Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DUA jemaah haji Indonesia yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah diberangkatkan ke Mekah untuk mengikuti rangkaian ibadah haji, Jumat (9/6) pagi waktu Arab Saudi.
"Evakuasi pasien sakit dengan ambulans ini dilakukan karena kelompok terbang (kloter) mereka sudah berangkat ke Mekah lebih awal," kata dokter Rikho Ade Putra selaku penanggung jawab evakuasi KKHI Madinah saat pemberangkatan pasien.
Sebelum diberangkatkan, konsultan ibadah Daerah Kerja Madinah PPIH Arab Saudi Wazir Ali, membimbing pasien yang diberangkatkan untuk mengenakan pakaian ihram serta melafalkan niat umrah sejak dari KKHI.
Baca juga : Baim Wong Batal Naik Haji Padahal Sudah di Pesawat. Prank Atau Bukan?
Dua pasien yang dievakuasi yakni pria berusia 53 tahun dari kloter 03 embarkasi Medan Kualanamu (KNO-03) karena sakit stroke dan jemaah lanjut berusia 88 tahun dari kloter 02 embarkasi Palembang (PLM-02) yang dirawat karena sakit jantung dan infeksi paru.
"Ada satu pasien yang didampingi istrinya. Jadi di mobil ambulans ada satu pasien berbaring, lainnya duduk yakni satu pasien lainnya, istrinya, dan ada masing-masing satu dokter dan perawat, serta sopir," kata dokter Rikho.
Baca juga : Kemenag Minta Jemaah Tidak Masak di Kamar Hotel
Ia menjelaskan sejauh ini total ada 13 pasien yang tertinggal kloternya karena tengah mendapat perawatan di KKHI. Mereka perlu dievakuasi menuju Mekah dan pemberangkatan dimulai Jumat (9/6) pagi waktu Arab Saudi sampai 16 Juni 2023.
Dokter Rikho menjelaskan sehari ada dua kali pemberangkatan karena mobil ambulans hanya ada satu kendaraan. Adapun perjalanan dari Madinah ke Mekah membutuhkan waktu lima jam.
"Pulang pergi 10 jam, belum lagi istirahat, sehingga sehari hanya dua pemberangkatkan pagi dan malam," ujar dokter Ridho.
Menurut dokter Ridho, para jemaah yang menjadi pasien paling banyak sakit jantung dan paru-paru. "Mereka lansia (lanjut usia) semua," imbuhnya.
Rikho menambahkan untuk pasien sakit yang akan dievakuasi pada Jumat (9/6) malam, ada tiga pasien yakni dari dua dari kloter 04 embarkasi Banda Aceh (BTJ 04) yakni jemaah dengan infeksi di kaki juga obesitas dan jemaah lansia, serta yang ketiga dari kloter 01 embarkasi Medan Kualanamu (KNO-01) karena sakit paru. (Z-5)
Jika mendaftar haji plus, perkiraan waktu tunggu keberangkatan biasanya berkisar antara 5 hingga 9 tahun.
Direktur Sales & Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anton Sukarna mengungkapkan masa tunggu haji yang panjang perlu diantisipasi dengan persiapan yang matang sejak dini.
ASOSIASI Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) meminta pemerintah untuk lebih meningkatkan peran swasta dalam penyelenggaran ibadah haji.
PENYELENGGARAAN ibadah haji tahun 2026 akan sepenuhnya dialihkan dari Kementerian Agama (Kemenag) ke Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).
WACANApenyelenggaraan haji jalur laut tengah mengemuka. Wacana haji jalur laut disebut sebagai hal yang bukan tidak mungkin untuk dilaksanakan. Namun, membutuhkan persiapan matang,
ANGGOTA Pansus Haji 2024, Luluk Nur Hamidah mengatakan rencana pelaksanaan haji jalur laut merupakan hal yang kompleks dan harus dipertimbangkan dengan sangat matang.
Mengacu pada data Kementerian Agama, saat ini jumlah waiting list atau daftar tunggu jamaah haji Indonesia mencapai 5,2 juta jamaah.
Usulan pertama adalah terkait kuota haji khusus menjadi minimal 8% bukan maksimal 8%.
Budi mengatakan, pembagian itu berkaitan dengan kasus dugaan korupsi penyelenggaraan dan pembagian kuota haji di Kemenag.
Laporan masyarakat menyebut setiap jamaah diminta membayar US$4.000–5.000, setara Rp60 juta–75 juta, demi memuluskan keberangkatan di luar mekanisme resmi.
WAKIL Menteri Agama Romo Muhammad Syafii menyatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) sudah tidak lagi mengurus haji dan akan lebih fokus pada layanan keagamaan serta pendidikan agama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved