Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
BELAKANGAN cuaca sangat panas. Banyak peneliti yang menilai cuaca saat ini akibat dari perubahan iklim.
Tapi apa kah itu perubahan iklim? Secara garis besar perubahan iklim adalah perubahan pola dan intensitas unsur iklim dalam periode waktu yang sangat lama.
Perubahan itu biasanya terkait cuaca.
Perubahan iklim juga disebut sebagai fenomena global. Di mana terjadi peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer dan berlangsung untuk jangka waktu tertentu. Penyebab perubahan iklim dan pemanasan global terdiri dari berbagai faktor yang berbeda serta menimbulkan dampak bagi kehidupan manusia.
Baca juga: Pemerintah Harus Bersikap Tegas pada Pelaku Pencemaran Lingkungan
Namun pengertian dari perubahan iklim dari setiap lembaga itu berbeda-beda. Berikut beberapa di antaranya:
Baca juga: Petani Takalar Melek CSA, Panen Padi Naik dan Ukur Emisi Gas Rumah Kaca
Perubahan iklim merujuk pada transformasi dalam jangka panjang mengenai suhu dan pola cuaca. Perubahan ini bisa bersifat alami, seperti dampak dari variasi siklus matahari. Namun, sejak abad ke-19, aktivitas manusia menjadi penyebab utama perubahan iklim, terutama melalui pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas.
Perubahan iklim adalah perubahan dalam kondisi iklim yang disebabkan aktivitas manusia secara langsung atau tidak langsung, yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta variasi alami dalam iklim yang teramati dalam rentang waktu yang dapat dibandingkan.
Perubahan iklim sebagai modifikasi dalam keadaan iklim yang bisa diidentifikasi, mungkin melalui uji statistik dengan perubahan rata-rata dan/atau variasi properti iklim, dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, umumnya beberapa dekade atau lebih.
Perubahan iklim sebagai pergeseran dalam cuaca yang biasanya terjadi di suatu wilayah. Sebagai contoh, perubahan dalam pola curah hujan sepanjang tahun. NASA juga mengaitkan perubahan iklim dengan perubahan yang lebih luas di seluruh bumi, seperti perubahan suhu global.
Perubahan iklim disebabkan dua elemen, yaitu faktor manusia dan kejadian alami. Namun, dampak dari aktivitas manusia memiliki pengaruh yang besar terhadap perubahan iklim.
Gas-gas di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2), memiliki kemampuan menahan panas matahari, sehingga sebagian panasnya terperangkap di atmosfer bumi. Namun, efek rumah kaca menyebabkan sebagian panas yang seharusnya dipantulkan kembali ke permukaan bumi malah tertahan oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Inilah yang menyebabkan peningkatan suhu di bumi.
Walaupun banyak dari gas-gas ini terbentuk secara alami, aktivitas manusia juga ikut meningkatkan konsentrasi gas-gas tersebut di atmosfer, terutama metana, karbon dioksida (CO2), gas-gas berfluorinasi CO2, dan dinitrogen oksida. Gas-gas rumah kaca tersebut adalah yang paling sering diproduksi oleh aktivitas manusia dan bertanggung jawab atas 64% dari pemanasan global yang diakibatkan oleh manusia.
Pernah terjadi kebingungan antara istilah perubahan iklim dan pemanasan global. Pemanasan global adalah bagian dari perubahan iklim. Pasalnya iklim tidak hanya terkait dengan suhu, tetapi juga melibatkan elemen seperti awan, angin, dan radiasi matahari.
Pemanasan global adalah kenaikan suhu dan cuaca. Pemanasan global disebabkan meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Penyebab utamanya adalah intensifikasi efek rumah kaca akibat adanya gas-gas di atmosfer yang menyerap panas, khususnya sinar inframerah yang dipancarkan bumi.
Peningkatan suhu sebesar 2 derajat Celsius dari suhu pada masa pra-industri dianggap para ilmuwan sebagai ambang batas. Lebih dari itu, akan berbahaya dan membawa bencana lingkungan yang serius.
Transportasi juga berperan sebagai penyebab perubahan iklim. Penggunaan bahan bakar fosil dalam kendaraan menghasilkan emisi gas karbon dioksida yang berkontribusi pada perubahan iklim.
Kegiatan manufaktur dan industri menghasilkan emisi gas rumah kaca terbesar dunia. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Rusia memiliki tingkat emisi gas rumah kaca per kapita tertinggi.
Pohon yang ditebang melepaskan karbon yang terikat dalam tubuhnya. Karena hutan memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida, penebangan hutan mengurangi kapasitas penyerapan emisi gas rumah kaca.
Penggunaan barang elektronik, perjalanan, dan konsumsi makanan juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Studi menunjukkan 1% orang terkaya di dunia berkontribusi terhadap polusi karbon dua kali lipat dari populasi global.
Perubahan iklim memiliki efek yang meluas terhadap kehidupan masyarakat. Tidak hanya memengaruhi peningkatan suhu bumi, tetapi berbagai aspek alam dan kehidupan manusia. Hal ini mencakup kualitas dan jumlah air, lingkungan habitat, hutan, kesehatan manusia, pertanian, serta ekosistem di wilayah pesisir.
Seiring dengan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca, suhu permukaan global juga meningkat. Pada 2011-2020 menjadi dekade terpanas. Sejak 1980-an, setiap dekade menjadi lebih panas dari dekade sebelumnya. Hampir semua area daratan mengalami lebih banyak hari-hari panas dan gelombang panas. Suhu yang lebih tinggi meningkatkan jumlah kasus penyakit terkait panas dan mempersulit pekerjaan luar ruangan. Kebakaran hutan lebih mudah terjadi dan lebih cepat menyebar saat kondisi lebih panas. Suhu di Arktik telah meningkat setidaknya dua kali lebih cepat dibandingkan rata-rata global.
Badai destruktif menjadi lebih kuat dan lebih sering terjadi. Seiring dengan meningkatnya suhu, semakin banyak air yang menguap. Hal ini memperburuk curah hujan ekstrem dan banjir, sehingga menimbulkan lebih banyak badai destruktif. Frekuensi dan luasnya badai tropis juga dipengaruhi oleh peningkatan suhu lautan.
Ketersediaan air disejumlah wilayah akan semakin langka dan semakin sulit. Pemanasan global juga menyebabkan peningkatan risiko kekeringan pertanian yang akan memengaruhi tanaman, serta kekeringan ekologis yang akan meningkatkan kerentanan ekosistem.
Lautan menyerap sebagian besar panas dari pemanasan global. Peningkatan suhu lautan terjadi jauh lebih cepat selama dua dekade terakhir, di seluruh kedalaman laut. Seiring dengan meningkatnya suhu lautan, volumenya bertambah karena air memuai saat menjadi lebih hangat. Mencairnya lapisan es juga menyebabkan kenaikan permukaan laut, sehingga mengancam komunitas pesisir dan pulau. Selain itu, lautan juga menyerap karbon dioksida, sehingga mengurangi jumlahnya di atmosfer. Namun, semakin banyaknya karbon dioksida membuat lautan menjadi lebih asam, sehingga membahayakan biota laut dan terumbu karang.
Keberlangsungan hidup sejumlah spesies pun akan terganggu akibat peningkatan suhu. Dunia kehilangan spesies 1.000 kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya dalam sejarah manusia. Satu juta spesies terancam akan punah dalam beberapa dekade mendatang. Perubahan iklim menimbulkan banyak ancaman, antara lain kebakaran hutan, cuaca ekstrem, serta hama dan penyakit yang invasif. Spesies tertentu akan dapat berpindah tempat dan bertahan hidup, tetapi yang lainnya tidak akan dapat bertahan.
Perubahan iklim dan peningkatan frekuensi peristiwa cuaca ekstrem merupakan dua alasan di balik meningkatnya kelaparan dan gizi buruk secara global. Sektor perikanan, pertanian, dan peternakan dapat hancur atau menjadi kurang produktif. Karena lautan menjadi semakin asam, sumber daya laut yang dikonsumsi miliaran orang terancam. Perubahan pada lapisan salju dan es di banyak wilayah Arktik telah mengganggu suplai makanan dari menggembala, berburu, dan memancing. Tekanan panas dapat membuat sumber air dan padang rumput untuk penggembalaan berkurang, sehingga menyebabkan penurunan hasil panen dan memengaruhi hewan ternak.
Dampak iklim telah membahayakan kesehatan melalui polusi udara, penyakit, peristiwa cuaca ekstrem, pemindahan paksa, tekanan pada kesehatan mental, serta peningkatan kelaparan dan gizi buruk di berbagai tempat yang tidak dapat ditanami atau tidak memiliki sumber makanan yang memadai. Perubahan pola cuaca membuat penyakit menyebar, dan peristiwa cuaca ekstrem meningkatkan jumlah kematian serta menyulitkan sistem pelayanan kesehatan dalam menanganinya.
Perubahan iklim menambah faktor yang membuat orang berada dan tetap dalam kemiskinan. Banjir dapat menyapu kawasan kumuh, menghancurkan rumah, dan merusak mata pencarian. Panas dapat mempersulit pekerjaan luar ruangan. Kelangkaan air dapat memengaruhi tanaman. (Z-3)
HUBUNGAN manusia, Tuhan, dan alam yang tidak harmonis bisa mengakibatkan dampak yang mengerikan, bahkan melebihi kerusakan akibat perang. Hal itu diungkap Menteri Agama RI Nasaruddin Umar.
Tema wildlife diambil karena isu climate change dan pangan lokal sedang hangat-hangatnya dibicarakan
Rekomendasi kebijakan tersebut akan disampaikan kepada para pemimpin kebijakan yang akan merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
Izin tambang untuk ormas menjadi perdebatan publik. Ormas keagamaan mulai disoroti terkait sikap apa yang akan mereka ambil. Yang menjadi sorotan adalah PBNU dan PP Muhammadiyah
WAKIL Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, Indonesia sangat membutuhkan air bersih yang ramah lingkungan. "Dunia sedang mengalami climate change. Sumber-sumber air semakin terbatas
Tim mahasiswa Sampoerna University mempresentasikan Green Asphalt, sebuah inovasi dari Plastic Waste for Sustainable Pavement Centre (PWSPC) Sampoerna University.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
PESAN keberlanjutan sumber daya alam termasuk pulau kecil bukan tiba tiba hadir ke dalam menu pembangunan kita.
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved