Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ASOSIASI Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah III DKI Jakarta sukses menyelenggarakan pelantikan pengurus Aptisi Wilayah III DKI Jakarta.
Pada kegiatan yang digelar di Kampus Sekolah Tinggi Manajemen IPMI, Kalibata, Jakarta, tersebut, Rektor Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Dr Ir Mochamad Wahyudi dilantik menjadi Wakil Ketua Bidang Kelembagaan dan LLDIKTI Aptisi Wilayah III DKI Jakarta.
Mochamad Wahyudi mengatakan ia akan melaksanakan amanat organisasi sebagaimana tertuang dalam AD/ART Aptisi dan Keputusan Musyawarah Wilayah ke-9 Aptisi Wilayah III DKI Jakarta tertanggal 31 Maret 2022.
Baca juga : Asosiasi Dosen Indonesia Siap Bumikan Karya-karya Akademik Kampus
“Dengan dilantiknya saya sebagai Wakil Ketua Bidang Kelembagaan dan LLDIKTI Aptisi Wilayah III DKI Jakarta, ini merupakan amanat dari Aptisi Willayah III DKI Jakarta yang harus dijaga dan dilasanakan,” jelas Wahyudi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/8).
Kepala LLDIKTI Wilayah III periode Januari 2022-Mei 2023 Paristiyanti Nurwardani berharap Aptisi Wilayah III Jakarta dapat terus menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta terus mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di dalam dan luar negeri.
“Aptisi harus terus mendorong perguruan tinggi untuk membangun kerja sama kemitraan dengan industri, serta dapat menjalankan program pemerintah, dalam pembelajaran Merdeka Belajar-Kampus Merdeka,” tutupnya. (RO/S-2)
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
UBM memperoleh Double Institutional Accreditations, taraf Nasional dan Internasional,
Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) meminta kepada pemerintah untuk tidak lagi menganaktirikan perguruan tinggi swasta dengan perguruan tinggi negeri.
Sebagian mahasiswa asing yakni para ekspatriat yang berkarier pada perusahaan-perusahaan di Cikarang dan Karawang dengan memanfaatkan kelas malam.
Kegiatan Ormik diharapkan membuat mahasiswa baru mudah beradaptasi dengan lingkungan kampus Universitas BSI, memiliki sikap percaya diri dan optimistis meraih prestasi di kampus.
Dana UKT tersebut, kata Budi digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari gaji dosen, operasional d
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved