Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PARA petugas layanan kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi gerak cepat mengatasi ketersediaan obat bagi jemaah haji yang sempat menipis. Obat-obatan tersebut sudah dikirimkan distributor di Arab Saudi, kemarin, untuk memasok kebutuhan selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
Anggota Amirul Hajj Sundoyo yang juga Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan hal itu saat ditemui di Kantor Daerah Kerja (Daker) Mekah PPIH Arab Saudi, Minggu (25/6) malam.
"Memang kemarin ada kabar, ada isu, obat-obatan kurang. Sebetulnya yang terjadi bukan kekurangan obat, melainkan persediaan itu menipis. Ada beberapa jenis obat yang persediaan menipis, ada tujuh, salah satunya adalah memang obat-obat yang terkait dengan pneumonia," terang Sundoyo.
Baca juga: Jelang Wukuf, Timwas Haji DPR Desak Menag Siapkan Golf Car dan Kursi Roda untuk Lansia
Menurut Sundoyo, permintaan atas obat cukup obat-obatan tersebut cukup tinggi antara lain karena banyaknya jemaah lanjut usia (lansia). Akibatnya, stok obat-obatan yang dibawa dari Indonesia ternyata cepat terkuras. Di antara ketujuh jenis obat, selain pneumonia ada pula obat diebetes.
Meski begitu, petugas kesehatan sudah memulihkan persediaan dengan membeli obat-obatan dari Arab Saudi. "Karena memang kami juga punya dana untuk mengatasi ketika terjadi emergency," ujar Sundoyo.
Baca juga: KKHI Mekah Gelar Poli Safari Wukuf
Obat-obatan yang dipesan itu, kata Sundoyo, sudah dikirim distributor dan dikemas bersama obat-obatan lain untuk mengantisipasi kebutuhan di Armina. Petugas-petugas kelompok terbang (kloter) jemaah haji sudah mengambil bagian stok obat kloter untuk dibawa ke Arafah, Senin (26/6).
Catatan mengenai kekurangan obat sebelumnya disampaikan Ketua Tim Pengawasan Haji DPR RI Ashabul Kahfi di Madinah. "Obat-obtaan itu kadang ditemukan tidak ada tersedia di lapangan, masih kurang lah," ujarnya di Kantor Daker Madinah, Kamis (22/6).
Sejak kemarin, sebangak 60 koli obat dan alat kesehatan mulai digeser ke pos kesehatan yang berada di Arafah dan Mina. Koordinator Obat dan Perbekalan Kesehatan (Perbekkes) PPIH Arab Saudi Bidang Layanan Kesehatan Breni Setyoko menyampaikan pihaknya telah menyiapkan 135 jenis obat sesuai kebutuhan di Pos Kesehatan Arafah.
Pada pos kesehatan Arafah durasi pelayanan terbatas selama masa wukuf di Arafah, paket obat dan Alkes yang disiapkan tetap paket lengkap namun paling banyak yaitu cairan.
Untuk Poskes Mina telah disiapkan juga 194 jenis obat. Paket obat-obatan di Poskes Mina lebih lengkap agar bisa menunjang pelayanan kesehatan selama 3 hari selama prosesi lontar jamrah.
“Walaupun durasi operasionalnya terbatas, untuk poskes Arafah tetap kami siapkan paket obat lengkap 171 jenis obat namun paling banyak berupa cairan. Untuk Poskes Mina, kami siapkan paket obat lengkap terdiri dari 194 jenis obat untuk menunjang pelayanan kesehatan selama prosesi lontar jamrah,” imbub Breni.
Selain paket obat dan perbekkes untuk Poskes dan pos satelit, disiapkan juga 395 paket Armina yang disiapkan untuk tenaga kesehatan haji (TKH) di masing-masing kloter.
Paket Armina untuk kloter terdiri dari antibiotik, obat hipertensi, obat diabetes melitus, obat batuk, obat flu, vitamin, anti nyeri, pereda demam, dan beberapa Perbekkes lainnya.
Alat-alat medis pun sudah dikerahkan ke lokasi Poskes Arafah dan Mina. Beberapa alat medis yang disiagakan di antaranya vellbed, kursi roda, EKG portable, oksigen konstrator, Glucometer, monitor vital sign, tensimeter, serta termometer manual dan digital. (Z-3)
Muhamad Ali Usman, seorang petani kangkung dari Majalengka, menabung selama 11 tahun untuk mewujudkan impiannya menunaikan ibadah haji.
Kiriman perdana Layanan kargo haji PosIND berasal dari jemaah di Madinah
Sejak layanan kargo haji dibuka, langsung mendapatkan respons positif dari para jemaah
Untuk tahun ini jumlah jamaah haji yang diberangkatkan meningkat sebanyak 32%
Para jemaah calon haji sudah siap berangkat dan dalam kondisi sehat
Vaksinasi bertujuan untuk memunculkan imunitas baru. Vaksinasi akan sangat bermanfaat untuk melindungi tubuh,
Studi klinis yang diterbitkan dalam jurnal New England Journal of Medicine menemukan obat diabetes mampu melambatkan perkembangan masalah motorik terkait penyakit Parkinson.
Meskipun obat-obatan dapat menjadi solusi dalam pengelolaan kondisi tersebut, banyak orang mencari alternatif alami untuk mengontrol atau bahkan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Salah satu saran, masyarakat juga perlu mewaspadai jika memperoleh skincare yang bertekstur terlalu kental atau lengket.
Penelitian terbaru menunjukkan obat untuk mengatasi diabetes dan obesitas, dapat meningkatkan risiko kelumpuhan lambung (gastroparesis).
Obat antinyeri seperti ibuprofen dan allopurinol adalah obat yang sangat merusak ginjal.
Pengidap migrain jangan mengonsumsi obat selama lebih dari 15 hari dalam sebulan karena bisa menyebabkan medication-overuse headache(MOH) atau sakit kepala akibat dosis obat berlebihan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved