Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Agama melalui Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat menyelenggarakan pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama untuk TNI dan Polri.
Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof Amien Suyitno mengatakan bahwa kolaborasi Kementerian Agama dengan TNI dan Polri untuk penyelenggaraan Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama ini merupakan yang pertama secara nasional.
"Saya mengucapkan terima kasih dan selamat kepada Pusdiklat Teknis dan tim yang menginisiasi dan berhasil menyelenggarakan kolaborasi ini. Saya paham bahwa kolaborasi yang melibatkan banyak pihak membutuhkan effort tinggi,” ujarnya, Senin (21/8).
Suyitno menyatakan bahwa pelatihan kolaboratif ini akan menjadi model dan pola penyelenggaraan pelatihan-pelatihan selanjutnya di provinsi lainnya.
"Tujuan dari pelaksanaan pelatihan kolaboratif ini untuk mempersiapkan para penggerak Moderasi Beragama dalam kaitan dengan tugas di masing-masing instansi," terangnya.
Suyitno menekankan bahwa kolaborasi ini sangat penting karena mewujudkan situasi di masyarakat yang damai adalah tugas bersama. "Itulah pentingnya mengapa kita perlu secara bersama-sama duduk bareng terkait dengan penguatan moderasi beragama," tambahnya.
baca juga: Kemenag Buka 5 Pelatihan Baru Melalui Diklat Pintar
Amin menambahkan bahwa pelatihan kolaboratif ini dirancang untuk mempersiapkan dan menghadapi tahun politik menjelang Pemilu 2024. Pelatihan kolaboratif tentang moderasi beragama dengan TNI-Polri ini digelar bertujuan hendak menyosialisasikan dan mendesiminasikan moderasi beragama sesuai roadmap Kemenag.
Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini mengingatkan bahwa isu tentang moderasi beragama telah masuk di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Sebelumnya, Kepala Pusdiklat Teknis, Mastuki menyampaikan bahwa pelatihan penggerak penguatan moderasi beragama kolaborasi Kemenag dengan TNI-Polri kali ini diikuti 120 peserta. Terdiri dari unsur TNI berjumlah 30 orang, dan unsur Polri berjumlah 30 orang. Dan 60 orang dari unsur Kemenag, baik Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Agenda bersama yang digelar di Kampus Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Ciputat, Tangerang Selatan itu dijadwalkan selama enam hari, Senin-Sabtu, 21-26 Agustus 2023. (N-1)
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI Jawa Barat (Jabar), meminta agar Kementerian Agama (Kemenag), sebaiknya melakukan pengkajian secara matang.
Festival Ramadhan tahun ini bukan hanya tentang pembagian bingkisan semata, tetapi juga tentang semangat kolaborasi yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Sidang Isbat dihelat oleh Kemenag, sebagaimana amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Sidang yang bertepatan dengan 29 Zulqa’dah 1440H ini akan dipimpin oleh Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin.
Pada kesempatan itu, Menag mengecek kamar-kamar jemaah haji, ketersediaan air minum, serta bagaimana distribusi makanan yang diterima jemaah haji selama ini.
Mekanisme dan pola pengawasan PIHK khususnya di bandara akan menjadi bahan evaluasi untuk memonitoring dan memantau pelaksanaan ibadah haji khusus tersebut.
Penguatan dan pengembangan moderasi beragama memiliki tujuan yang sangat penting.
Moderasi beragama bertujuan menyamakan cara pandang masyarakat terkait perbedaan agama.
Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda
Tujuan FGD ialah memperkuat pemahaman dan praktik moderat dalam beragama.
Tema diskusi ialah "Penguatan Moderasi Beragama sebagai Komitmen Menjaga Kerukunan, Toleransi dan Nilai Luhur Kebangsaan".
Fadil mampu meredam tensi antarkelompok yang sempat memanas karena adanya paksaan kepentingan atas nama ideologi dan agama tertentu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved