Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MENURUT Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), satu juta spesies terancam punah akibat aktivitas manusia, seperti perusakan habitat, eksploitasi berlebihan, dan perubahan iklim. Hilangnya keanekaragaman hayati dapat menimbulkan konsekuensi yang parah seperti menurunnya produktivitas ekosistem, berkurangnya daya tahan terhadap tekanan lingkungan, dan berkurangnya kemampuan untuk menyediakan beragam kebutuhan ekosistem seperti udara dan air bersih.
Karena itu, PT Asuransi MSIG Indonesia (MSIG Indonesia) bersama dengan para karyawannya melakukan Biodiversity Fun Class (BDFC) dan penanaman bakau. Dilaksanakan selama periode Februari hingga Maret, BDFC diadakan di tiga sekolah dasar, yaitu SDN Rancagong 01 Tangerang, SDN Grogol Selatan 05 Jakarta, dan SDN Karang Tengah 05 Bogor. Sedangkan penanaman bakau dilaksanakan di Desa Pantaibahagia, Kabupaten Muara Gembong, Bekasi, pada Sabtu 13 Mei 2023.
"Sebagai perusahaan global, kami sangat peduli terhadap berkelanjutan. Sebagai perusahaan asuransi umum, kami berkontribusi terhadap masa depan bumi dengan melakukan hal-hal kecil yang berdampak bagi masyarakat, salah satunya melalui Biodiversity Fun Class," ujar Shikato Takeuchi, Presiden Direktur MSIG Indonesia, dalam keterangan tertulis, Rabu (17/5).
Baca juga: Sinar Mas-TNI Tanam Mangrove di Pesisir OKI
Dalam inisiatif BDFC, MSIG Indonesia didukung oleh Gerakan Nasional Orangtua Asuh (GNOTA), organisasi sosial nirlaba, independen, dan transparan yang melindungi anak-anak di seluruh Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak, yang bertindak sebagai penasihat untuk menentukan sekolah yang cocok untuk kampanye ini serta cara terbaik berkomunikasi dengan para siswa dengan latar belakang berbeda agar pesan dapat tersampaikan dengan baik. Selain GNOTA, BDFC yang sempat vakum selama dua tahun karena pandemi didukung Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) dalam mempersiapkan 41 karyawan sebagai sukarelawan sebagai pengajar untuk mendampingi total 172 siswa kelas 5 SD yang dibekali dengan memberikan pengetahuan melalui lokakarya.
Salah satu kegiatan interaktif itu seperti story-telling tentang keanekaragaman hayati dan melakukan percobaan sains sederhana bertajuk Dampak Efek Gas Rumah Kaca dan Dampak Gletser yang Mencair. Di sini, anak-anak belajar mengenai dampak perubahan iklim terhadap lingkungan dan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati untuk generasi mendatang. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, khususnya Tujuan ke-15: Kehidupan di Darat, yang bertujuan melindungi, memulihkan, dan mendorong pemanfaatan ekosistem darat secara berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, serta menghentikan dan membalikkan degradasi lahan dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Baca juga: Dukung Program Rehabilitasi Mangrove, TNI Tanam 2.000 Pohon di Lokasi Berkas Tsunami Palu
Ketua GNOTA Gendis Siti Hatmanti di sela-sela kegiatan mengancungi jempol atas kegiatan BFC. Ini sangat bermanfaat untuk anak-anak karena mengajarkan mereka tentang cara menjaga lingkungan dan membuat mereka lebih peduli untuk menjaga kelestarian bumi.
MSIG Indonesia menyadari sejak tahap awal upaya ini bahwa banyak sekolah di daerah perdesaan mungkin tidak memiliki akses ke sumber daya dan kesempatan yang sama dengan sekolah di daerah perkotaan. Dengan mengadakan kelas ini di sekolah-sekolah di daerah perdesaan, anak-anak yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan untuk belajar tentang pelestarian keanekaragaman hayati akan dapat dijangkau, terlepas dari lokasi atau status ekonomi mereka. Mereka berhak mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas tentang pelestarian lingkungan.
Di sisi lain, mengutip informasi dari Yayasan Sentral Rehabilitasi Mangrove (SRM), keberadaan hutan bakau di pesisir pantai di daerah tersebut terus mengalami penyusutan dan kerusakan akibat abrasi. Saat ini, hutan bakau di Kecamatan Muara Gembong tersisa sekitar 600 hektare dari kondisi sebelumnya seluas 10.481,15 hektare dan hampir 350 keluarga kehilangan tempat tinggal. Untuk berkontribusi dalam menyelamatkan daerah tersebut dari kerusakan lebih lanjut, MSIG Indonesia menyumbangkan 5.000 pohon bakau untuk ditanam. Kegiatan ini merupakan bagian dari perjalanan perusahaan untuk mencapai net-zero carbon emissions pada 2050.
Wakil Presiden Direktur MSIG Indonesia, Bernardus P Wanandi, mengatakan bahwa hutan bakau menyimpan karbon biru yang dapat menyerap emisi gas rumah kaca, sehingga dapat mengurangi dampak perubahan iklim. Selain itu, hutan bakau tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga untuk masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar ekosistem hutan bakau. Dengan menanam dan melestarikan hutan bakau, diharapkan dapat mengantisipasi dan mengurangi dampak perubahan iklim yang menjadi perhatian utama perusahaan.
Pembina Yayasan SRM, Imanuel Iman, menyampaikan sudah terjadi kerusakan yang sangat masif di Muara Gembong. Sekitar 940 hektare lebih daratan sudah tergerus oleh laut. Tanah yang dulunya daratan kini telah menjadi lautan. Itulah yang melatarbelakangi pihaknya memilih untuk melakukan upaya rehabilitasi di lokasi ini. "Penanaman itu juga memiliki fungsi lain, yaitu membantu masyarakat sekitar yang kehilangan mata pencaharian. Pertama, bibit yang ditanam berasal dari masyarakat. Kedua, perawatan mangrove yang kami berikan setiap bulan. Kemudian masyarakat sekitar juga dapat penghasilan dari kegiatan penanaman bersama pihak luar, seperti fasilitas perahu, juga makanan untuk pengunjung yang melakukan penanaman," tandasnya. (Z-2)
Hotel Aryaduta Menteng bersama komunitas Penjaga Laut menanam 1.000 bibit mangrove di Pantai Rengge, Pulau Pari, Kepulauan Seribu, pada Jumat (9/8).
Pemprov DKI menggelar penanaman ribuan mangrove.
Greenhouse Mangrove bertujuan untuk meningkatkan literasi publik mengenai pentingnya ekosistem mangrove dalam menjaga lingkungan pesisir.
Kelompok yang terdiri dari 20 anggota ini turut ambil bagian dalam pelestarian ekosistem mangrove
Rehabilitasi mangrove berbasis masyarakat diyakini akan menciptakan rasa kepemilikan dan meningkatkan kesadaran ekologis warga.
PTPN IV PalmCo mengusung pendekatan keberlanjutan yang dimulai dari perlindungan kawasan hutan bernilai konservasi tinggi (High Conservation Value/HCV).
YAYASAN Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) memilih 17 perusahaan sebagai pemenang KEHATI ESG Award 2025
Pengunjung dapat mempelajari tentang operasional pertambangan timah di Bangka Belitung yang menggunakan Bucket Line Dredges, Kapal Isap Produksi, dan Bucket Wheel Dredges.
KOALISI masyarakat sipil dari berbagai organisasi menyerukan untuk mencabut Undang-Undang (UU) Kehutanan Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
Kawasan Asia Tenggara, yang menyimpan 15% hutan tropis dunia dan hampir 20% spesies tumbuhan dan hewan global, menghadapi potensi kehilangan hingga 50% spesies terestrial pada 2100.
Lestarikan keanekaragaman hayati! Jaga alam, sumber kehidupan. Pelajari pentingnya konservasi untuk masa depan bumi yang berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved