Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Srimdi Untar: Desain Interior bukan Sekadar Estetik

Mediaindonesia.com
23/6/2023 18:10
Srimdi Untar: Desain Interior bukan Sekadar Estetik
Guru Besar Arsitektur Universitas Indonesia Prof Paramita Atmodiwirjo PhD dalam Srimdi Untar secara daring, Kamis (22/6).(DOK.UNTAR)

ESTETIKA dan tampilan visual atau visual image bukan satu-satunya tujuan dalam mendesain sebuah interior ruangan. Lebih dari itu, kebutuhan pengguna seharusnya menjadi prioritas. Hal ini menjadi bahasan dalam Seminar Riset Mahasiswa Desain Interior (Srimdi) Universitas Tarumanagara (Untar) yang berlangsung secara daring, Kamis (22/6).

"Ruang interior bukan fisik dan visual image saja, tapi interior adalah ruang yang dihuni, ruang tempat manusia tinggal, aktivitas, dan interaksi. Harus ada perubahan mindset dalam mendesain interior," kata Guru Besar Arsitektur Universitas Indonesia Prof Paramita Atmodiwirjo PhD

Oleh karena itu, Paramita mendorong mahasiswa Desain Interior Untar ketika merancang sebagai desain nantinya tidak hanya terpaku pada intuisi demi memuaskan estetika visual, melainkan juga berbasis pada data. "Harus mengutamakan kinerja, bagaimana dia tampil, kerja, perform. Selesai kita desain, maka setelah itu ada pengguna yang mengokupansi ruang," jelas dia.


Baca juga: Para Ilmuwan Desak Universitas Beralih ke Makanan Nabati untuk Atasi Krisis Iklim


Hal senada disampaikan Dosen Desain Interior Untar, Anastasia Cinthya Gani. Menurut dia, sebuah desain ruangan seyogianya memperhatikan aspek kenyamanan pengguna. Hal ini berkonsekuensi pada pemilihan bahan atau material yang dapat menunjang fungsionalitas.

"Misalnya pemilihan lantai, pelapis dinding, cat, tekstik, dan bahan permukaan. Juga dapat mempertimbangkan faktor daya tahan, seperti perawatan (maintenance) dan keberlanjutan," ujar Anastasia.

Ketua Prodi Desain Interior Untar, Maitri Widya Mutiara, dalam sambutannya menyebut ini merupakan tahun ketiga Srimdi digelar. Kegiatan yang merupakan bagian dari Implementasi Kurikulum Merdeka ini, menurut Maitri, cukup positif karena dapat menambah wawasan bagi mahasiswa.

"Kegiatan ini diharapkan terus berlangsung dan tentunya dengan adanya artikel dari mahasiswa, itu membuktikan pembelajaran ini sudah dilakukan," tutup Maitri dalam keterangan yang diterima, Jumat (23/6). (RO/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya