Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Mengenal Makanan Fungsional, Apa Saja?

Meilani Teniwut
31/7/2023 10:55
Mengenal Makanan Fungsional, Apa Saja?
Apa sebenarnya yang disebut makanan dan minuman fungsional? Berikut penjelasan dan jenisnya.(Freepik)

SEIRING perkembangan zaman, makanan dan minuman fungsional semakin dikenal oleh masyarakat luas. Makanan dan minuman fungsional dikenal akan manfaatnya dalam mengoptimalkan kesehatan tubuh dan menurunkan risiko terserang penyakit. Konsep makanan fungsional ini berasal dari Jepang pada 1980-an untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat di sana secara keseluruhan.

Lantas apa yang dimaksud dengan makanan dan minuman fungsional? Apa saja contohnya ? Simak artikel ini untuk penjelasan lengkapnya.

Pengertian Makanan fungsional

Baca juga: Pelatihan Wirausaha Nugget Solusi Usaha Kecil Standar Keamanan Pangan

Dilansir dari situs Universitas Gadjah Mada, istilah makanan fungsional pertama kali digunakan pada tahun 1980 di Jepang dengan istilah Foods for Specified of Health Use (FOSHU). Sementara di Indonesia, makanan fungsional ditetapkan tahun 2005 melalui Peraturan Kepala Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Nomor: HK.00.05.52.0685 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional.

Dalam peraturan tersebut tentang definisi pangan fungsional, yaitu pangan olahan yang mengandung satu, atau lebih komponen fungsional, yang berdasarkan kajian ilmiah, yaitu pembuktian uji klinis, benar-benar mempunyai fungsi fisiologis yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan, serta dapat dipertanggungjawabkan.

Baca juga: Orangtua Diingatkan Perhatikan Komposisi Gizi Bekal Anak

Dikutip di buku Gizi Kesehatan Masyarakat oleh Almira Sitasari, makanan fungsional adalah makanan yang dapat disajikan, serta dikonsumsi sehari-hari sebagai menu atau diet yang memenuhi standar mutu, persyaratan keamanan, standar persyaratan lain, dan memiliki karakteristik sensoris yang sama seperti makanan pada umumnya, seperti penampakan, meliputi warna, tekstur, ukuran, konsistensi, serta cita rasa, yang dapat diterima konsumen. Selain itu, tidak memberikan kontra indikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.

Contoh 

Makanan menyehatkan ini umumnya dipisahkan menjadi dua kategori yaitu konvensional dan modifikasi. Berbagai makanan alami ini kaya dengan nutrisi penting, seperti vitamin, mineral, antioksidan, serta lemak yang menyehatkan.

  1. Buah-buahan: beri, pir, apel, jeruk, pisang, dan beberapa buah lainnya.
  2. Sayuran: Brokoli, kembang kol, kangkung, bayam, dan zucchini.
  3. Kacang-kacangan: Almond, kacang mete, pistachio, kacang Brazil.
  4. Biji-bijian: Biji chia, biji rami, biji labu.
  5. Kacang polong: Kacang hitam, buncis, lentil.
  6. Makanan laut: Salmon, sarden, teri, mackerel, dan kod.
  7. Makanan fermentasi: Tempe dan kefir.
  8. Bumbu dan rempah-rempah: Kunyit, kayu manis, jahe, cabai rawit.

Sementara itu, makanan termasuk kategori modifikasi telah diperkaya dengan bahan tambahan, seperti vitamin, mineral, probiotik, serta serat. Sehingga sangat menyehatkan saat dikonsumsi secara rutin, serta membuat tubuh lebih sehat.

Pengertian Minuman Fungsional

Minuman fungsional merupakan salah satu pangan fungsional yang dapat dikonsumsi dan memiliki manfaat bagi tubuh manusia. Salah satu potensi yang dimiliki minuman fungsional adalah khasiat untuk kesehatan dan kebugaran. Tren minuman fungsional sedang diminati konsumen karena dipercaya berkhasiat bagi kesehatan (Herold, 2007).

Contoh 

Beberapa minuman akan bermanfaat bagi tubuh selama dikonsumsi secara teratur dan tidak berlebihan. Di antaranya minuman temulawak, wedang jahe, ronde, sekoteng, kunyit asam, bandrek, serbat, dan dadih.

Manfaat minuman dan makanan fungsional

  1. Memperkuat mekanisme pertahanan tubuh
  2. Mencegah timbulnya penyakit degeneratif (kanker, kardiovaskuler, jantung koroner, pencernaan/usus, osteoporosis, diabetes)
  3. Membantu untuk pemulihan kondisi tubuh setelah sakit
  4. Menjaga kondisi fisik dan mental
  5. Memperlambat proses penuaan
  6. Mengoptimalkan proses metabolisme dan aktivitas fisiologis organ tubuh
  7. Mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak
  8. Mengoptimalkan perkembangan janin di masa kehamilan

(Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya