Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MI instan masuk ke dalam kelompok bahan makanan pokok yaitu satu kelompok dengan nasi, roti, bihun, umbi-umbian, sereal, tepung-tepungan yang bisa menjadi alternatif pengganti bahan makanan pokok.
Karena itu, Kepala Instalasi Gizi dan Produksi Makanan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Fitri Hudayani menyebutkan, salah satu cara aman konsumsi mi instan ialah memperhitungkan asupan agar tidak kelebihan karbohidrat.
Fitri menjelaskan bahwa nilai gizi satu bungkus mi instan, tanpa minyak, setara dengan 150 gram nasi. Ketika mengonsumsi mi instan, Fitri menyarankan masyarakat untuk memperhitungkan bahan makanan pokok lainnya harus dikurangi agar tidak kelebihan energi dan karbohidrat.
Baca juga : Ini Kata Indofood Soal Kandungan Etilen Oksida di Indomie Ayam Spesial
Selain kelebihan energi, lemak pada bumbu minyak dan natrium pada bumbu bubuk mie instan juga perlu diperhatikan. Oleh sebab itu, jika ingin mengonsumsi mi instan, Fitri mengimbau agar sebaiknya tidak menambahkan kerupuk atau makanan asin serta berlemak lainnya.
“Kelebihan konsumsi mie instan lainnya yang akan menimbulkan masalah selain jumlah energi juga kadar lemak dari bumbu minyaknya dan natrium yang terkandung dalam bumbu," kata Fitri dikutip dari Antara, Jumat (28/4).
Baca juga : Badan POM Sebut Mi Instan dari Indonesia Aman Dikonsumsi
Dokter spesialis gizi klinik yang juga anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Luciana Sutanto menjelaskan, mi instan juga dapat dimanfaatkan sebagai menu untuk sarapan atau selingan malam hari.
Akan tetapi, untuk mendapatkan manfaat kesehatan, harus diperhitungkan kalori dan nutrien di dalamnya. Selain itu, Luciana juga mengimbau untuk mencermati bumbu-bumbu yang dimasukkan ke dalam mi instan.
“Jika bumbu yang dimasukkan jumlah atau kadarnya berlebihan (lebih dari yang dianjurkan oleh AKG/Angka Kecukupan Gizi) tentu akan menimbulkan masalah kesehatan. Kandungan bumbu dapat dilihat pada label makanan,” kata Luciana.
Dia menyarankan untuk memasak mi instan sesuai anjuran pada kemasan. Selain itu, tambahkan juga sayur dan bahan makanan sumber protein untuk melengkapi gizi saat mengonsumsi mi instan. (Ant/Z-5)
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Pada makanan yang dimasak di rumah, setiap porsinya dapat ditakar sesuai kebutuhan. Hal ini berbeda dengan langsung menggunakan bumbu cepat saji.
Oat dan gandum utuh terbukti secara ilmiah bisa membantu menurunkan kolesterol karena tinggi serat larut yang dapat mengikat kolesterol dalam usus.
Sarapan adalah bagian penting dari rutinitas harian yang tidak boleh dilewatkan, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Faktanya, sarapan menyumbang sekitar 20% energi harian
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved