Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan untuk mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi di laut selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta pada musim angin timuran yang merupakan masa panen ikan.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menjelaskan musim angin timuran biasanya memang dibarengi dengan kemunculan berbagai jenis ikan. Di satu sisi, itu bisa memberi keuntungan bagi para nelayan. Namun, di sisi lain, kondisi tersebut juga bisa menimbulkan bahaya.
teguh mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY berpotensi mencapai 2,5 meter sampai 4 meter, sehingga masuk kategori tinggi.
Baca juga: BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi pada 30-31 Mei
"Peluang terjadinya gelombang tinggi tersebut diprakirakan akibat pola angin yang dominan bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar 4-20 knot," jelas Teguh.
Ia pun mengimbau nelayan untuk memerhatikan risiko gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran karena berdasarkan analisis, angin dengan kecepatan lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko pada keselamatan perahu nelayan.
Baca juga: BNPB Siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca Kurangi Potensi Kekeringan Akibat El Nino
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono mengatakan nelayan di wilayah itu pasti akan memanfaatkan musim angin timuran untuk memanen ikan.
Menurut dia, beberapa jenis ikan sudah mulai bermunculan di laut selatan meskipun, berdasarkan pengalaman, puncak musim panen ikan bagi nelayan Cilacap baru akan berlangsung pada bulan Juli hingga September.
"Semoga pada musim angin timuran dan musim kemarau tahun ini hasil tangkapan nelayan jauh lebih baik dibandingkan. Kami juga akan mengimbau nelayan yang berangkat melaut untuk tetap memerhatikan risiko gelombang tinggi," tutur Sarjono. (Ant/Z-11)
BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami cuaca ekstrem. Berikut prakiraan cuaca di sejumlah daerah, Minggu, 24 Agustus 2025.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah, cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Sabtu, 23 Agustus 2025. Berdasarkan prediksi, terpantau bibit siklon tropis 90W yang diperkirakan intensitasnya meningkat
Banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah terjadi karena air laut pasang (rob) di perairan utara Jawa Tengah cukup tinggi hingga mencapai 1,1 meter.
Jumlah korban tenggelam akibat digulung gelombang di Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir mencapai 12 orang dan hanya dua yang dapat diselamatkan.
Sejumlah wilayah diprediksi mengalami kondisi berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir, pada Rabu, 20 Agustus 2025.
BMKG mengimbau wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan Jawa Tengah selama libur Lebaran 2025 untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gelombang pasang air laut.
Bencana itu juga menyebabkan kerusakan fasilitas umum, termasuk Jalan Jerambah sepanjang 100 meter yang hancur diterjang air.
Dua hari terakhir kembali terjadi gelombang pasang. Biasanya gelombang pasang terjadi pada malam.
WARGA pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih mewaspadai potensi gelombang pasang. Kekhawatiran itu menyusul terjadinya banjir rob pada Rabu (16/10).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan status waspada banjir pesisir di wilayah Jakarta bagian utara. Ancaman tersebut berlangsung selama 16-23 Juli 2024.
Gelombang pasang setinggi 3 meter menerjang Desa Udiwodowatu, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved