Megawati Resmikan Kebun Raya Mangrove di Surabaya

Widhoroso
26/7/2023 19:17
Megawati Resmikan Kebun Raya Mangrove di Surabaya
Megawati Soekarnoputri menandatangani prasasti saat peresmian Kebun Raya Mangrove di Gunung Anyar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/7).(HO)

PRESIDEN ke-5 Republik Indonesia yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri meresmikan Kebun Raya Mangrove di Gunung Anyar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/7). Megawati mengatakan  keberadaan Kebun Raya Mangrove di Surabaya ini harus dimanfaatkan dengan benar, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Jadi untuk melindungi tanaman atau tumbuhan, kemudian untuk penelitian, dan dimanfaatkan sebagai bagian wisata," kata Megawati saat memberikan sambutan.

Megawati juga berharap Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar ini bisa mewadahi kebutuhan para pelajar untuk mengenal lingkungan. "Saya sudah bicara dengan Menteri Pendidikan seharusnya diajarkan sejak pendidikan anak usia dini (PAUD)," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Ingin Kebun Raya Mangrove Surabaya Miliki Semua Jenis yang Ada di Indonesia

Sementara, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyebut terdapat 57 jenis mangrove di Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya. Namun baru ada 17 jenis yang teregistrasi sebagai koleksi. "Jadi kami masih ada pekerjaan rumah dan siap untuk melakukan pembinaan serta mendampingi pemerintah kota terkait kebun raya mangrove ini," ujarnya.

Laksana juga mengatakan penetapan hutan mangrove sebagai kebun raya memiliki cerita yang panjang. Hal tersebut bermula di tahun 2017 ketika Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat itu mengirimkan surat kepada BRIN terkait hutan mangorve.

Kemudian BRIN melakukan penetapan soal lokasi tersebut pada 2018. "Ada surat penetapan lokasi kemudian berlanjut setelah pandemi, yakni sekarang dan akhirnya kami bisa mengeluarkan penetapan," ucapnya.

Di tempat sama, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan peresmian Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya tak bisa dilepaskan dari andil pendahulunya, yakni Tri Rismaharini yang kini menjabat sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia. "Bu Risma 'berdarah-darah' mempertahankan tempat ini sehingga bisa menjadi konservasi dan berkembang sampai saat ini," kata dia.

Selain itu, Eri juga menyatakan siap mengoperasionalkan mangrove sesuai dengan fungsi dari kebun raya. "Sesuai arahan Bu Megawati, kami menjalankan mangrove ini untuk edukasi, pariwisata, dan fungsi lainnya. Sehingga bisa menggerakkan anak-anak muda, sebab mereka harus mengenal dan cinta dengan lingkungannya," tuturnya.

KRM Gunung Anyar Surabaya memiliki berbagai infrastruktur pendukung seperti akses jalan, jembatan, dan jogging track. Dulunya lokasi ini adalah kawasan tambak dan tempat pembuangan sampah. Kemudian perlahan ada pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan mangrove. (Ant/RO/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya