Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DENGAN predikat negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia dinilai belum menjadi tujuan studi utama pelajar internasional, terutama untuk ilmu-ilmu sosial dan Islam. Padahal, Indonesia menjadi contoh negara yang berhasil membuat demokrasi dan keislaman berjalan beriringan.
Sementara itu, selama puluhan tahun, ribuan mahasiswa asal Tanah Air telah menerima beasiswa dari negara-negara yang tidak lebih kaya dibandingkan dengan Indonesia, seperti Mesir, Sudan, Tunisia, Aljazair, Pakistan, hingga Bangladesh.
Di sisi lain, pelajar asing juga menemui hambatan ketika ingin menimba ilmu di Indonesia. Antara lain karena tidak ada skema beasiswa untuk mahasiswa asing dan tidak ada universitas yang didesain secara internasional.
Baca juga: Peringatan 40 Tahun Fikom Unisba, Berkomitmen Meraih Akreditasi Unggul
Atas dasar itulah didirikan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) atau Indonesian International Islamic University (IIIU), perguruan tinggi berkelas dunia yang menyelenggarakan program magister (MA) dan doktoral (Ph.D).
Dibangun sejak pertengahan 2018, kampus yang berada di Depok, Jawa Barat, ini telah memulai tahun akademik September 2021. UIII membuka empat fakultas yaitu Fakultas Studi Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Ilmu Pendidikan.
Indonesi Bisa Jadi Tujuan Studi Internasional
Rektor UIII Prof Dr Komaruddin Hidayat menegaskan bahwa kampus ini didirikan agar Indonesia bisa menjadi tujuan studi secara internasional. Ia yakin, dalam percaturan keilmuan dunia, Indonesia bisa memberikan kontribusi terutama dari ilmu sosial.
“Semua itu harus dikemas dalam satu format keilmuan,” ungkap Komaruddin saat ditemui Media Indonesia di Kampus UIII di Depok, Selasa (20/6).
Baca juga: Daikin Berikan Edukasi soal Industri dan Teknologi Tata Udara di UMSU
“Kelemahan kita itu menjalani (kehidupan berbangsa) tapi tidak menuliskan dalam format keilmuan. Jadi buku-buku kita rendah jumlahnya dalam bahasa asing. Kontribusi ilmiah dalam panggung dunia itu lemah. Kampus ini salah satunya didesain ke arah sana,” jelasnya.
Rektor UIII juga menekankan bahwa embel-embel Islam tidak menjadikan kampus ini eksklusif. Malah, katanya, dari empat fakultas yang ada saat ini, yang khusus studi Islam hanya ada satu.
“Jadi keislaman jangan disudutkan hanya bicara ritual, tapi keislaman juga bicara isu-isu sosial. Misalnya, Fakultas Ekonomi, kita harapkan bisa meneropong dan menjelaskan dinamika ekonomi syariah dengan kacamata ilmu ekonomi,” jelasnya.
UIII Kembangkan Tiga Pendekatan
UIII mengembangkan tiga pendekatan dalam proses studi. Pertama, mengenalkan dan menggali kekayaan pengalaman Indonesia, dari kehidupan ekonomi, sosial, dan politik. Kedua, menggali tradisi Islam yang panjang terutama yang sudah berkembang di Timur Tengah. Ketiga ialah tradisi keilmuan Barat.
Baca juga: Rangkul Stakeholder Eksternal dalam Membangun Green Campus
“Sehingga di sini bertemu tiga karakter itu, keindonesiaan, tradisi Timur tengah, dan tradisi Barat. Maka dosen kita tentu dari Timur Tengah dan dari Barat, Australia, Inggris Amerika, dan tentu orang Indonesia. Semua dosennya alumni pendidikan luar negeri,” ungkap Komaruddin.
Buka Program Studi Baru
Pada tahun ajaran baru ini, tiga fakultas di UIII membuka program studi baru, yaitu Magister Kebijakan Publik (MPP) di Perubahan Iklim (Climate Change), Magister Keuangan (MFin) di Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance), dan Program Spesial Konsentrasi Takhassus Turath.
“Kampus ini berpikir masa depan. Kuliahnya juga mengikuti yang kontemporer, misalnya climate change, ekonomi digital. Sementara yang tradisi Islam, prodi baru Turath, yaitu sejarah, menghubungkan tradisi (Islam), karena ciri agama mata rantainya terhubung ke masa lalu yang kuat, kalau sains itu ke depan,” paparnya.
UIII juga tengah membuka penerimaan mahasiswa baru untuk TA 2023-2024 melalui jalur mandiri dan jalur beasiswa hingga 30 Juni 2023. Adapun beasiswa yang diberikan UIII bersifat full scholarship (ditanggung penuh).
Diwawancara terpisah, Wakil Rektor Bidang Akademik, SDM dan Kemahasiswaan, UIII Bahrul Hayat, Ph.D menyebut tahun ini UII menyediakan kuota 200 mahasiswa (MA) dan 100 untuk (Ph.D).
Baca juga: Universitas Yarsi Dukung Edukasi Bedah Saraf Anak melalui ISPN Educational Course 2023
Antusiasme pelamar, tambahnya, sangat tinggi untuk kuliah di kampus yang baru berusia dua tahun ini. Pada tahun pertama (2021), ketika hanya tersedia program master, pelamarnya hampir 1.000.
“Tahun lalu kita tambah empat prodi doktor, total pelamarnya sekitar 1.500. Itu lebih dari 50% orang asing. Hari ini pun (20/6) pelamar sudah sekitar 1.300, 60% mahasiswa internasional,” paparnya.
Tingginya minat mahasiswa asing tersebut, kata Bahrul, tidak terlepas dari Indonesia yang sekarang diperhitungkan dalam beberapa aspek. Pertama, di kalangan negara-negara mayoritas Muslim Indonesia dipandang sebagai negara papan atas secara ekonomi, serta ikon negara mayoritas Muslim yang maju dan demokratis.
Hal itu diperhitungkan juga oleh negara-negara non-Muslim sehingga Indonesia dianggap menjadi tumpuan antara Timur dan Barat. Di sisi lain, mahasiswa luar juga menyukai kampus ini karena merepresentasikan keunikan Indonesia.
“Makanya kata Islam, Indonesia, dan internasional menjadi daya tarik calon mahasiswa dari luar. Mahasiswa itu suka Indonesianya, dengan perspektif macam-macam, tapi juga dengan label Islam dan internasional mereka merasa ini (kampus yang) tepat,” jelas Bahrul.
Saat ini mayoritas mahasiswa asing di UIII berasal dari Asia dan Afrika. Namun, kata Bahrul, pendaftar pada tahun ajaran baru ini mulai ada dari Inggris, Australia, bahkan dari Meksiko dan Rusia.
UIII juga sedang mengampanyekan bahwa Indonesia adalah tempat yang bagus untuk studi tentang sosiologi, Islam, antropologi.
“Anda boleh punya universitas terbaik (di negaranya), tapi tempat Anda tinggal (jika belajar di Indonesia) hal yang sangat unik. Itu yang kita tawarkan,” katanya. (Ifa/S-1)
IKA UII siap berperan dalam pembangunan bangsa menuju visi Indonesia Emas 2045.
EMPAT mahasiswi FH UII menggugat Pasal 18 Ayat (1) UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang pengangkatan/pengisian hakim konstitusi karena tidak mengatur kuota perempuan.
Dua pekan lalu, tepatnya pada Sabtu (5/10/2024), sejumlah akademisi anti-korupsi di Fakultas Hukum UII menggelar acara bedah buku berjudul Mengungkap Kesalahan dan Kekhilafan
Perguruan tinggi sebagai penjaga moral dan etika bangsa perlu bersikap tegas dalam menanggapi situasi ini demi menjaga muruah universitas sebagai rujukan nilai dan moralitas.
TENGAH viral soal surat edaran (SE) permintaan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid agar gelar profesor yang disandang tidak dituliskan dalam dokumen.
GURU Besar HTN UII Ni'matul Huda mengatakan hadirnya lembaga etik seperti harus bisa bekerja secara optimal dan berani membuat keputusan yang tegas.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mencatatkan pencapaian gemilang di kancah internasional dengan berhasil meraih lima penghargaan global dalam ajang RBI
Kawasan industri ModernCikande di Serang, Banten, akan mewakili Indonesia dalam ajang FIABCI World Prix D'Excellence Awards 2025 yang akan diselenggarakan di Lagos
Tema yang diangkat konferensi internasional Untar ini menyoroti perlunya perubahan ini karena masyarakat sekarang mengharapkan perusahaan untuk mendukung perubahan sosial dan lingkungan.
Connie menyebut Trump cenderung mengadopsi kebijakan inward-looking atau berfokus pada isu domestik AS.
Pelajar peraih medali OSN 2024 antara lain Jasper Rexx Putra Cakra peraih medali emas OSN Astronomi 2024 dan Muhammad Rafi Qsan Baskoro peraih medali perunggu OSN Ekonomi.
KETUA DPD RI menyatakan kabinet Prabowo-Gibran ini besar karena Indonesia heterogen. Kabinet ini untuk mengakomodasi banyak elemen bangsa yang potensial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved