Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INSTITUT Ummul Quro Al Islami (IUQI) Bogor menggelar wisuda program sarjana di Gedung Braja Mustika, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Senin (21/8). Acara diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di IUQI, seperti Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, serta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Wisuda kali ini mengambil tema Menyongsong Penggerak Komunikasi di Era Digital. Dalam kesempatan wisuda kali ini hadir pakar komunikasi Effendi Gazali yang didapuk untuk memberikan orasi ilmiah. Selain Effendi Gazali, tokoh lain yang hadir ialah Profesor Ali Masykur Musa yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU).
Rektor IUQI Bogor Saiful Falah mengungkapkan peserta wisuda angkatan III ini menjadi yang terbanyak jika dibandingkan dengan kegiatan wisuda sebelumnya. Wisuda kali ini diikuti 310 wisudawan sehingga ada peningkatan yang cukup signifikan.
Baca juga: Ma’ruf Amin Ingin Lebih Banyak Masyarakat Indonesia Raih Gelar Sarjana
“Alhamdulillah, hari ini wisuda angkatan III dan pesertanya ada 310, yang terbanyak. Wisuda pertama 119, kedua 201. Jadi ada peningkatan yang luar biasa,” kata Saiful Falah.
Menurut Rektor IUQI, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dengan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam menjadi yang terbanyak menyumbangkan lulusan, yakni sekitar 200 orang.
Baca juga: Perempuan Dominasi Wisudawan UGM, Rektor: Bentuk Kesetaraan Gender
Tentunya, kata Rektor, para lulusan tersebut bukan hanya siap menjadi manusia yang unggul secara akademik, tetapi juga memiliki dasar ilmu agama yang kuat dalam berkiprah di masyarakat.
“Kita mempersiapkan kader bukan hanya yang kuat secara akademik, tetapi juga dari sisi agamanya,” jelas Saiful Falah.
Ia menambahkan, yang menjadi unggulan di IUQI ialah program Pesantren Mahasiswa (Pesma). Pesma terdiri atas berbagai program pengajaran untuk senantiasa dapat menunjang para mahasiswa.
“Yang pertama program tahfiz 30 juz, kemudian yang kedua niat belajar ilmu agama, tafsir, hadis, dan fikih,” paparnya.
Rektor berharap para lulusan IUQI menjadi cendekiawan muslim yang bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa.
“Harapan kami, dari IUQI ini akan lahir bukan hanya seorang cendekiawan ilmuwan, tetapi juga agamawan, yang lengkap semuanya. Agamanya bagus, kemudian akhlaknya bagus, dan bisa memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia,” tukasnya. (RO/Z-7)
Bunga peony sendiri biasa dikenal dengan bunga yang menjadi simbol dari kekayaan dan kemakmuran karena bunga ini hanya ditanam di taman istana pada zaman dahulu.
Sejumlah tokoh seperti Amien Rais, Nurcholis Madjid atau Syafii Maarif dan banyak tokoh besar Indonesia lainnya, merupakan lulusan University of Chicago.
Unisba merupakan perguruan tinggi swasta Islam (PTIS) nomor satu di Jawa Barat veri uniRank dan terakreditasi Unggul dari BAN-PT.
Dekan SBM ITB Prof Ignatius Pulung Nurprasetio mengatakan, dirinya sangat senang dan menyambut para wisudawan dengan sangat bahagia
Para alumni diharapkan bisa memberikan pengaruh luar biasa pada UPI menuju world class university
Mengusung tema "Future-Ready Professionals: Equipped for Tomorrow’s Challenges", wisuda tahun ini berfokus pada kesiapan para lulusan menghadapi tantangan masa depan
Raden Ajeng Kartini, seorang Pahlawan Nasional Indonesia, memperjuangkan hak pendidikan, kesetaraan gender, dan hak-hak perempuan di masa penjajahan Belanda.
Agar anak-anak lebih semangat belajar, Bunda bisa memanfaatkan konten video pembelajaran yang dikemas menarik. Dengan cara itu, proses belajar menjadi lebih menyenangkan.
Hingga saat ini, melalui penjualan pakaian yang diproduksi oleh One Fine Sky bersama para dreamers atau kolaborator, telah berhasil mendonasikan 22.557 seragam
Program kuliah online bisa menjadi alternatif cara bagi para pekerja untuk meraih gelar sarjana. Seperti apa prosesnya?
Sedang memilih sekolah untuk si kecil? Idealnya, lokasinya jangan terlalu jauh dari rumah untuk mencegah kelelahan anak maupun orang tua.
Di tengah kondisi rakyat Indonesia yang membutuhkan protein untuk mengatasi stunting, potensi kekayaan harus dimanfaatkan optimal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved