Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Ahli Kesehatan Lingkungan Dicky Budiman menyebut polusi udara di perkotaan akan memiliki dampak buruk bagi kesehatan masyarakat di semua golongan usia dan latar belakang. Dampak buruk itu bervariasi mulai dari ringan, menengah, berat, bahkan dapat menyebabkan kematian lebih cepat.
“Dampak utamanya karena polusi udara ini dihirup oleh manusia sebanyak 22 ribu kali per hari. Itu akan memengaruhi saluran nafas baik itu infeksi saluran nafas atau serangan asma karena di polusi itu ada PM2 poin 5 yang akan merangsang serangan asma. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau COPD juga bisa terjadi akibat paparan polusi udara secara terus menerus dalam jangan panjang dan akan memperburuk saluran nafas,” ujar Dicky kepada Media Indonesia, Sabtu (26/8).
Lebih lanjut, pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia itu menekankan bahwa polusi udara yang secara berkelanjutan dihirup oleh masyarakat juga akan berdampak pada penyakit kardiovaskular (penyakit jantung) dan kematian dini.
Baca juga: KPAI: Ratusan Siswa Alami Batuk Akibat Polusi Udara di DKI Jakarta
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk terus memakai masker guna menyaring udara yg dihirup. Dengan demikian, dampak buruknya menjadi relatif berkurang.
“Ini juga harus dibantu dengan memilih masker yang baik seperti N95 yang bisa menyaring 95% udara. Jadi bukan masker bedah atau bisa juga ditambah dengan membatasi aktivitas di luar ruangan. Kalau di dalam ruangan bisa pakai air purifier. Ini yang penting,” tutur Dicky.
Baca juga: Udara di Jakarta Sedang Buruk, Sebaiknya Pilih Berolahraga di Dalam Ruangan
Yang paling penting, dia juga meminta pemerintah untuk segera melakukan mitigasi terhadap polusi udara yang terjadi ini. Pasalnya, sehatnya kualitas udara di kota atau lingkungan akan berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Selain itu, dia mengomentari terkait dengan upaya penyemprotan air di jalan yang baru-baru ini dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya langkah itu hanya akan menjadi solusi sesaat dan tidak berkepanjangan.
“Kalau siram air ke sekitar rumah atau di wilayah itu ada dampak mengurangi tapi hanya sesaat. Karena dengan menyiram air bisa melokalisasi sementara dan membuat polusi udara berkurang karena debu berkurang di udara. Tapi efektivitasnya terbatas karena sifatnya sangat singkat. Ini harus dipahami. Karena tugas pemerintah mencari penyebab utama polusi udara dan strategi mitigasi harus dilakukan,” tandasnya. (Z-11)
Kemudian ada teknologi sensor supaya tahu kapan zona merah. Selain itu, ada truk embun sudah dilakukan di kota-kota Tiongkok.
DINAS Lingkungan Hidup DKI Jakarta dengan WRI Indonesia secara resmi memperkenalkan tiga peralatan pemantau kualitas udara baru bertaraf reference-grade.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya-upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dari buruknya kualitas udara di Jakarta.
Kondisi air dan udara, terutama di Ibu Kota Jakarta, yang akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Polusi udaranya memburuk dan masuk dalam kategori tidak sehat.
Anggota Komisi D Fraksi PSI, Justin Adrian mengatakan Pj Heru dianggap memandang remeh polusi udara yang menyebabkan banyak penyakit khususnya Iritasi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Reaksi ini muncul karena sistem kekebalan tubuh menganggap zat tertentu dalam obat tersebut sebagai substansi yang bisa membahayakan tubuh.
Sebuah kedai kopi di Mall Bogor Junction (Jogya Junction) terbakar pada Selasa pagi sekitar pukul 03.30 WIB. Seorang satpam dilarikan ke rumah sakit karena sesak nafas.
107 orang tewas terinjak-injak saat acara keagamaan di Kota Hathras di Negara Bagian Uttar Pradesh, India utara, pada Selasa, (2/7).
HUMAN Rights Watch menyatakan bahwa penggunaan fosfor putih secara luas oleh Israel di Libanon selatan mengancam warga sipil dan berkontribusi terhadap pengungsian besar-besaran.
Beberapa kondisi sesak napas yang terjadi disebabkan oleh masalah pada paru-paru, namun ada juga karena kondisi pada jantung
Meski terkesan tak berhubungan, ternyata penderita asma memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami osteoporosis atau pengeroposan tulang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved