Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
LEMBAGA Amil Zakat Infak dan Sedekah (Lazis) Assalam Fil Alamin (ASFA) berkomitmen menyiapkan SDM berkualitas menyongsong Indonesia Emas 2045. Hal ditegaskan Ketua ASFA Foundation Syafruddin Kambo dalam pertemuan 'Optimalisasi Pendayagunaan Dana Zakat' yang dihadiri pengurus Yayasan dan Lazis ASFA, amil, kiai pimpinan pondok pesantren/lembaga sebagai mitra salur zakat ASFA di Jakarta, Rabu (23/8).
Dikatakan, Indonesia dan dunia pada umumnya dihadapkan pada tantangan kemajuan teknologi, dimana kecerdasan buatan semakin berkembang, robot juga semakin berperan. Dua hal ini akan banyak menggantikan manusia, sehingga menyebabkan peranan manusia berkurang karena digantikan keduanya.
"Indonesia merupakan negara strategis dari sisi geografis dan jumlah penduduk, jika potensi ini dikelola dengan baik, maka Indonesia akan menjadi negara maju. Indonesia punya potensi besar jadi negara maju dan dihormati bangsa lain di dunia," kata Syafruddin dalam keterangan yang diterima, Sabtu (25/8).
Untuk menuju kejayaan Indonesia Emas 2045, pihaknya melalui Lazis ASFA berkomitmen untuk berkontribusi menyiapkan SDM berkualitas. Disebutkan, Lazis ASFA telah menyalurkan zakat lebih dari Rp60 miliar kepada para mustahik dengan tepat sasaran, melalui pendekatan program pendidikan, kemanusiaan, ekonomi, kesehatan dan sosial dakwah. Jumlah dana tersebut sudah disalurkan sejak Oktober 2022 hingga Juli 2023 tahun ini.
Wakil Ketua Lazis ASFA KH Anizar Masyhadi menjelaskan dana sebanyak itu disalurkan kepada lebih dari 115 ribu jiwa penerima manfaat di 25 provinsi Indonesia dan 7 negara. “Penekanan Lazis ASFA adalah untuk percepatan dan pengembangan SDM yang berbasis pada penguatan lembaga pesantren, sekolah dan ormas Islam, dimana para penerima beasiswa nantinya akan kembali pada lembaga pendidikan yang ada di Indonesia, selain juga untuk fakir, miskin dan asnaf lainnya", tegas Anizar
Di sisi lain, Ketua Baznas RI, Noor Achmad yang hadir dalam pertemuan tersebut mengapresiasi peran Lazis ASFA yang berkontribusi melawan kemiskinan dan kebodohan secara nyata. "Apa yang telah kita saksikan atas peran Lazis ASFA selama ini sangat menggembirakan, dan Baznas sangat salut, bangga dan mengapresiasi", imbuhnya.
Noor Ahmad menambahkan bahwa amil adalah orang yang menyelamatkan manusia dan kemanusiaan. "Terdapat 36 juta penduduk Indonesia yang miskin, 4.5 jutanya adalah miskin ekstrim, ini menjadi tantangan bagi seluruh lembaga amil zakat untuk ikut serta mengentaskannya dari kemiskinan," imbuhnya
Ia juga juga meminta agar tasarruf benar-benar tepat sasaran, dengan berpegang teguh pada prinsip kaidah 3A yaotu Aman Syar'i, Aman Regulasi dan Aman NKRI. Noor Ahmad juga menyampaikan bahwa ke depan, harus dipetakan dan dikoordinasikan bersama antara Baznas dengan seluruh lembaga amil zakat dalam pemetaan dan distribusi zakat, hal demikian agar lebih merata dan tepat sasaran serta membawa dampak yang lebih cepat dan sangat positif bagi para mustahik. (RO/R-2)
INDONESIA 2045: Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur. Tagline tersebut menjadi kata kunci dalam dokumen Visi Indonesia 2045 yang disusun untuk menyambut satu abad bangsa Indonesia
MENJELANG transisi pemerintahan, tantangan berat dihadapi Indonesia dalam mewujudkan visi Indonesia emas 2045.
Saat ini, ekonomi Indonesia cukup stabil, namun stagnan di kisaran angka 5%. Padahal, untuk menjadi negara maju, Indonesia memerlukan pertumbuhan di atas angka 7%.
Para pengurus DPP Partai Pelita akan diutamakan di bawah usia 40 tahun untuk memberikan ide-ide segar dan terobosan besar untuk Indonesia.
Bonus demografi ialah fenomena jumlah penduduk usia kerja (usia produktif) dalam suatu negara, melebihi jumlah penduduk usia nonproduktif (anak-anak dan lanjut usia).
Indonesia merupakan kiblat ideal dalam regulasi zakat karena mampu menyeimbangkan peran negara dan masyarakat dalam pengelolaan zakat.
Di tengah tantangan ekonomi global, zakat harus diposisikan sebagai strategic leverage. Ia bukan hanya solusi bagi umat Islam, melainkan best practice yang bisa diadopsi
Baznas, termasuk Baznas Provinsi, dan Bazmas Kabupaten/Kota, dibina dan diawasi oleh Kementerian Agama. Artinya, Baznas tidak memiliki kekuasaan absolut.
Ia juga menyoroti pentingnya membangun integrasi ekosistem zakat yang melibatkan Banzas dan berbagai lembaga zakat lainnya secara selaras
Baznas RI menargetkan pengumpulan 7.000 ekor setara doka (domba dan kambing) senilai Rp21 miliar, yang akan didistribusikan ke 34 provinsi dan menjangkau 105.000 mustahik.
Pengelolaan zakat di Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved