Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SEKOLAH Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia bekerja sama dengan Center for South East Asia Studies (CSEAS) Kyoto University mengadakan seminar sehari dengan tema Indonesian Dynamics and Socio-environmental Challenges Multidisciplinary Study's Perspectives yang diselenggarakan di Inamori Building CSEAS, Rabu (26/7).
Seminar ini bertujuan untuk menggali dan mendiskusikan berbagai isu terkait tantangan social ekonomi lingkungan dari berbagai perspektif multidisiplin ilmu.
Wakil Direktur SIL UI, Dony Abdul Chalid, menggarisbawahi bahwa kerja sama internasional antaruniversitas merupakan hal yang penting dilakukan. "Dalam hal ini untuk mempertajam kualitas pengetahuan serta membuka wawasan bagi para mahasiswa terhadap isu-isu lingkungan global," ujarnya seperti dalam keterangan yang dikutip, Kamis (27/7).
Acara ini juga dihadiri oleh Fumihani Mieno dari CSEAS yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan partner paling penting di Asia Tenggara "Sebagai negara terbesar dengan berbagai isu multidisiplin ilmu yang sangat menarik untuk digali," kata Meino.
Baca juga: Perguruan Tinggi Islam Komitmen Jaga Kelestarian Lingkungan
Dalam diskusi dibahas berbagai isu dan penelitian yang dilakukan oleh para pembicara yang berasal dari SIL Universitas Indonesia dan dari Universitas Kyoto.
Presentasi pertama disampaikan oleh Mao Higami, mahasiswa Ph.D dari Graduate School of Asian and African Area Studies (ASAFAS) Kyoto University yang membahas mengenai Manajemen Risiko Bencana dengan mengambil sudi kasus di Yogyakarta. Beberapa presentasi dengan topik lainnya juga didiskusikan secara menarik dan membangun dengan berbagai masukan yang sangat komprehensif.
Topik-topik lain yang dibahas antara lain adalah Contemporary Significance and Role of Gotong Royong in Yogyakarta oleh Mayu Okuda dari ASAFAS Kyoto University, Hafia Luma Munira dari Universitas Indonesia yang membahas mengenai Local Challenges in Preserving Their Housing and Livelihood, Syaiful Aulia Garibaldi dari SIL UI yang mempresentasikan topik penelitiannya tentang Sustainable Mycelium Biocomposite Artworks, serta Retno Setiowati dari SIL UI dengan presentasi hasil penelitian tentang Monetary Valuation of Urban Green Open Space Using the Hedonic Price Model.
Pada sesi selanjutnya, mahasiswa PhD Graduate School of Global Environmental Studies (GSGES) University of Kyoto yang berasal dari Indonesia Muhammad Amin Shodiq mempresentasikan hasil penelitiannya tentang Green Urban Village in the Urban Community Environment in Indonesia yang mengambil studi kasus di Kota Surabaya.
Isu lain yang menarik antara lain dipresentasikan oleh Genta Kuno dari ASAFAS Kyoto University yang membahas tentang Regional Variation of Kos-kosan Rental Contract in Jakarta, a focus on Cohabitation serta topik penelitian dari Citra Fahilah Utami tentang Spatial Planning and Land Use System Conformity in Indonesia, Image and Fact.
Pada sesi siang, beberapa topik penelitian yang sangat menarik juga dipresentasikan pada seminar ini. Natsuki Chubachi yang berasal dari ASAFAS Kyoto University mempresentasikan penelitiannya tentang The Creation of Islamic Environmental Law; a Study on Muslim Scholars' Commitment to Climate Change.
Baca juga: Mengonsumsi Makanan Ramah Lingkungan dapat Memperpanjang Usia
Dipaparkan juga penelitian yang mengambil tema The Assesment of Socio- hydrological System Resilience Based on Vulnerability Index Analysis in Citarum River oleh Masni Dyta Anggriani dari SIL UI, yang dilanjutkan dengan Kirstie Imelda mahasiswa SIL Ul yang mempresentasikan topic penelitiannya tentang Actor Network Theory Approach for Forest Coverage Management in the Upper Citarum Watershed.
Presentasi kemudian dilanjutkan oleh mahasiswa Ph.D asal Indonesia Anggi Mardiyanto dari GSGES Kyoto University yang mendiskusikan penelitiannya tentang Impact of Climate Change and Landscape Alteration on Avian Migration.
Pada sesi terakhir, tiga mahasiswa SIL UI yaitu Dian Charity Hidayat, Nova Amalia Sukma, dan Dessy Tri Nugraheni masing-masing mempresentasikan tentang topik penelitiannya tentang Sustaunable Food Estate in the Peat Hydrological Unit, Life Cycle Assesment of Hospital Waste Water Treatment dan Sustainability Study of Co-firing Case Study of Co-firing at Steam Power Plant in Indonesia.
Berbagai topik multidisiplin tersebut didiskusikan dengan sangat menarik dan mendapatkan berbagai kritik dan masukan yang mendalam dari berbagai ahli baik dari Indonesia maupun Jepang.
Seminar ini dipandang sangat penting untuk dilakukan sebagai ajang tukar menukar ilmu dan penelitian serta knowlwdge sharing dari berbagai topik penelitian yang sangat hangat terkait dengan isu-isu lingkungan.
Diharapkan dengan seminar ini akan terbentuk suatu budaya penelitian yang kolaboratif yang sangat bermanfaat bagi kemajuan keilmuan lingkungan baik di Indonesia maupun di Jepang. (Z-6)
Ketua Unit Kerja Khusus (UKK) Science Techno Park(STP) UI, Chairul Hudaya mengutarakan pihaknya memiliki 10.000 hak kekayaan intelektual yang masih aktif saat ini yang dapat dihilirisasi.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Penandatanganan ini merupakan upaya mendukung UI menjadi universitas unggul dan berdampak secara global.
Para konsultan ini sebenarnya memiliki opini-opini, terlebih saat diskusi. Namun, untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan tetap perlu diasah.
Pemerintah didorong untuk lebih memperhatikan hal tersebut, sebab keberadaan kampus asing dapat menimbulkan risiko keluarnya devisa dalam bidang pendidikan tinggi.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump dapat memperpanjang masa penangguhan selama 90 hari atas tarif resiprokal yang diberlakukan pemerintahannya dan dijadwalkan berakhir pada 9 Juli.
Metode pengajaran yang diterapkan praktis dan 100% berdasarkan studi kasus bisnis, dengan diskusi interaktif yang difasilitasi oleh para praktisi bisnis berpengalaman.
GLOBIS telah berkembang menjadi sekolah bisnis terbesar di Jepang dengan kampus dan kantor yang tersebar di AS, Eropa, Tiongkok, Singapura, Thailand, Filipina, dan kini, Indonesia.
Pekerja industri konstruksi di Jepang terus berkurang karena masalah penuaan. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi sektor konstruksi di Jepang.
PERTEMUAN Ju Haknyeon dengan mantan aktris video dewasa Asuka Kirara memicu kontroversi yang akhirnya membuat sang anggota tersebut keluar dari grup.
Indonesia for the World adalah ruang belajar global yang menyatukan kepedulian, aksi, dan inovasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved