Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KOMUNITAS Guru Belajar Nusantara bersama E-Guru Foundation dan BEM KM Unwahas gelar Temu Pendidik Daerah (TPD) spesial peringati semarak bulan merdeka belajar pada Sabtu (13/5) lalu dengan mengangkat tema 'Lorong Terang Pendidikan, Mengembalikan Muruah Merdeka Belajar, Wujudkan Generasi Berperadaban'
Tajuk yang diangkat lahir dari sebuah keprihatinan mengenai berbagai miskonsepsi yang terjadi di dunia pendidikan. Bagaimana banyak pihak yang resah dan prihatin terhadap kondisi pendidikan saat ini, tentang berbagai krisis adab yang terjadi.
Saat membuka kegiatan, Ketua KGBN Kota Semarang Mia Liliawati menyampaikan, 'Merdeka Belajar' adalah sebuah cita-cita yang agung. Bukan hanya sekadar produk pemerintah tertentu atau hanya menjawab tantangan yang saat ini terjadi. Merdeka belajar menurutnya, merupakan filosofi mendasar yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara beratus tahun lalu, dan bahkan digaungkan sebelum Indonesia merdeka, namun masih relevan hingga saat ini dan semoga seterusnya.
Baca juga: Hapus Syarat Uang Pangkal Seleksi Jalur Mandiri yang Bisa Picu Korupsi
“Merdeka bukan hanya terbebas dari penjajah, bukan juga bebas melakukan apapun yang diinginkan. Merdeka adalah tentang cakap mengatur diri, berdisiplin tinggi untuk menentukan tujuan dan cara. Bebas tak terperintah. Dibutuhkan sebuah komitmen dan konsistensi untuk mencapainya,” imbuh Mia.
Kegiatan yang digelar di Taman SOS Children’s Village tersebut terdiri atas empat kelas sebagai pilar KGBN. Kelas tersebut diantaranya kelas kolaborasi tentang merdeka finansial dengan investasi di pasar modal dengan narasumber Kepala Bursa Efek Indonesia wilayah Jawa Tengah 1 Fanny Rifqi.
Kelas berikutnya membahas karier tentang merdeka mengekspresikan perasaan melalui tulisan yang disampaikan oleh Guru PKBM Permata Unggul Sarmina Tampubolon, dilanjutkan kelas kemerdekaan tentang merdeka mengajar dengan berbagai cara yang menyenangkan oleh Guru SDN Beji 01 Suti, dan terakhir kelas kompetensi tentang merdeka mengembangkan diri melaui organisasi yang disampaikan oleh Guru SD Supriyadi, Yuuki Chleo.
Baca juga: Seleksi Jalur Mandiri, Kemendikbud Minta Rektor Transparan
Kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai kalangan dan terbuka bagi siapapun yang ingin belajar. Tidak hanya sebatas pada profesi guru saja. Karena sejatinya masing-masing dari kita adalah murid, dan tiap-tiap kita adalah guru, bagi diri sendiri.
Bank Indonesia, Pegadaian, Bursa Efek Indonesia, dan Bank Sinarmas, juga ikut bergabung dan mendukung kegiatan tersebut.
Temu Pendidik Daerah sendiri merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Komunitas Guru Belajar Nusantara tiap bulannya.
“Semoga kegiatan kecil yang kami lakukan secara masif ini dapat terus berlangsung dan bermanfaat untuk banyak pihak demi terwujudnya Indonesia Emas,” ujar Ketua penyelenggara kegiatan sekaligus Direktur E-Guru Foundation Ratih Hidayah. (RO/S-3)
Dukungan itu direkam dalam video yang kemudian beredar di media sosial dan pesan whatsapp.
KABUPATEN Sumedang, Jawa Barat, masih kekurangan jumlah guru ASN sekitar 2.000 orang untuk tingkat SD dan SMP. Saat ini, kekurangan itu ditanggulangi guru non ASN.
Perbuatan tersebut, dilakukan setelah bersangkutan mencuri 26 komputer di ruang labolatorium sekolah. Uangnya digunakan untuk judi online.
Pelatihan diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan kompetensi guru bahasa Indonesia.
Guru itu dihadapkan dengan sanksi kepegawaian, selain sanksi hukum yang sedang dijalaninya.
Program MSIB merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan magang,
Secara teknis ini detailnya kita sedang pengembangan, tapi sudah pasti ini akan dilaksanakan melalui komputer.
Tujuan: 1. Pendekatan yang dilakukan agar siswa dan mahasiswa dapat memilih pelajaran yang diminati. 2. Tindak lanjut untuk perbaikan Kurikulum 2013.
PEMKOT Depok menerapkan merdeka belajar untuk penyempurnaan kualitas pendidikan bagi peserta didik jenjang SMP sederajat.
Kepala Sekolah SD 01 Tanjung Barat Pagi Durun Khumaeroh menjelaskan, hari-hari pertama MPLS diisi dengan pengenalan peserta didik baru dengan semua warga sekolah
Sejumlah kalangan tidak mempersoalkan rencana peniadaan ujian nasional mulai 2021 sejauh standardisasi baru yang akan ditetapkan dapat dijelaskan secara konkret dalam bentuk program.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved