Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
TENGAH viral soal surat edaran (SE) permintaan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid agar gelar profesor yang disandang tidak dituliskan dalam dokumen administrasi surat menyurat. SE tersebut berisi poin yang membahas soal penulisan nama rektor tanpa menyertakan gelar akademik.
"Dalam rangka menguatkan atmosfer kolegial dalam tata kelola perguruan tinggi, bersama ini disampaikan bahwa seluruh korespondensi surat, dokumen, dan produk hukum selain ijazah, transkrip nilai, dan yang setara itu dengan penanda tangan Rektor yang selama ini tertulis gelar lengkap 'Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D.' agar dituliskan tanpa gelar menjadi 'Fathul Wahid'," demikian bunyi tulisan surat edaran yang diterbitkan pada Kamis, 18 Juli 2024.
Banyak warganet yang mengapresiasi langkah Fathul Wahid tersebut. Bahkan, warganet menyebut tindakan itu layak dicontoh.
Baca juga : Melejitkan Universitas Islam
Saat dikonfirmasi, Fathul menjelaskan gelar profesor yang ia sandang sangat berkaitan dengan tanggung jawab moral maupun akademik. Menurut dia, pencantuman gelar dalam sejumlah dokumen tidak memiliki relevansi.
"Termasuk dalam kartu nama dan lain-lain. Tapi ini pendapat personal ya. Artinya gini, saya tidak bisa memaksa orang untuk mengikuti saya," kata dia.
Ia mengatakan berusaha menjadikan hal itu sebagai gerakan kultural. Ia kembali menegaskan gelar profesor lebih pada relevansi amanah pada pemiliknya.
Baca juga : Gunakan Simbol Keranda, Akademisi UII: Indonesia Telah Dimutilasi
"Dengan tanggung jawab yang besar dengan demikian kita tidak ingin ke depan di Indonesia paling tidak, adalah sekelompok orang, termasuk para politisi dan pejabat itu mengejar-ngejar jabatan ini. Karena yang dilihat tampaknya lebih ke status, bukan sebagai tanggung jawab amanah," ujarnya.
Fathul mengatakan tindakan memang lebih pada hal personal untuk diterapkan di institusi. Andai di kampus ada pejabat yang mencantumkan gelar, ia mengaku tak mempersoalkan. Ia mengakui langkah itu menjadi tindakan konkret melawan kasus pemberian gelar profesor di Indonesia tanpa mempertimbangkan kontribusi bagi kehidupan.
"Ya ini sebenarnya juga sebagai respon saya, untuk memberikan perlawanan kecil perlawanan simbolik kecil kira-kira gitu lah, terkait dengan carut marut pemberian gelar profesor yang sekarang sedang melanda bangsa kita ini," kata dia.
(Z-9)
Pada 2025, Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 74 penghargaan dimenangkan oleh 51 perusahaan dari berbagai kategori dan nominasi.
MENYUSURI Lanskap Yogyakarta melalui Open Trip PORTA by Ambarrukmo Yogyakarta bukan sekedar kota
KANWIL Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY bersama Polda DIY berhasil mengungkap tindak pidana narkotika jenis sabu jaringan narkoba internasional Malaysia-Indonesia.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
KETUA UMUM Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Euis Nurlaelawati mengatakan isu pernikahananak dan poligami masih menjadi tantangan keluarga Muslim di Indonesia.
Beckham menjadi tokoh keempat dari Manchester United yang memperoleh gelar “Sir”, setelah Sir Bobby Charlton, Sir Matt Busby, dan Sir Alex Ferguson.
Target utama para atlet adalah menjadi juara, karena tidak ada penghargaan yang memadai bagi mereka yang gagal meraih gelar.
Southgate adalah manajer Inggris keempat yang dianugerahi gelar kesatria.
Bahlil Lahadalia menyelesaikan studi doktoralnya dalam waktu kurang dari dua tahun, yang sangat mencolok jika dibandingkan dengan standar waktu yang ditetapkan oleh Peraturan Rektor.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita resmi menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Hiroshima University, Jepang, pada Selasa (24/9).
DI tengah banyak orang berlomba membanggakan diri memasang gelar profesor di depan nama mereka, Rektor UII Yogyakarta Fathul Wahid bersikap sebaliknya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved