Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANGSA Indonesia kembali memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tahun 2023. Peringatan Harganas jatuh di setiap 29 Juni. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan ternyata masih banyak keluarga yang belum memahami apa itu stunting pada anak.
Berdasarkan Studi Health Belief Model, ternyata kesadaran tentang apa itu stunting, bagaimana berbahayanya hingga apa penyebab stunting belum tertanam dengan baik di banyak keluarga di Indonesia. Hal ini, kata Hasto, disebabkan karena keluarga Indonesia belum melihat dirinya sebagai keluarga yang berisiko stunting.
“Masyarakat dari sisi sosio-kultural melihat soal perencanaan memiliki anak, kehamilan dan merawat atau mengasuh bayi atau anak sebagai pengetahuan yang diterima turun-temurun dan selama ini tidak mengenal masalah yang disebut sebagai stunting. Banyak juga keluarga yang merasa mereka berkecukupan secara ekonomi sehingga merasa yakin bebas dari ancaman stunting,” ujar Hasto, Kamis (29/6).
Baca juga: Nestle Indonesia Gelar Festival Kesehatan
Karena belum melihat diri mereka sebagai ‘Keluarga Berisiko Stunting’, maka keluarga Indonesia belum memiliki kesadaran tentang apa itu stunting. Bagaimana dampak dan berbahayanya serta apa penyebabnya, bagaimana pencegahannya. “Jadi, sangat wajar jika masih banyak keluarga yang tidak tahu dan tidak merasa perlu tahu bagaimana cara mencegah stunting,” tambah Hasto.
Pada 2021, Kepala BKKBN mendapat amanah dari Presiden Joko Widodo untuk mengemban tugas baru sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia.
Baca juga: Tangani Stunting di Sumsel, 1.000 Bidan Diberi Edukasi
Mengambil momentum tersebut, Hasto menyebut BKKBN berusaha mengedepankan esensi ‘keluarga bebas stunting’ sebagai substansi tema dalam peringatan Harganas tahun ini. Hal itu dimaksudkan agar dapat dimanfaatkan sebagai pintu masuk untuk mendekatkan Hari Keluarga Nasional dengan keluarga Indonesia.
“Seraya berharap peringatan Harganas tahun ini menjadi momentum penting dalam merevitalisasi kembali peran keluarga dalam pembangunan,” ucap Hasto.
Isu stunting sangat dekat dengan masa depan keluarga dan harus dapat disampaikan dengan cara yang lebih tepat, lebih menyentuh dan lebih memahami sudut pandang khalayak. Hal ini agar mereka menyadari bahwa pentingnya merencanakan keluarga, melaksanakan 1000 hari pertama kehidupan (HPK) bagi pasangan usia subur, dan mengatur jarak kelahiran antara anak yang satu dengan anak berikutnya.
Pemerintah melalui BKKBN, lanjut Hasto, berharap keluarga Indonesia sadar bahwa pemahaman akan hal tersebut di atas dapat menghindari anak-anak mereka dari gagal tumbuh dan gagal berkembang (stunting). Bila hal ini dapat dilaksanakan maka khalayak akan menemukan relevansi pentingnya pencegahan stunting untuk menjaga dan merencanakan keluarga, serta masa depan anak dan cucu.
“Dengan demikian mimpi Indonesia 100 tahun mendatang (tahun 2045) menjadi negara yang memiliki Generasi Emas bisa terwujud. Salah satu upaya taktis untuk mencapai ‘zero stunting’ di Indonesia adalah mengimplementasikan narasi besar komunikasi stunting dalam momentum Harganas,” tandas Hasto. (Z-3)
Memasak di rumah mendatangkan banyak manfaat, antara lain menjaga kebersihan makanan, menjamin terpenuhinya asupan gizi, dan mempererat bonding dengan keluarga.
Langkah ini bertepatan dengan peringatan Hari Keluarga Nasional. Vaksinasi covid-19 pada anak berusia 12-17 tahun menggunakan vaksin buatan Sinovac.
Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tahun ini harus dijadikan momentum untuk meningkatkan kesehatan semua ibu dan anakdi Indonesia.
Terdapat proses yang panjang untuk mengatasi permasalahan stunting, di mana semuanya berawal dari keluarga, termasuk optimalisasi peran seorang ibu.
PUNCAK perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke 29 di Kota Medan, Sumatra Utara yang digelar pada 7 Juli 2022 tinggal menghitung hari.
PRESIDEN Joko Widodo akan menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 yang dipusatkan di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), hari ini.
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Mencuci tangan pakai sabun berperan penting untuk menghindarkan si kecil dari stunting. Bagaimana kaitan stunting dengan cuci tangan? Mari simak penjelasannya.
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Daun kelor kering sebanyak 100 gram diketahui mengandung senyawa protein 2 kali lebih tinggi daripada yoghurt, vitamin A yang 7 kali lebih tinggi daripada wortel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved