Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
DOKTER umum Madhita Kasoem menjelaskan dampak negatif dari menggunakan earphone atau alat pendengar lainnya terhadap kesehatan telinga, terutama jika menggunakannya terlalu lama.
Saat ditemui dalam acara bincang-bincang di kawasan Jakarta, Senin (4/9), dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu menyebut alat pendengar musik yang langsung terhubung ke telinga lebih berisiko menyebabkan gangguan pendengaran dibandingkan dengan speaker.
Hal tersebut karena suara yang dihasilkan speaker atau pelantang suara memiliki jangkauan yang lebih luas, sehingga telinga tidak secara langsung menerima suara yang dihasilkan oleh alat tersebut.
Baca juga: Yuk Ketahui Jenis Ganguan Telinga dan Cara Mengatasinya
"(Sebaliknya), earphone kan langsung suaranya ke telinga semua. Intinya, itu ada pengaruhnya," kata Madhita.
Beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan akibat pemakaian earphone terlalu lama dan volume terlalu tinggi, antara lain penurunan pendengaran, infeksi telinga, dan lainnya.
Dalam kondisi parah, menggunakan earphone juga dapat memicu kecelakaan karena kurang awasnya diri terhadap lingkungan sekitar.
Baca juga: Pemakaian Ponsel dengan Suara Keras Bisa Sebabkan Penurunan Pendengaran
Meski demikian, ia tetap membolehkan penggunaan earphone dalam batasan yang wajar, seperti tidak menggunakannya terlalu lama dan tidak mengencangkan volume earphone.
Jika suara dari earphone sudah terdengar oleh orang lain, sebaiknya segera turunkan volume suara earphone karena hal tersebut menandakan volume suara sudah terlalu tinggi.
"Kalau kita mendengarkan earphone, terus orang di samping sudah bisa dengar, berarti itu sudah terlalu keras (suaranya)," kata dokter lulusan University College London tersebut.
Berdasarkan aturan dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), batas untuk mendengarkan suara melalui earphone sebesar 85 desibel. Jika melewati batas tersebut selama beberapa waktu, dikhawatirkan hal tersebut dapat memicu gangguan pendengaran, baik bersifat sementara maupun permanen.
Madhita mengatakan salah satu tanda saat telinga mulai mengalami gangguan, terutama dari pemakaian earphone terlalu lama adalah telinga yang berdenging. Ketika telinga mulai berdenging, sebaiknya kurangi pemakaian earphone untuk menghindari risiko gangguan pendengaran.
"Awalnya, telinga berdenging, terus lama-lama mulai nggak jelas untuk mendengar, penurunan pendengaran," kata Madhita.
Selain mendengarkan musik melalui earphone, Madhita juga mengingatkan untuk memperhatikan aktivitas mendengar saat mengunjungi festival musik atau konser.
Meskipun tidak menggunakan earphone, suara speaker yang dihasilkan acara-acara tersebut cukup besar dan dapat memengaruhi kualitas pendengaran.
Oleh karena itu, Madhita menyarankan untuk mengistirahatkan telinga saat mengunjungi acara-acara dengan suara keras, misalnya menepi sejenak ke tempat yang lebih tenang.
Setelah beberapa waktu atau dirasa telinga sudah cukup bersitirahat, aktivitas menonton konser atau festival dapat dilakukan kembali.
"Istirahatkan dulu, keluar dulu berapa lama. Terus, kita kembali lagi," kata Madhita.
Selain mengistirahatkan telinga sejenak, pemakaian penyumbat telinga atau ear plug juga dapat dilakukan untuk menjaga telinga dari suara yang terlalu keras.
Dengan menjaga telinga dari suara bising, hal tersebut dapat menurunkan risiko gangguan pendengaran yang dapat terjadi di masa mendatang. (Ant/Z-1)
Penggunaan earphone dalam waktu yang lama dengan volume kencang biasanya dilakukan untuk mendengarkan musik.
Telinga kanan berdenging dalam Islam? Temukan makna spiritual, pertanda baik atau buruk, dan tafsir lengkapnya di sini!
OMSK adalah kondisi infeksi pada rongga telinga tengah ditandai adanya robekan lubang atau gendang telinga yang dapat menyebabkan keluar cairan dari liang telinga.
Paparan suara dengan volume tinggi dalam durasi yang lama dapat mengganggu pembuluh darah ke arah koklea sehingga berisiko menyebabkan kerusakan telinga.
Menggunakan korek kuping seperti cotton bud untuk membersihkan telinga dapat mendorong serumen ke bagian dalam telinga dan menimbulkan risiko penyumbatan.
Otitis media atau infeksi telinga tengah adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Dibalut Ultra-Soft Silicone 2.0 dan memiliki sertifikasi IP55 tahan keringat, serta bobot hanya 9,4 gram per earbud, OpenFit 2 ideal digunakan sepanjang hari.
AeroFit 2 dapat menerjemahkan lebih dari 100 bahasa secara real-time dan akurat.
Earphone berfungsi sebagai alat output suara yang lebih privat dan praktis dibandingkan speaker. Menggunakan earphone terlalu sering dan dengan volume tinggi dapat berdampak
Headphone sendiri adalah alat yang dipakai di kepala dengan ear cups yang menutupi telinga, memberikan kualitas suara yang lebih baik dan isolasi suara yang lebih optimal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved