Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENGHENTIAN sementara layanan katering jemaah haji esok, Minggu (24/6), membuat jemaah harus mengadakan konsumsi sendiri. Ada yang memilih membeli makanan jadi di sekitar hotel, ada pula yang berniat memasak.
Nurainah Arbain, jemaah kelompok terbang (kloter) 13 embarkasi Banjarmasin (BDJ-13) terlihat hendak membeli panci di toko sebelah hotelnya di kawasan Syisyah. Ia datang bersama rekan sesama jemaah, Meri Rahmida dan Nurliani Ulfah.
"Ini untuk masak," kata Nurainah saat ditanya keperluannya membeli panci, Sabtu (24/6).
Baca juga : Jelang Closing Date Haji, 203.512 Jemaah Telah Tiba di Tanah Suci
"Karena besok enggak dapat kateringan lagi. Jadi ini untuk persiapan masak besok," imbuh Meri.
Baca juga : Jutaan Orang Tunaikan Ibadah Haji di Tengah Cuaca Panas Arab Saudi
Mereka membawa 4 kilogram beras dari Tanah Air yang bakal mereka masak untuk konsumsi selama penghentian sementara layanan katering jemaah haji di Mekah. Para jemaah yang berasal dari Tabalong, Kalimantan Selatan, tersebut juga membawa lauk pauk.
"Lauknya kami juga bawa dari kampung, ada ikan asin. Kalau lauknya masih kurang mungkin beli di sini," kata Meri.
Demikian juga dengan beras yang bisa mereka beli juga stok yang mereka miliki kurang. Mereka mengatakan beras pun tersedia di toko kelontong dekat hotel.
Nurainah mengaku lebih memilih membeli panci daripada rice cooker karena pertimbangan harga. "Panci lebih murah, Rp180 ribu," ujarnya.
Meri menambahkan penghentian sementara layanan katering tidak lama, sehingga mereka merasa tidak perlu memakai rice cooker. Apalagi, mereka berencana tidak akan membawa panci tersebut saat pulang ke Indonesia.
Layanan katering bagi jemaah haji reguler di Mekah akan berhenti sementara pada Minggu (25/6). Namun, hari berikutnya ketika di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), jemaah bakal kembali mendapatkan layanan katering.
Secara rinci berdasarkan pergerakan jemaah jelang puncak ibadah haji pada pada 8 Zulhijjah (26/6), jemaah mulai digerakkan ke Arafah dengan bus. Mereka tidak mendapatkan sarapan pagi.
Konsumsi makan siang dan makan malam akan disajikan di Arafah.Layanan katering di Armina berlanjut mengikuti pergerakan jemaah. Pada 9 Zulhijjah (27 Juni) bertepatan dengan wukuf di Arafah, jemaah mendapatkan tiga kali makan.
Demikian pula ketika keberangkatan ke Muzdalifah seterusnya sampai di Mina, layanan katering untuk sarapan, makan siang, dan makan malam, tetap tersedia bagi jemaah. Saat sudah kembali ke Mekah, jemaah tidak mendapatkan layanan katering sampai 15 Zulhijjah (Senin 3/7).
Layanan katering untuk jemaah haji selama di Armina total sebanyak 16 kali. Penghentian sementara layanan katering hanya berlaku di Mekah pada 25 Juni dan 2-3 Juli. (Z-8)
SEBANYAK 88 jemaah haji asal Debarkasi Solo (SOC) dirawat di rumah sakit di Arab Saudi, dan 45 jemaah haji lainnya meninggal hingga proses pemulangan haji ke tanah air hingga Rabu (25/6/2025).
MASIH ada 45 jemaah haji Indonesia yang di sejumlah rumah sakit Arab Saudi, baik di Makkah, Madinah, maupun Jeddah.
Sebanyak 1.308 jemaah di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk penanganan lebih lanjut.
Ada 295 jemaah haji dibadalkan lantaran tidak mampu melanjutkan ibadah hajinya karena sakit atau wafat pada musim haji tahun ini.
Jjemaah haji wafat yang dicatat KKHI hingga Rabu (19/6) pukul 16.00 WAS mencapai 40 orang.
kebijakan murur berhasil menekan jumlah jemaah yang sakit atau pun angka kematian akibat serangan gelombang panas yang melanda kawasan Mekah dan sekitarnya selama prosesi puncak haji.
Jika mendaftar haji plus, perkiraan waktu tunggu keberangkatan biasanya berkisar antara 5 hingga 9 tahun.
Direktur Sales & Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anton Sukarna mengungkapkan masa tunggu haji yang panjang perlu diantisipasi dengan persiapan yang matang sejak dini.
ASOSIASI Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) meminta pemerintah untuk lebih meningkatkan peran swasta dalam penyelenggaran ibadah haji.
PENYELENGGARAAN ibadah haji tahun 2026 akan sepenuhnya dialihkan dari Kementerian Agama (Kemenag) ke Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).
WACANApenyelenggaraan haji jalur laut tengah mengemuka. Wacana haji jalur laut disebut sebagai hal yang bukan tidak mungkin untuk dilaksanakan. Namun, membutuhkan persiapan matang,
ANGGOTA Pansus Haji 2024, Luluk Nur Hamidah mengatakan rencana pelaksanaan haji jalur laut merupakan hal yang kompleks dan harus dipertimbangkan dengan sangat matang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved