Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Memasuki musim kemarau, Indonesia saat ini tengah menghadapi cuaca panas berkepanjangan setelah 3 tahun sebelumnya didominasi musim penghujan. Dalam kondisi ini, penyebaran nyamuk tentu sangat banyak dan berpotensi menyebarkan penyakit. Salah satu penyakit yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dalam kondisi seperti ini ialah malaria.
Dokter Spesialis Anak Subspesialis Infeksi dan Penyakit Tropis Anak dr. Amar Widhiani, Sp.A (K) menjelaskan bahwa malaria ini sangat berkembang di negara beriklim tropis dan perlu diwaspadai karena dapat membahayakan masyarakat.
"Gejala malaria secara umum pada anak, remaja dan dewasa muda itu nyeri sendi seperti infeksi virus, nyeri kepala atau pusing, nyeri ulu hati, mual, muntah dan diare. Hal ini bisa membuat komplikasi juga nantinya ke organ ginjal, paru dan otak. Jadi tidak bisa dientengkan namanya sakit malaria ini, sehingga kalau memang positif, kita harus langsung ke dokter atau puskesmas untuk dapat terapi anti malaria," ungkapnya dalam Talkshow Ciri-Ciri Malaria dan Penanganannya secara virtual, Kamis (27/4).
Baca juga: Liur Nyamuk Dapat Pengaruhi Kekebalan Tubuh Manusia
Berbeda dengan nyamuk aedes aegypti, malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles dengan parasit plasmodium. Setelah tergigit, parasit akan masuk ke dalam aliran darah menuju organ hati. Parasit ini lalu akan berkembang biak dan setelah beberapa hari.
Parasit dewasa akan kembali mengikuti peredaran darah dan menginfeksi sel darah merah. Dalam kurun waktu 48–72 jam, parasit di dalam sel darah merah akan terus berkembang biak sehingga sel yang terinfeksi pecah. Infeksi ini akan terus berlangsung dengan gejala malaria yang berulang kali muncul dalam siklus 2-3 hari.
Baca juga: Ini Wilayah Rawan Malaria di Indonesia
Menurut dokter Amar, pengobatan untuk oarang yang terkena malaria dibagi menjadi dua jenis di Indonesia. Pertama ialah pemberian obat dihydroartemisinin-piperaquine (DHP) selama 3 hari setelah terdiagnosa. Obat ini digunakan untuk membunuh parasit penyebab malaria di dalam sel darah merah.
"Sementara itu, untuk seseorang yang mengidap malaria berat dan harus dirawat di rumah sakit, akan mendapatkan artesunate injeksi," kata dr. Amar.
Menurutnya, hal yang tak kalah penting dan perlu diperhatikan ialah malaria akan sangat berbahaya bagi anak-anak. Pasalnya, imunitas anak-anak dikatakan belum cukup kuat sehingga malaria akan membahayakan.
"Kami sangat waspada untuk usia anak balita dan bayi jika terjadi infeksi malaria. Karena anak-anak imunitasnya masih rendah. Juga ibu hamil. Kalau ibu hamil terdapat parasit dalam pembuluh darahnya, dia akan anemia dan hipoksia. Janinnya pasti terjadi meninggal atau prematur," tuturnya.
Dokter Amar menegaskan, pencegahan malaria dapat dilakukan secara pribadi dan lingkungan. Secara pribadi, diharapkan untuk memakai pakaian lengan panjang dan memakai losion anti nyamuk.
Dari lingkungan, diharapkan untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal, mengenakan kelambu berinsektisida, kawat kasa nyamuk dan perlindungan lainnya.
"Nyamuk malaria ini menyerang dari sore sampai subuh. Jadi jangan berkeliaran pada jam itu. Kalau bepergian, pilih penginapan yang dingin bisa ada kipas anginnya atau punya AC sehingga tidak digigit nyamuk," tandas dr. Amar.
(Z-9)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Meskipun tantangan terbesar berada di kawasan Afrika, kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia tidak boleh lengah.
Presiden RI ke-6 itu juga menyoroti wilayah Papua yang masih menyumbang 93% dari beban malaria nasional, dan menekankan pentingnya komitmen lintas pemerintahan.
MALARIA menjadi tantangan kesehatan di Indonesia, terutama di wilayah endemis. Malaria berkembang dari gejala ringan menjadi kondisi yang sangat serius
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Peneliti Harvard menemukan dua obat yang bisa membunuh parasit malaria dalam tubuh nyamuk.
Malaria akan sangat berbahaya bagi anak-anak. Pasalnya, imunitas anak-anak belum cukup kuat sehingga terkena malaria akan membahayakan nyawa.
Diketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu dari 9 negara endemik malaria di wilayah Asia Tenggara yang menyumbang sekitar 2% dari beban negara malaria secara global.
PUSAT Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengeluarkan peringatan wabah malaria setelah sejumlah kasus lokal ditemukan di dua negara bagian.
Pihak berwenang kini sedang mencari kemungkinan kasus lainnya dan tindakan pengawasan.
Kementerian Kesehatan mencatat, pada 2022, kasus malaria di wilayah tersebut hanya terjadi pada 21 orang.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ada 5 provinsi dan 9 kabupaten/kota yang dinyatakan eliminasi malaria.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved