Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
TAKSONOMI Bloom adalah suatu struktur hierarki yang menggambarkan tingkat keterampilan berpikir, mulai dari tingkat rendah hingga tingkat tinggi.
Asal usul kata taksonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu tassein yang berarti mengklasifikasikan dan nomos yang berarti aturan. Jadi, taksonomi mengacu pada klasifikasi hierarkis berdasarkan prinsip dasar atau aturan.
Istilah ini diperkenalkan Benjamin Samuel Bloom, seorang psikolog pendidikan yang melakukan penelitian dan pengembangan tentang kemampuan berpikir dalam proses pembelajaran.
Baca juga: Kenali Gaya Belajar Anak untuk Optimalkan Potensinya
Taksonomi Bloom pertama kali diterbitkan pada 1956 oleh Benjamin Bloom, seorang psikolog pendidikan.
Pada 2021, dilakukan revisi oleh Krathwohl dan para ahli aliran kognitivisme, sehingga dikenal dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Revisi ini hanya berfokus pada ranah kognitif dan menggunakan kata kerja sebagai acuan.
Taksonomi Bloom lahir dari hasil pertemuan di Konferensi Asosiasi Psikolog Amerika pada awal 1950-an. Bloom dan rekan-rekannya menyadari bahwa sebagian besar pertanyaan dalam evaluasi hasil belajar di sekolah hanya meminta siswa mengulang hapalan mereka.
Baca juga: Orangtua Diingatkan Anak Persiapkan Diri Hadapi Ujian Sekolah
Pada 1956, Bloom, Englehart, Furst, Hill, dan Krathwohl memperkenalkan kerangka konsep kemampuan berpikir yang disebut Taksonomi Bloom. Taksonomi ini mengidentifikasi keterampilan dari tingkat yang rendah hingga tingkat yang tinggi.
Taksonomi Bloom terbagi menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun,ranah kognitif lebih sering digunakan dalam pembelajaran. Ranah kognitif berisi perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan dan keterampilan berpikir.
1. Pengetahuan (knowledge)
Kemampuan merestitusi atau mengulang kembali informasi
2. Pemahaman atau persepsi (comprehension)
Kemampuan memahami petunjuk atau permasalahan, menginterpretasikan, dan menyampaikannya kembali dengan kata-kata sendiri
3. Penerapan (application)
Kemampuan menerapkan konsep dalam situasi atau praktik yang belum dikenal sebelumnya
4. Penguraian atau penjabaran (analysis)
Kemampuan menganalisis konsep menjadi beberapa komponen untuk mendapatkan pemahaman lebih komprehensif tentang dampak komponen-komponen tersebut terhadap keseluruhan konsep
5. Pemaduan (synthesis)
Kemampuan menyusun kembali atau menggabungkan komponen-komponen untuk menciptakan makna, pemahaman, atau struktur baru
6. Penilaian (evaluation)
Kemampuan menilai dan mengevaluasi sesuatu berdasarkan norma, referensi, atau kriteria yang ditentukan
Para pelatih sering menghubungkan ketiga ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) dengan Knowledge, Skill, dan Attitude (KSA). Ranah kognitif lebih menitikberatkan pada pengetahuan (knowledge), ranah afektif pada sikap (attitude), dan ranah psikomotorik pada keterampilan (skill). (Z-1)
Kandungan DHA dapat mendukung perkembangan kemampuan otak dan kemampuan belajar anak.
DUNIA berubah cepat. Yang bertahan ialah mereka yang terus belajar dan memperbarui pengetahuannya. Karena itu, kita tidak bisa hanya mengandalkan ilmu yang dipelajari pada masa lalu.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyoroti manfaat besar sekaligus tantangan yang menyertai pemanfaatan teknologi AI dalam proses belajar mengajar.
Hari belajar guru juga merupakan wujud dari konsep belajar sepanjang hayat (lifelong learning) yang tidak terbatas waktu dan usia.
Penurunan motivasi belajar siswa disebabkan perubahan pola belajar akibat paparan konten digital yang serba instan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved