Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Pengamat Kebijakan Pendidikan Cecep Darmawan tidak setuju dengan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Di dalam beleid itu disebutkan mahasiswa untuk S2 dan S3 bisa dibebaskan dari tugas tesis atau disertasi.
Menurut Cecep, mahasiswa S2 dan S3, terutama jalur akademik, sebaiknya tetap melakukan riset dan tidak mengganti itu dengan penciptaan karya inovatif.
“Saya kurang sepakat ketika bicara S3. Kalau saya S3 mestinya tetap harus disertasi. Kecuali kalau S3 terapan. Kan ada doktor terapan dan doktor akademik. Kalau doktor terapan, oke, lah. Itu bisa dipertimbangkan bentuk lain. Namun, Kalau doktor jalur akademik, harusnya wajib. Kalau di Permendikbudristek itu kan doktor dan doktor terapan, jadi dua-duanya bisa nondisertasi. Itu yang saya kurang sepakat. Harusnya doktor terapan saja yang nondisertasi,” kata Cecep kepada Media Indonesia, Kamis (31/8).
Baca juga: Komisi X DPR: Penghapusan Wajib Skripsi Jadi Langkah Maju Hadapi Modernisasi
Menurutnya, riset wajib dilakukan karena mahasiswa yang menempuh pendidikan S3 di jalur akademik harus bisa menguraikan filosofi keilmuan di bidang mereka. Penguraian filosofi itu hanya bisa dilakukan jika mereka melakukan riset disertasi.
Hal serupa sedianya juga berlaku pada jenjang di bawahnya. Pemerintah harus menerangkan secara jelas bidang pendidikan apa yang membutuhkan skripsi dan yang tidak.
Baca juga: Ditiadakannya Jurnal Ilmiah Jadi Kemunduran Bagi Dunia Pendidikan Indonesia
“Itu harus dipilah juga. Seperti apa yang tidak harus skripsi? Bentuk lainnya itu apa? Misalnya berbasis proyek, ada prototipe, itu harus diperjelas,” imbuhnya.
Cecep juga membantah sejumlah pernyataan yang menyebut skripsi tidak ada fungsinya sama sekali ketika masuk dunia kerja. Menurutnya, ada banyak manfaat yang bisa dieptik dari mengerjakan skripsi.
Di situ, lanjutya, ada proses pembelajaran yang didapat seperti bagaimana merumuskan masalah, mencari data, dan melatih kemampuan analisis.
“Nilai dari skripsi itu tidak sekadar dari yang dihasilkan riset. Ada banyak manfaatnya, tidak hanya hard skill, tetapi juga menuntut soft skill. Apakah bermanfaat untuk dunia kerja? Tentu sangat bermanfaat. Bagaimana dia ulet, disiplin, rajin, tanggung jawab. Itu bagian dari tanggung jawab yang dibawa ke dunia kerja. Salah juga kalau menafsirkan tidak ada manfaatnya di dunia kerja,” tandas Cecep. (Z-11)
Tipe pica memuat 10 huruf dalam 1 inch dan tidak menunjuk font tertentu seperti saat ini ada tipe ketikan digital.
Apa saja yang membuat mahasiswa tingkat akhir rentan mengalami hopelessness?. Mari kita lihat dari dua sisi: internal dan eksternal.
“Pendampingan akademik yang sesuai dengan kaidah penelitian dapat membantu mahasiswa memahami proses akademik secara lebih mendalam tanpa melanggar etika.
“Sebagai anak saya hanya ingin bantu menutup utang tersebut supaya keluarga bisa hidup lebih tenang.”
Prestasi Sahid di beberapa kompetisi memukau dan membuatnya berhak lulus dari bangku kuliah tanpa harus membuat skripsi.
Global Publikasiana menggelar webinar gratis bertema Skripsi Hack: Mutasi Mudah Menata Skripsi, Rabu (6/3). Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membantu para mahasiswa tingkat akhir.
Hasto mengaku dirinya tengah sibuk menyiapkan penelitian tesis doktoral di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI).
Program Magister S2 Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur menawarkan penyusunan tugas akhir bagi lulusannya berupa nontesis.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf meminta Kemendikbud-Ristek membuat aturan yang jelas dan baku perihal ketidakwajiban skripsi, tesis, dan disertasi bagi kelulusan mahasiswa.
Permendikbud-Ristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang meniadakan jurnal ilmiah merupakan sebuah kemunduran bagi pendidikan.
Para pesaing berasal dari kampus top di Tanah Air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved