Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak negara-negara ASEAN lebih memperhatikan sektor kesehatan. Ajakan itu berkaca dari pengalaman dunia menghadapi pandemi covid-19.
"Mendorong negara kawasan untuk mengalihkan fokus dari tanggap darurat ke penguatan keamanan kesehatan regional," kata Budi dalam keterangan tertulis, Minggu (27/8).
Budi mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencabut status darurat kesehatan masyarakat. Hal itu supaya seluruh negara bisa fokus memperkuat keamanan kesehatan regional.
Baca juga : Pemerintah Siapkan Pencegahan Potensi Pandemi Baru di Masa Depan
"Untuk menghadapi kesehatan masyarakat di masa depan sehingga meningkatkan stabilitas dalam solidaritas," papar eks Wakil Menteri BUMN itu.
Budi menyebut dampak pandemi covid-19 sangat luar biasa. Pelajaran selama pandemi perlu menjadi bahan evaluasi di ASEAN untuk membangun momentum menuju pemulihan yang kuat dan berkelanjutan.
"Dengan berfokus pada penguatan kapasitas respons prevention, preparedness and response (PPR) pandemi di ASEAN," jelas dia.
Baca juga : Menkes Minta Sistem Kekarantinaan dan Surveilans Diseragamkan
Budi optimistis ASEAN mampu mengintegrasikan seluruh aspek tersebut. Sehingga ASEAN bisa menjadi kekuatan yang utuh dan berkelanjutan.
"ASEAN menjadi salah satu kawasan yang dapat pulih lebih cepat baik dari sisi kesehatan maupun pembiayaan," pungkas dia. (Z-1)
Baca juga : Dikejar Waktu Turunkan Angka Stunting
KETUA Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), Iing Ichsan Hanafi menekankan bahwa upaya untuk menekan angka kematian bayi baru lahir tidak bisa hanya bertumpu pada rumah sakit.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melontarkan kecaman keras atas insiden kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, di RSUD Sekayu
Menkes minta RS Maranatha terus melakukan inovasi. Rumah sakit ini harus berkembang, untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat,"
Setiap siswa akan menjalani sejumlah pemeriksaan kesehatan seperti mata, gigi, dan darah. Untuk siswa SD ada 13 item pemeriksaan, SMP 15, dan SMA 15 yang dicek.
MENTERI Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa saat ini terdapat gap dokter spesialis sebesar 70 ribu orang selama 10 tahun ke depan.
Padahal, peran dan posisi molegium dalam sistem pendidikan kedokteran sangat krusial dan menyangkut langsung mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin enggan menjawab perihal tarif iuran BPJS Kesehatan di tahun depan.
Menurut Mendikti-Saintek, anak muda memiliki kekuatan besar mengubah masa depan bangsa. Mahasiswa ialah kelompok elite yang memiliki peluang untuk mendorong percepatan kemajuan bangsa.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melontarkan kecaman keras atas insiden kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, di RSUD Sekayu
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh keluarga pasien terhadap seorang dokter spesialis di RSUD Sekayu, Syahri Putra Wangsa.
PEMERINTAH mendorong percepatan pembangunan layanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah Indonesia seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG)
MENTERI Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa saat ini terdapat gap dokter spesialis sebesar 70 ribu orang selama 10 tahun ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved