Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KREATIVITAS Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) patut diacungi jempol. Polbangtan yang berada di bawah Kementerian Pertanian pada Minggu (13/8) pagi lalu menutup rangkaian Dies Natalis ke-5 dengan karnaval dan jalan sehat bertema pertanian.
Lewat karnaval, Polbangtan YoMa berupaya untuk mengenalkan dunia pertanian dan khususnya sekolah vokasi bidang pertanian kepada khalayak luas.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi atas kegiatan itu. Menurutnya, pertanian merupakan sektor yang menjanjikan.
"Pertanian itu sektor yang seksi. Sangat menjanjikan. Sektor yang bisa digarap secara kekinian dengan kemajuan teknologi. Oleh karena itu saya mengajak anak-anak muda untuk terjun menekuni pertanian," katanya.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
"Kita harus mengubah mindset mengenai pertanian. Sebab pertanian sudah tidak identik lagi dengan kotor. Pertanian itu menyenangkan, bisa digarap dengan teknologi digital kekinian yang dekat dengan anak muda," kata Dedi dalam keterangannya, Selasa (15/8).
Menurutnya, banyak sektor yang bisa digarap dari pertanian. "Pertanian butuh anak-anak muda untuk menggarap sektor ini, baik dari hulu maupun sampai hilir. Pertanian adalah sektor yang menjanjikan jika digarap dengan benar. Karena, semua orang butuh pangan dan pertanian adalah menyediakan pangan," ujarnya.
Baca juga: Kedaireka Dorong Kolaborasi Kalangan Perguruan Tinggi dan Industri dalam Berinovasi
Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto, mengatakan bahwa karnaval pertanian ini terbilang istimewa. Karena baru digelar pada peringatan Dies Natalis tahun ini.
Mengingat bahwa Polbangtan YoMa mengalami transformasi nama hingga beberapa kali, maka dipandang perlu dilakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mempromosikan Polbangtan YoMa.
“Banyak masyarakat yang masih mengenal kami sebagai STPP (Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian) bahkan SPMA (Sekolah Pertanian Menegah Atas), padahal kami sudah bertransformasi menjadi Politeknik sejak lima tahun lalu,” jelas Bambang.
Oleh karena itu, sambungnya, melalui kegiatan ini pihaknya berharap nama Polbangtan YoMa semakin dikenal oleh masyarakat luas, masyarakat tahu dan sadar akan keberadaan sekolah vokasi khsusus bidang pertanian di tengah kota Yogyakarta.
Iring-iringan karnaval terdiri atas pasukan marching band, colour guard, parade alat mesin pertanian, pasukan mahasiswa dengan berbagai seragam kedinasan Polbangtan YoMa, gunungan hasil pertanian, dan parade kostum karnaval.
Menempuh jarak kurang lebih 3 kilometer, sepanjang perjalanan dibagikan juga produk pertanian hasil panen lahan praktik Teaching Factory Polbangtan YoMa. Karnaval pertanian tersebut disambut antusias oleh masyarakat. (RO/I-2)
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
Dengan adanya pertumbuhan industri di Jawa Tengah, peluang kerja secara otomatis menjadi sangat banyak.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
Masa depan pertanian Indonesia berada di pundak anak muda
Melalui SDM berkualitas, pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian akan mampu membangun usaha tani yang berdaya saing tinggi.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.
Kunjungan mahasiswa Polbangtan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan serta pengembangan praktik pertanian modern.
Program YESS mengusung sejumlah kegiatan seperti pelatihan, Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP), permagangan, dan pendampingan usaha.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispartan Tidore, Irma Arsyad mengatakan bahwa pihaknya merasa senang, karena dapat belajar mengadopsi ilmu pengetahuan tentang SGH.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved