembersihan lahan pertanian tanpa membakar.
SATUAN Tugas (Satgas) Penanggulangan Perambahan Hutan (PPH) Polda Riau dan Polres jajaran menangani 17 kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan luas 68 hektare di 2025.
DUA tersangka kasus perambahan hutan seluas 143 hektare di Rokan Hulu Riau ditangkap.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
(BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek selama 24 jam sejak 7 Juli 2025
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) pada 7-11 Juli 2025 untuk percepatan penanganan darurat banjir di area Jakarta Raya.
Pemprov Riau mendapatkan bantuan berupa satu unit helikopter water bombing untuk membantu pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved