Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEBENARNYA tidak ada rekomendasi resmi terkait seberapa sering seseorang harus mengganti piyama dan mencucinya, namun pakar dermatologi di Westlake Dermatology, Austin, Texas Jennifer Gordon menyarankan sekitar tiga hingga empat malam sekali.
"Saya akan mengatakan mungkin setiap tiga sampai empat malam jika Anda memakainya secara teratur, seperti setiap malam," kata Gordon seperti dilansir dari Health, Rabu (31/5).
Menurut dia, apabila seseorang banyak berkeringat saat tidur, atau jika dia mengenakan piyama tanpa pakaian dalam, mungkin lebih baik mencucinya setiap hari atau dua hari sekali.
Baca juga: Hasil Studi: 34 Menit Tunda Waktu Tidur Tingkatkan Risiko Hipertensi
Hidung mungkin menjadi panduan yang lebih baik daripada kalender, ungkapnya.
"Tes bau benar-benar salah satu indikator terbaik apakah pakaian perlu dicuci," ujar Gordon.
Berbeda dengan pakaian yang dikenakan saat siang hari atau saat berolahraga, piyama biasanya tidak menimbulkan kotoran atau noda yang terlihat.
Baca juga: Tidur yang Cukup Penting bagi Tumbuh Kembang Anak
Ada sejumlah kemungkinan yang bisa seseorang alami apabila jarang mengganti dan mencuci piyama, salah satunya meningkatnya iritasi kulit.
Piyama akan mulai menyerap banyak keringat, minyak alami, dan sel-sel mati yang dikeluarkan oleh kulit saat seseorang tidur.
Hal-hal tersebut belum tentu berbahaya. Tetapi mungkin semua penumpukan dapat menyebabkan penyumbatan pori yang dapat meningkatkan risiko jerawat atau ruam.
Kemudian, microbiome kulit juga dapat mulai menumpuk di piyama. Keringat bercampur dengan bakteri ini mungkin mulai membuat piyama berbau tidak sedap. (Ant/Z-1)
Keempat tahapan tidur itu dihitung menjadi satu siklus yang durasinya bervariasi antara 1,5 sampai 2 jam. Durasi yang dimiliki setiap orang dikatakannya berbeda-beda.
Para peneliti menganalisis data dari 88. 905 orang dewasa yang menggunakan sensor pada pergelangan tangan untuk memantau paparan cahaya selama seminggu
Studi yang mengevaluasi data dari 15. 306 orang di Tiongkok ini menemukan bahwa sekitar 26% peserta dengan pola tidur yang baik secara konsisten mempunyai risiko yang jauh lebih rendah
Sleep paralysis atau ketindihan adalah ketidakmampuan tubuh untuk bergerak saat awal atau akhir tidur, meski kesadaran sudah kembali.
Tidur merupakan proses biologis yang penting untuk kesehatan fisik dan mental, diatur oleh sistem saraf pusat dan dipengaruhi oleh hormon seperti melatonin dan kortisol.
Terdapat beberapa wilayah otak spesifik yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengalaman sadar seperti mimpi. Hingga kini, masih banyak teori tentang fungsi mimpi dan tidur REM.
Menghadapi persaingan ketat itu, produsen piyama lokal, Cielyn Sleepwear, sukses bertahan dan kini menginjak usia yang ke-9.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved